Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Kamis (17/11/2022). Pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) akan bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pola gerak IHSG di tengah penantian rilis data ekonomi terkait suku bunga acuan terlihat masih akan bergerak dalam rentang konsolidasi wajar.
Baca Juga
“Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia yang terlihat dari beberapa data ekonomi yang telah terlansir turut memberikan sentimen dalam pergerakan IHSG hari ini,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Selain itu, aliran dana investor asing yang masih mencatatkan capital inflow secara year to date masih merupakan minat investor terhadap kondisi pasar modal Indonesia. Pada Rabu, 16 November 2022, aksi jual investor asing mencapai Rp 1,33 triliun. Namun, sepanjang 2022, aksi beli investor asing mencapai Rp 76,9 triliun.
“Hari ini IHSG berpotensi menguat. Kisaran IHSG di 6.954-7.141,” kata dia.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup terkoreksi 0,3 persen ke 7.014 pada perdagangan 16 November 2022 disertai dengan tekanan jual yang membesar.
“Posisi IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (x) pada label hitam, di mana IHSG masih berpeluang bergerak menguat untuk menguji kembali area resistance di 7.128 hingga 7.242,” kata dia.
Ia mengatakan, namun demikian, apabila IHSG menembus 6.955, IHSG masih berada pada bagian dari wave (ii) pada label merah, sehingga IHSG rawan menuju ke 6.890 hingga 6.937. Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.890,6.955 dan level resistance 7.128,7.178 pada Kamis pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Jasa Marga Tbk (JSMR),PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI ditutup terkoreksi 1,3 persen ke 4.520 pada perdagangan 16 November 2022 dan disertai dengan peningkatan volume penjualan, tetapi koreksi saham BBRI masih tertahan oleh MA60.
"Posisi BBRI diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c] dari wave X, sehingga BBRI masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 4.370-4.500
Target Price: 4.700, 4.850
Stoploss: below 4.260
2.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF ditutup flat di 6.500 pada perdagangan 16 November 2022 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama INDF masih mampu bergerak di atas 6.375 sebagai stoplossnya, posisi INDF sedang berada di awal wave (v) dari wave [i] dari wave 3, sehingga INDF berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 6.400-6.500
Target Price: 6.550, 6.800
Stoploss: below 6.375
Advertisement
Saham PTBA-SMGR
3.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Spec Buy
Saham PTBA ditutup terkoreksi ke 3.500 pada perdagangan 16 November 2022 disertai munculnya volume penjualan.
"Selama PTBA masih mampu bergerak di atas 3.430 sebagai stoplossnya, maka posisi PTBA sedang berada di awal wave [iv] dari wave C, sehingga PTBA berpeluang berbalik menguat," ujar dia.
Spec Buy: 3.460-3.500
Target Price: 3.640, 3.780
Stoploss: below 3.430
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR ditutup terkoreksi 4,1 persen ke 7.625 pada perdagangan 16 November 2022 disertai dengan peningkatan volume penjualan.
"Kami memperkirakan, posisi SMGR sedang berada pada bagian dari wave (c) dari wave [iv], sehingga SMGR masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 7.350-7.575
Target Price: 8.150, 8.600
Stoploss: below 7.125
Penutupan IHSG 16 November 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Rabu (16/11/2022). Mayoritas sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham industri dasar.
Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,30 persen ke posisi 7.014,38. Adapun koreksi IHSG menjadi terbatas jelang penutupan perdagangan saham. Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 7.046,99. IHSG sempat tinggalkan posisi 7.000, dan sentuh level terendah 6.955,52.
Indeks LQ45 merosot 0,34 persen ke posisi 1.000. Mayoritas indeks acuan tertekan. Sebanyak 338 saham berada di zona merah sehingga menekan IHSG. 194 saham menguat dan 177 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.325.402 kali dengan volume perdagangan 23,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.589.
Mayoritas sektor saham tersungkur. Indeks sektor saham IDXbasic turun 1,85 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 1,28 persen, indeks sektor saham IDXproperty terpangkas 1,02 persen.
Indeks sektor saham IDXsiklikal terpangkas 0,50 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,49 persenm dan indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,15 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 0,12 persen, indeks sektor saham IDXenergy tergelincir 0,09 persen dan indeks sektor saham IDXhealth melemah 0,03 persen.
Advertisement