Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,62 persen ke posisi 7.089,20 pada periode 7-11 November 2022 dari pekan lalu di posisi 7.045,52. Di tengah penguatan IHSG tersebut, 10 saham masuk top losers atau alami koreksi tajam.
Selama sepekan ini, kapitalisasi pasar bursa juga meningkat 1,35 persen menjadi Rp 9.469,05 triliun dari Rp 9.342,69 triliun pada pekan sebelumnya. Pada 7-11 November 2022, sektor saham yang menguat dan melemah hampir berimbang.
Baca Juga
Sektor saham IDXtransportasi pimpin koreksi dengan susut 2,44 persen. Disusul sektor saham IDXenergy tergelincir 2,35 persen, sektor saham IDXindustry melemah 1,35 persen, sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,57 persen dan sektor saham IDXhealth terpangkas 0,40 persen.
Advertisement
Sementara itu, sektor saham IDXtechno memimpin penguatan dengan melonjak 4,44 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 1,3 persen, indeks sektor saham IDXFinance mendaki 1,79 persen, indeks sektor saham IDXproperty bertambah 1,22 persen.
Selanjutnya indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,48 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur naik 0,44 persen.
Pada Jumat, 11 November 2022, investor asing membukukan nilai jual bersih Rp 660,93 miliar. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 758,80 miliar. Pada 2022, investor asing membukukan beli bersih saham Rp 79,66 triliun.
Saat IHSG menguat 0,62 persen selama sepekan, sejumlah saham alami koreksi tajam.Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (12/11/2022), saham PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) memimpin koreksi dengan turun 35,56 persen ke posisi Rp 29 per saham.
Disusul saham PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) merosot 21,02 persen ke posisi Rp 278 per saham. Selanjutnya saham PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR) terpangkas 19,35 persen ke posisi Rp 625 per saham dari pekan lalu Rp 775 per saham.
10 Saham Top Losers pada 7-11 November 2022
Berikut 10 saham yang masuk top losers pada 7-11 November 2022:
1.PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO)
Saham NANO merosot 35,56 persen menjadi Rp 29 per saham dari pekan lalu Rp 45 per saham.
2. PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI)
Saham ALMI susut 19,35 persen ke posisi Rp 625 per saham dari pekan lalu Rp 775 per saham.
3.PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (BMSR)
Saham BMSR susut 19,35 persen ke posisi Rp 625 per saham dari pekan lalu Rp 775 per saham.
4.PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)
Saham TECH susut 19,22 persen ke posisi Rp 3.740 per saham dari pekan lalu Rp 4.630 per saham.
5.PT Chamic Capital Tbk (NICK)
Saham NICK susut 18,14 persen ke posisi Rp 352 per saham dari pekan lalu Rp 430 per saham.
6.PT ABM Investama Tbk (ABMM)
Saham ABMM merosot 15,47 persen ke posisi Rp 3.060 per saham dari pekan lalu Ro 3.620 per saham.
7.PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS)
Saham OKAS merosot 15,29 persen ke posisi Rp 133 per saham dari pekan lalu Rp 157 per saham.
8.PT Bintang Samudera Mandiri Lines Tbk (BSML)
Saham BSML merosot 14,29 persen ke posisi Rp 510 per saham dari pekan lalu Rp 595 per saham.
9.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Saham ITMG merosot 13,88 persen ke posisi Rp 37.550 per saham dari pekan lalu Rp 43.600 per saham.
10.PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY)
Saham CLAY merosot 13,78 persen ke posisi Rp 845 per saham dari pekan lalu Rp 980 per saham.
Advertisement
Penutupan IHSG 11 November 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (11/11/2022). Bahkan IHSG kembali ke posisi 7.000 dan sektor saham teknologi masih memimpin penguatan.
Mengutip data RTI, IHSG melambung 1,76 persen ke posisi 7.089,20 pada penutupan perdagangan 11 November 2022. Indeks LQ45 mendaki 2,15 persen ke posisi 1.012,94. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.106,06 dan terendah 7.024,42. Sebanyak 327 saham menguat dan 198 saham melemah. 184 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.457.172 kali dengan volume perdagangan saham 28,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.567. Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 0,90 persen, indeks sektor saham IDXinudstry tergelincir 0,58 persen dan indeks sektor saham IDXtransportsasi melemah 0,12 persen.
Sektor Saham
Sedangkan indeks sektor saham IDXtechno melambung 4,35 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 2,52 persen, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 2,3 persen.
Selain itu, indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,92 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 0,88 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,61 persen, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,26 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,04 persen.
Vice Presiden PT Infovesta, Wawan Hendrayana menuturkan, inflasi AS turun di bawah 8 persen sehingga pelaku pasar optimistis tren agresif kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dapat melandai dan tidak ada tekanan lagi untuk kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.
"Efek juga dirasakan nilai tukar rupiah yang menguat. Oleh karena itu, pasar kembali fokus pada tren perbaikan kinerja emiten yang sangat baik pada kuartal III 2022 dan diharapkan berlanjut full year,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement