Sukses

4 Pilar Strategi Siloam Dongkrak Pertumbuhan di 2022

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), terus meningkatkan kinerja sehingg bisa ikut membantu pengembangan industri kesehatan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), terus meningkatkan kinerja sehingg bisa ikut membantu pengembangan industri kesehatan di Indonesia.  

Untuk itu, Siloam International Hospitals fokus kepada empat pilar strategi. Pertama, Pertumbuhan Inti, yakni fokus pada bisnis melalui kemitraan, efisiensi dan efektifitas operasional, serta mengembangkan inovasi dan akses pasien.

Kedua, Program Klinis, yaitu mengembangkan klinik perawatan yang lengkap dan holistik untuk pengobatan pasien. Ketiga, Perluasan Jaringan, yakni memaksimalkan pemanfaatan rawat inap yang ada dan selektif membangun rumah sakit baru.

Keempat, Kesehatan Digital, yang bermakna Siloam International Hospitals aktif mengembangkan platform digital untuk meningkatkan pengalaman dan interaksi pasien.

Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Komisaris Utama Siloam International Hospitals John Riady mengatakan LPKR melalui Siloam International Hospitals berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia.

"Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi. LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. Kami memiliki misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh," tegas John dalam keterangan tertulis, Selasa (15/11/2022).

 

2 dari 3 halaman

Paket Harga Seragam

John melanjutkan, empat pilar strategi pertumbuhan Siloam International Hospitals ini akan mendorong terbentuknya inisiatif pertumbuhan pendapatan dan inisiatif manajemen biaya. Dalam inisiatif pertumbuhan pendapatan, Siloam International Hospitals menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit.

Seperti diketahui, Siloam International Hospitals saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon.

Siloam International Hospitals juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam. Di samping itu, untuk meningkatkan pendapatan, Siloam International Hospitals juga melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien.

Per Kuartal III 2022, Siloam Digital Channels berkontribusi melayani 18 persen dari keseluruhan jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Siloam.

Siloam International Hospitals juga berkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan serta memaksimalkan pemanfaatan dan meningkatkan pengembalian investasi peralatan dan mengoptimalkan penggunaan ruang di rumah sakit.

Sedangkan dalam inisiatif manajemen biaya, SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi efektifitas pengeluaran operasional (opex) dan merampingkan proses peninjauan dan persetujuan investasi capex, serta meningkatkan pengelolaan dan perencanaan kebutuhan inventaris.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja

Seperti diketahui, per Kuartal III 2022, SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 5,4 triliun, dengan EBITDA Rp 1,4 triliun dan laba bersih Rp 457 miliar.

SILO juga mencatat jumlah Inpatient Days dan Jumlah Pasien Rawat Jalan tertinggi pada Kuartal III 2022, dibandingkan dengan 10 kuartal sebelumnya. Inpatient Days pada sembilan bulan pertama 2022 meningkat 8,3 persen menjadi 587.617 hari dibandingkan dengan 542.772 hari pada periode yang sama 2021.

Di kuartal III 2022, SILO telah melayani lebih dari 2,2 juta pasien rawat jalan, meningkat 32,2 persen dibandingkan dengan 2021.

Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05 persen.