Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) akan menjajaki penyaluran dana produktif atau lending produktif pada 2023.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan menuturkan, pihaknya tidak mengandalkan sukses di masa lalu, akan tetapi mengantisipasi yang akan terjadi pada 2023.
Baca Juga
Lantaran saat ini BNC berhasil menaikan aset secara drastis lebih dari 130 persen lebih dibandingkan dari September 2021.
Advertisement
"Kami bukan mengandalkan sukses masa lalu,tapi kami juga mengantisipasi yang akan terjadi di 2023. Kita menyasar ke lending produktif, mengarah ke SME, rencananya ada yang beda dari SME sekarang,” kata Tjandra dalam Media Gathering Bank Neo Commerce, Rabu (16/11/2022).
Dia menuturkan, pihaknya menyasar lending produktif dan mengarah ke usaha kecil menengah (UKM). Maka sebab itu, perseroan akan meluncurkan penyaluran dana UKM melalui platform.
"Kita akan melakukan segala sesuatunya as much as possible, jadi yang akan kita luncurkan SME lending lewat platform,” kata dia.
Tjandra mengatakan, Bank Neo Commerce akan meluncurkan kepada nasabah yang notabene memiliki bisnis sampingan.
“Kita akan luncurkan ke user-user kita yang notabene ternyata banyaknya punya bisnis sampingan itu yang akan kita bidik dulu. Setelah itu kami tawarkan ke fasilitas funding, istilahnya cc, kita akan diluncurkan tahun depan dari capital, modal kerja mereka,” ujar dia.
Kemudian, Perseroan akan meluncurkan penyaluran dana bagi UKM sekitar Rp 100-250 juta. Akan tetapi, akan dimulai dari puluhan juta terlebih dahulu.
"Jadi tahun depan kita luncurkan lending SME tersebut, kita luncurkan Rp 100-250 juta, tapi kita mulai dari beberapa puluh juta dulu,” imbuhnya.
Meski demikian, Bank Neo Commerce juga akan memantau riwayat kredit dari nasabah tersebut.
“Kita juga lihat credit historynya, semakin lama, semakin akan besar yang kita bisa berikan. Kita masuk ke produktif lending itu salah satunya,” pungkasnya.
Bank Neo Commerce Turunkan Target Dana Rights Issue Jadi Rp 1,7 Triliun
Sebelumnya, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) atau BNC melanjutkan aksi korporasi Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
BNC resmi mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Kamis, 10 November 2022.
Mempertimbangkan kondisi market dan perekonomian beberapa bulan terakhir, Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk, Tjandra Gunawan mengatakan perseroan mengubah target dana yang diperoleh dari rights issue.
"Kami memutuskan untuk mengubah target perolehan dana dari perhelatan rights issue kami kali ini, yang awalnya sebesar Rp 5 triliun menjadi Rp 1,7 triliun. Angka ini sementara kami nilai sangat cukup untuk menjadi fuel bagi BNC dalam mengeksekusi milestones yang sudah kami rencanakan ke depannya,” kata keterangan resmi, Jumat (11/11/2022).
BNC akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.617.133.843 saham baru. Setiap pemegang 18 lembar saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per 22 November 2022 berhak memperoleh 5 HMETD.
Satu HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu lembar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 650 per saham, sehingga jumlah dana yang akan diterima oleh BNC adalah sebesar Rp 1,7 triliun.
Advertisement
Dongkrak Kapasitas Pendanaan
Dalam prospektus yang diterbitkan, Pemegang Saham Utama BNC, yaitu PT Akulaku Silvrr Indonesia, PT Gozco Capital dan Rockcore Financial Technology Co.Ltd akan melaksanakan secara penuh haknya sesuai dengan porsi kepemilikannya.
Beberapa tanggal penting dalam right issue BBYB antara lain, tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 24 November 2022, bersamaan dengan periode perdagangan HMETD yang berlangsung pada 24 - 30 November 2022. Akhir pembayaran pemesanan tambahan di 2 Desember 2022, dengan tanggal penjatahan pada 5 Desember 2022 dan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 7 Desember 2022.
Rights issue akan meningkatkan kapasitas pendanaan BNC untuk pengembangan bisnis perusahaan sehingga kinerja perusahaan pasca rights issue diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan berkelanjutan.
"Pelaksanaan right issue merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk selalu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk dalam pemenuhan modal inti. Dan target jumlah perolehan dana Rp 1,7 triliun tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat modal inti dan sebagai modal kerja pengembangan usaha perseroan,” ujar Tjandra.
Bank Neo Commerce Jangkau 5.000 Anggota Komunitas hingga Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), salah satu bank digital di Indonesia, mengukuhkan komitmennya untuk menjangkau lebih luas berbagai komunitas di tahun ini. BNC mencatat telah menjangkau lebih dari 5 ribu anggota komunitas hingga kuartal III 2022.
Hal tersebut dibuktikan dengan kolaborasi dan kerja sama yang dijalin dengan beragam komunitas, mulai dari komunitas lifestyle seperti fashion, otomotif, musik, mahasiswa, bahkan komunitas profesi seperti apoteker.
Kolaborasi terbaru yang dilakukan BNC, yaitu menjadi Official Banking Partner dalam gelaran akbar industri modifikasi dan aftermarket yang digagas oleh komunitas pecinta otomotif, yaitu Indonesia Modification Lifestyle & Expo (IMX) 2022 yang berlangsung pada 1-2 Oktober 2022 lalu di Jakarta.
Dengan terlibat aktif dalam event ini, BNC mendekatkan diri menjangkau ratusan komunitas otomotif dan lifestyle yang hadir di acara tersebut.
Direktur Bisnis, Bank Neo Commerce, Aditya Windarwo, mengatakan, pada 2022 ini, Bank Neo Commerce berfokus untuk menjangkau berbagai komunitas dengan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai komunitas dari bermacam-macam sektor, baik fashion, musik, otomotif, medis, dan lainnya,” ujar Aditya dalam siaran pers dikutip, Sabtu (22/10/2022).
Advertisement
Selanjutnya
Sepanjang kuartal III 2022, selain berkolaborasi dengan IMX 2022, BNC juga menjadi sponsor utama dalam gelaran neobank Localfest yang diadakan pada 9-11 September 2022 di Jakarta.
Selama kuartal III 2022, BNC berhasil menjangkau hingga lebih dari 5.000 anggota komunitas dari sekitar 250 komunitas. Hal ini semakin mengukuhkan komitmen BNC untuk terus menerus memperluas jangkauannya di berbagai daerah di Indonesia.
Tidak hanya itu, BNC bekerja sama dengan PT Laku Emas Indonesia (Lakuemas) sebuah perusahaan teknologi yang menyediakan platform digital yang mana nasabah dapat melakukan pembelian, penyimpanan, dan penjualan emas kapanpun dan dimanapun melalui aplikasi.
Berkolaborasi dengan berbagai macam komunitas ini merupakan salah satu langkah yang BNC tempuh di 2022, untuk menjangkau berbagai kalangan generasi anak muda.
“Industri kreatif kini perlahan-lahan mulai bangkit, banyak komunitas-komunitas yang mengadakan acara offline di berbagai wilayah di Indonesia,” pungkas Aditya.