Liputan6.com, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan kinerja keuangan positif hingga kuartal III 2022. PT Indo Tambangraya Megah Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba seiring penguatan rata-rata harga jual batu bara pada sembilan bulan pertama 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/11/2022), PT Indo Tambangraya Megah Tbk meraup pendapatan USD 2,61 miliar atau setara Rp 40,86 triliun (asumsi kurs Rp 15.620 per dolar AS) hingga kuartal III 2022. Pendapatan naik 97,71 persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 1,32 miliar.
Baca Juga
Pendapatan meningkat seiring penguatan rata-rata harga jual batu bara selama sembilan bulan pertama 2022 pada USD 190 per ton, atau naik 113 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 89 per ton.
Advertisement
Perseroan membukukan beban pokok pendapatan naik 52,68 persen menjadi USD 1,20 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 792,29 miliar. Laba kotor tercatat USD 1,4 miliar hingga September 2022 atau mengalami kenaikan 64,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 531,04 juta.
Marjin laba kotor naik menjadi 54 persen hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 40 persen.
Perseroan membukukan kenaikan beban penjualan 58,79 persen menjadi USD 106,60 juta hingga kuartal III 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya tercatat USD 67,18 juta.
Beban umum bertambah 84,14 persen menjadi USD 26,91 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 14,61 juta. Beban keuangan bertambah 35,34 persen dari USD 2,02 juta hingga kuartal III 2021 menjadi USD 2,74 juta hingga kuartal III 2022.
Kinerja Laba
Earning before interest, tax, depreciation, and amortization (EBITDA) mencapai USD 1,3 miliar hingga kuartal III 2022 atau naik 161 persen dari periode sama tahun sebelumnya, demikian mengutip keterangan tertulis perseroan.
Dengan melihat kondisi tersebut, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 893,81 juta atau setara Rp 13,96 triliun. Laba perseroan tumbuh 229,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 271,50 juta.
Perseroan membukukan laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 0,80 hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,25.
Perseroan menyatakan dengan melaksanakan manajemen yang efisien dan berhati-hati, perseroan mempertahankan neraca makin solid. Hingga akhir September 2022, total aset perseroan tercatat USD 2,5 miliar dari periode Desember 2021 sebesar USD 1,6 miliar.
Total ekuitas perseroan USD 1,9 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,20 miliar. Total liabilitas naik menjadi USD 552,38 juta hingga kuartal III 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 464,68 juta.
Advertisement
Produksi Batu Bara
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022, Perusahaan memproduksi batu bara sebanyak 12,3 juta ton di tengah curah hujan yang tinggi. Demikian mengutip keterangan tertulis perseroan, Rabu (16/11/2022).
Sementara itu, volume penjualan tercapai sebanyak 13,8 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok (4,2 juta ton), Indonesia (2,9 juta ton), Jepang (1,9 juta ton), Filipina (1,1 juta ton), India (1,0 juta ton), dan negara-negara lain di Asia Pasifik.
Pada 2022, Perusahaan menargetkan volume produksi antara 16,9-17,1 juta ton dengan volume penjualan sebesar 19,0-19,5 juta ton. Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 80% harga jualnya telah ditetapkan, 16 persen mengacu pada indeks harga batubara, sedangkan sisa 4 persen belum terjual.
Di sektor bisnis terbarukan, Perusahaan mendirikan PT ITM Bhinneka Power (IBP) sebagai upaya untuk mengambil peluang usaha energi terbarukan yang terus bertumbuh.
Pada permulaan tahun 2022, IBP mendirikan PT Cahaya Power Indonesia (CPI), anak usaha yang berfokus pada bisnis panel atap surya dengan pelanggan perkantoran dan pabrik. CPI telah menandatangani Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) Atap Surya dengan total kapasitas sebesar 7,3 MWp saat ini.
Kembangkan Persemaian Mentawir
Komitmen ITM untuk menjadi Perusahaan yang baik dan bertanggung jawab telah diakui oleh pemerintah. Pada September yang lalu, lima anak usaha ITM, yaitu PT Indominco Mandiri (IMM), PT Jorong Barutama Greston (JBG), PT Trubaindo Coal Mining (TCM), PT Bharinto Ekatama (BEK), dan PT Tambang Raya Usaha Tama (TRUST), menerima penghargaan dalam ajang Good Mining Practice Award (GMP) 2022 yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Penghargaan Aditama yang merupakan penghargaan tertinggi diterima IMM untuk kategori Pengelolaan Teknik Pertambangan. ITM juga telah ditunjuk Pemerintah sebagai mitra resmi dalam mengembangkan Persemaian Mentawir di Ibu Kota Negara (IKN) baru “Nusantara” yang berkonsep “forest city” di Mentawir, Kalimantan Timur. Keterlibatan Perusahaan dalam membangun ibukota negara merupakan kehormatan sekaligus tantangan dan bagian sumbangsih ITM terhadap lingkungan.
Ke depan, cita-cita ITM adalah menjadi Perusahaan terkemuka di bidang energi di Indonesia dengan konsep greener, smarter.
Advertisement
Ekspansi Perseroan
Pada bisnis pertambangan, Indo Tambangraya Megah akan terus melakukan eksplorasi tambang yang dimiliki guna memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batu bara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan terus memperhatikan peluang yang ada pada mineral lainnya.
Di bidang jasa energi, Indo Tambangraya Megah akan melakukan ekspansi pembelian batu bara yang bersumber dari pihak ketiga guna meningkatkan pendapatan dari perdagangan dan pencampuran batu bara, memanfaatkan prasarana logistik yang dipunyai Perusahaan agar dapat menciptakan nilai dan menjadi unit usaha strategis yang menghasilkan laba.
Perusahaan juga akan berperan aktif untuk menghutankan kembali atau mencegah penggundulan hutan sejalan dengan upaya meningkatkan kenanekaragaman hayati.
Di bisnis energi terbarukan dan bisnis lainnya, Perusahaan tengah membangun PLTS guna memasok energi bagi kegiatan operasional dan terus mengembangkan bisnis energi atap surya.
Di samping itu, Perusahaan juga bertekad untuk melanjutkan transformasi menjadi Perusahaan berbasis digital dalam operasi penambangan sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemantauan dan kendali biaya.