Liputan6.com, Jakarta - PT Link Net Tbk (LINK) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 531,19 miliar atau Rp 193,05 per saham. Rencana pembagian dividen telah mendapat restu pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Link Net yang digelar pada 14 November 2022.
Pembagian dividen mengacu pada data keuangan perseroan per 31 Desember 2021. Pada periode tersebut, Link Net mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp 885,32 miliar. Saldo laba ditahan uang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp 4,03 triliun dengan total ekuitas mencapai Rp 5,25 triliun.
Baca Juga
Pada perdagangan Rabu, 17 November 2022, saham LINK ditutup turun 50 poin atau 1,66 persen pada posisi 2.970. Saham LINK dibuka pada posisi 3.030 dan bergerak pada rentang 2.890—3.030.
Advertisement
Sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), saham LINK amblas 1.020 poin atau 25,56 persen. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/11/2022), berikut jadwal pembagian dividen PT Link Net Tbk:
- Tanggal efektif: 14 November 2022
- Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 November 2022
- Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 November 2022
- Tanggal cum dividen di pasar tunai: 24 November 2022
- Tanggal ex dividen di pasar tunai: 25 November 2022
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 24 November 2022
- Tanggal pembayaran dividen: 2 Desember 2022
Link Net Siapkan Belanja Modal Rp 2,2 Triliun pada 2023
Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 2,2 triliun pada 2023. Belanja modal tersebut akan dialokasikan untuk perluasan jaringan di beberapa kota di Indonesia.
Presiden Direktur dan CEO PT Link Net Tbk, Marlo Budiman menuturkan, pihaknya menargetkan home pass atau jaringan kabel fiber optic menjadi 3,4 juta pada tahun depan. Hal itu dilakukan melalui ekspansi dengan menambah jaringan untuk 350.000 rumah.
“Ekspansi tahun depan penambahan homepass 350 ribu rumah ditambah. Kita mencapai hampir 3,4 juta homepass,” kata Marlo dalam paparan publik secara virtual pada Senin (14/11/2022).
Dia menuturkan, sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk menunjang perluasan ekspansi ke kota-kota, sebagian besar di Pulau Jawa dan mulai merambah ke Sumatera.
Tak hanya itu, Link Net telah menyerap belanja modal sebanyak 80 persen dari Rp 3,1 triliun hingga September 2022. Belanja modal tersebut untuk pengembangan bisnis di kota-kota baru.
“Belanja modal atau capex pada 2022 sebesar Rp 3,1 triliun, hingga September 2022 sudah terserap 80 persen untuk pengembangan bisnis di kota-kota baru,” kata Chief Financial Officer PT Link Net Tbk Johannes.
Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) akan membagikan dividen sebesar Rp 531 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 193 per saham.
Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Link Net pada Senin, 14 November 2022.
"Pembagian dividen Rp 531 miliar dengan nilai Rp 193 per lembar saham,” kata Corporate Secretary PT Link Net Tbk Johannes dalam paparan publik secara virtual pada Senin, 14 November 2022.
Johanes menyebutkan, dividen tunai akan dibagikan kepada para pemegang saham pada 2 Desember 2022.
"Akan dibagikan pada 2 Desember 2022,” kata dia.
Advertisement
Link Net Kantongi Fasilitas Pembiayaan Rp 1,5 Triliun
Sebelumnya, PT Link Net Tbk (LINK) mengumumkan perolehan fasilitas pembiayaan senilai Rp 1,5 triliun. Fasilitas pembiayaan itu rencananya akan dialokasikan untuk membiayai kebutuhan umum perseroan.
Informasi saja, perseroan merupakan perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, penyelenggaraan jasa multimedia, jasa akses internet serta jasa konsultasi manajemen bisnis.
Pada 23 September 2022, perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan syariah dari PT Bank Permata Tbk (BNLI). Batas nilai fasilitas pinjaman sebesar Rp 1,5 triliun dengan jangka waktu pinjaman 60 bulan.
"Transaksi dilakukan untuk membiayai modal kerja dan mendukung kegiatan usaha Perseroan, dimana Transaksi tidak memberikan dampak negatif bagi kondisi keuangan perseroan," kata Sekretaris Perusahaan PT Link Net Tbk, Johannes dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (28/9/2022).
Johannes menambahkan, Direksi perseroan menyatakan bahwa transaksi ini bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 42/POJK.04/20 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan.
"Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan bahwa sepanjang sepengetahuannya, transaksi yang dilakukan tidak mengandung benturan kepentingan dan semua informasi material telah diungkapkan dan tidak menyesatkan," imbuh Johannes.
Jual Saham Link Net, First Mediah Raih Rp 3,8 Triliun
Sebelumnya, PT First Media Tbk (KBLV) menyelesaikan transaksi penjualan dan pengalihan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Link Net Tbk (LINK) kepada Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada Rabu, 22 Juni 2022.
First Media telah menjual dan mengalihkan seluruh kepemilikannya di LINK sebesar 798.969.286 saham yang mewakili 29,04 persen dari seluruh saham LINK dengan total nilai transaksi sebesar Rp 3.835.052.572.800 atau Rp 3,83 triliun.
Bersamaan dengan transaksi ini, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) juga melakukan penjualan dan pengalihan kepada AII dan XL Axiata atas seluruh kepemilikan ALD di Link Net sejumlah 1.017.766.198 saham yang mewakili 36,99 persen dari seluruh saham Link Net.
Sementara itu, jumlah total saham yang ditransaksikan oleh First Media dan ALD tersebut adalah 1.816.735.484 saham yang mewakili 66,03 persen dari seluruh saham Link Net.
Kemudian, Credit Suisse Group AG dan Deutsche Bank AG Jakarta Branch bertindak sebagai penasihat keuangan untuk First Media, sementara Credit Suisse Group AG bertindak sebagai penasihat keuangan untuk ALD dalam transaksi penjualan dan pengalihan saham Link Net ini.
"First Media akan menggunakan dana dari transaksi ini untuk memperkuat struktur keuangannya, termasuk melunasi fasilitas pinjaman yang ada, serta untuk ber-investasi dalam bisnis-bisnis berprospektif melalui anak-anak usahanya,” tulis perseroan dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (23/6/2022).
Dengan industri digital yang telah menjadi lanskap bisnis baru di dunia dan pertumbuhan eksponensial konsumsi media digital di Indonesia, First Media berfokus dalam mengembangkan bisnis di bidang media, pembuatan konten dan penyiaran televisi digital.
Tak hanya itu, didukung oleh sumber daya yang telah dimiliki First Media dan anak-anak usahanya, yakni talent, kapasitas redaksional, branding, serta media untuk menghantar konten, First Media percaya akan kemampuannya untuk berkembang dan bersaing di industri media dan digital.
Advertisement