Sukses

Twitter Setop Verifikasi Berbayar Usai Kemunculan Akun Peniru yang Merugikan

Awal pekan ini, Twitter meluncurkan Twitter Blue, layanan yang memungkinkan pengguna untuk membeli tanda centang yang sebelumnya untuk menunjukkan akun diverifikasi.

Liputan6.com, Jakarta - Twitter menghentikan layanan berbayar senilai USD 7,99 per bulan untuk tanda centang verifikasi. Hal itu terjadi setelah pengguna menyalahgunakannya untuk meniru merek dan orang terkenal.

Awal pekan ini, Twitter meluncurkan Twitter Blue, layanan yang memungkinkan pengguna untuk membeli tanda centang yang sebelumnya digunakan untuk menunjukkan akun telah diverifikasi atau resmi.

Penangguhan layanan ini menunjukkan setidaknya saat ini, rencana besar CEO Elon Musk untuk menghasilkan pendapatan baru dari pengguna tidak berjalan seperti yang diharapkan.

Melansir CNBC, Sabtu (12/11/2022), layanan berbayar untuk tanda centang verifikasi menyebabkan banyak orang iseng membuat akun palsu di Twitter. Itu membuat platform menjadi ladang informasi yang salah, dan banyak tanda centang yang diperoleh dengan murah digunakan untuk meniru merek, politikus, dan selebritas.

Karyawan Twitter yang enggan disebutkan namanya mengatakan, ada akun yang menyerupai raksasa farmasi Eli Lilly dan menyebabkan masalah serius ketika mengunggah cuitan, "Kami sangat senang mengumumkan insulin gratis sekarang." Unggahan itu terpampang selama berjam-jam sebelum akhirnya dihapus.

Akun asli Eli Lilly kemudian mencuit, "Kami meminta maaf kepada mereka yang telah menerima pesan menyesatkan dari akun Lilly palsu."

Harga saham Eli Lilly turun tajam setelah pesan palsu itu diunggah, begitu pula perusahaan farmasi lainnya termasuk AbbVie, yang juga mendapati akun samaran di Twitter. Saat itu, indeks saham utama sedang positif, di tengah reli pasar.

Ironisnya, bahkan ada akun peniru yang menyerupai Tesla dan membuat geger. Sebuah akun yang muncul sebagai ”@TeslaReal” menulis serangkaian tweet, salah satunya mengatakan, “Jujur, penurunan harga saham sebesar 53 peesen tidak mengganggu kami. Jika ada orang yang tahu tentang Crashing, itu kami.”

Efek dari begitu banyak perubahan pada platform Twitter menghadirkan masalah besar bagi pengiklan, beberapa di antaranya telah menghentikan pengeluaran iklan di platform itu.

Penangguhan verifikasi Twitter Blue terjadi pada saat Elon Musk dan Alex Spiro, yang bertindak sebagai pengacara top Twitter sekarang, bekerja untuk meyakinkan karyawan, pengiklan, dan regulator kalau mereka akan mematuhi semua undang-undang dan ketentuan yang berlaku.

2 dari 4 halaman

Elon Musk Peringatkan Twitter Berpotensi Ajukan Bangkrut pada 2023

Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk memperingatkan kepada karyawan Twitter Inc kalau ada kemungkinan bangkrut jika tidak mulai hasilkan lebih banyak uang.

Mengutip Yahoo Finance, Jumat, (11/11/2022), hal itu disampaikan Elon Musk saat pidato pertama kepada karyawan sejak membeli perusahaan senilai USD 44 miliar. Peringatan Elon Musk itu menurut sejumlah sumber yang ketahui hal itu.

Peringatan itu datang di tengah gejolak awal kepemimpinan Musk di perusahaan media sosial tersebut. Periode dua minggu ketika ia telah memecat setengah dari staf Twitter, mengantar sebagian besar eksekutif puncak dan memerintahkan karyawan yang tersia untuk berhenti bekerja dari rumah.

Menurut sumber, seorang eksekutif sebagai bagian dari tim kepemimpinan Musk, Yoel Roth juga keluar. Yang lain Robin Wheeler juga mengundurkan diri. Namun, Musk membujuknya untuk tetap tinggal, kata sejumlah sumber.

Sementara itu, pembelian Twitter telah hapus perseroan dari pengawasan publik. Musk membebani perusahaan dengan utang hampir USD 13 miliar yang sekarang ada di tangan tujuh bank wall street. Keyakinan pada perusahaan telah terkikis begitu cepat sehingga bahkan sebelum komentar kebangkrutan Musk.

Sejumlah pendanaan menawarkan beli pinjaman 60 sen, harga yang biasanya disediakan untuk perusahaan yang dianggap dalam kesulitan keuangan, demikian laporan Bloomberg News pada Kamis, 10 November 2022, dikutip dari Yahoo Finance.

Adapun utang yang diambil Twitter untuk biayai pembelian Musk meninggalkannya dengan biaya bunya yang menurut perkiraan akan melonjak jadi USD 1,2 miliar per tahun.

3 dari 4 halaman

Elon Musk Beri Peringatan Keras

Dalam pidatonya kepada staf, Musk mengeluarkan beberapa peringatan keras. Karyawan harus bersiap 80 jam kerja seminggu. Akan ada lebih sedikit fasilitas kantor seperti makanan gratis. Ia juga akhiri fleksibilitas era pandemi COVID-19 yang memungkinkan karyawan bekerja dari rumah.

“Kalau tidak mau datang, pengunduran diri diterima,” ujar dia, menurut sumber.

Ketika ditanya tentang prospek pengurangan, Musk berkata, “kita semua harus lebih keras”.

Untuk membahas keuangan dan masa depan Twitter, Musk mengatakan, perusahaan perlu bergerak dengan urgensi membuat produk berlangganan USD 8, Twitter Blue, sesuatu yang ingin dibayar oleh pengguna. Ini mengingat mundurnya pengiklan yang khawatir tentang konten berbahaya.

Pada masa lalu, Musk memakai ancaman kehancuran keuangan untuk upaya memotivasi pekerja, menurut seseorang yang akrab dengan gaya manajemennya. Ia mencoba sampaikan gagasan jika orang tidak bekerja keras, Twitter akan tertinggal di tempat yang sangat sulit.

4 dari 4 halaman

Sejumlah Pejabat Twitter Mengundurkan Diri

Ia juga isyaratkan produk yang ingin dia perkenalkan, termasuk pembayaran, iklan yang lebih bersifat percakapan, dan rekening giro yang menarik. “Orientasi ke aplikasi Twitter harus lebih lancar, seperti halnya dengan TikTok,” tutur dia.

Sebelumnya pada Kamis, 10 November 2022, Chief Information Security Officer Twitter, Chief Privacy Officer, dan Chief Compliance Officer telah mengundurkan diri. Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang kemampuan perusahaan untuk menjaga platformnya tetap aman dan mematuhi peraturan.

Saat ini Twitter terikat oleh keputusan persetujuan dengan Komisi Perdagangan yang mengatur bagaimana perusahaan menangani data pengguna dan dapat dikenakan denda karena pelanggaran.

Lembaga pemeringkat Moody baru-baru ini memangkas peringkat utang Twitter menjadi wilayah sampah. “Risiko tata kelola Twitter sangat negatif yang mencerminkan ekspektasi Moody untuk kebijakan keuangan yang agresif dan kepemilikan terkonsentrasi oleh Elon Musk,” tulis Moody.

Pada email Rabu, 9 November 2022, Musk memperingatkan karyawan tentang masa sulit di depan dengan tidak ada cara tutupi pesan tentang prospek ekonomi perusahaan.