Sukses

Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Raup Laba Setara Rp 5,4 Triliun hingga September 2022

PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) membukukan pertumbuhan penjualan dan laba hingga September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022.Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan kinerja solid, baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Kamis (17/11/2022),Pabrik Kertas Tjiwi Kimia mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 345,18 juta atau sekitar Rp 5,42 triliun (kurs Rp 15.702 per USD) pada September 2022.

Laba itu naik 96,52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD 175,64 juta. Raihan laba pada periode tersebut sejalan dengan penjualan bersih yang berhasil tumbuh 18,93 persen menjadi USD 885,39 juta dari USD 722,44 juta pada September 2021.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi USD 744,57 juta dari USD 640,77 juta pada September 2021. Meski begitu, laba kotor perseroan per September 2022 masih mengalami kenaikan menjadi USD 140,82 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 103,67 juta.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan laba usaha sebesar USD 64,61 juta dan penghasilan lain-lain sebesar USD 288,63 juta, naik dari USD 149,93 juta pada September 2021. Sehingga diperoleh laba sebelum pajak sebesar USD 353,24 juta.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar USD 3,46 miliar, naik dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar SUD 3,16 miliar. Terdiri dari aset lancar senilai USD 870 juta dan aset tidak lancar USD 2,59 juta.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar USD 1,35 miliar, turun dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar USD 1,41 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek USD 706,55 miliar dan sisanya USD 654,51 merupakan liabilitas jangka panjang. Sementar aekuitas sampai dnegan Spetember 2022 naik menjadi 2,1 miliar dai USD 1,8 miliar pada Desember 2021.

 

 

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 17 November 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen pada Kamis (17/11/2022).

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,44 persen ke posisi 7.044,98. Indeks LQ45 bertambah 0,40 persen ke posisi 1.004,92. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.051,27 dan terendah 6.965,76.

Sebanyak 243 saham menguat dan 272 saham melemah. 188 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.203.271 kali dengan volume perdagangan 21,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.601.

Mayoritas sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham IDXfinance melonjak 1,03 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXenergy mendaki 0,48 persen, indeks sektor saham IDXindustry mendaki 0,45 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,21 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,04 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal masing-masing turun 0,70 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXhealth susut 0,58 persen, indeks sektor saham IDXproperty merosot 0,24 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi terpangkas 0,08 persen.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 17 November 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham HDFA melesat 26,81 persen

-Saham PBRX melesat 26,27 persen

-Saham BMAS melesat 18,47 persen

-Saham FILM melesat 14,29 persen

-Saham MICE melesat 13,54 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham EURO tergelincir 10 persen

-Saham AMMS tergelincir 8,33 persen

-Saham BIMA tergelincir 6,99 persen

-Saham OASA tergelincir 6,99 persen

-Saham SDPC tergelincir 6,98 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 1 triliun

-Saham BMRI senilai Rp 833,2 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 635,1 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 295,8 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 277,8 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham PBRX tercatat 69.413 kali

-Saham PICO tercatat 39.477 kali

-Saham ZATA tercatat 32.581 kali

-Saham MPPA tercatat 25.795 kali

-Saham BBRI tercatat 21/593 kali

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada 17 November 2022

Sementara itu, bursa saham Asia Pasifik cenderung melemah pada perdagangan Kamis, 17 November 2022. Indeks Hang Seng terpangkas 2,09 persen dengan saham teknologi China turun tajam. Hal ini Tencent memangkas saham senilai lebih dari USD 20 miliar di Meituan.

Di bursa saham China, indeks Shanghai turun 0,52 persen. Indeks Shenzhen tergelincir 0,69 persen. Indeks ASX 200 Australia naik 0,19 persen ke posisi 7.135,7 seiring angka pengangguran negara tersebut lebih baik dari yang diharapkan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,35 persen ke posisi 27.930,57. Indeks Topix bertambah 0,15 persen ke posisi 1.966,28 seiring Jepang laporkan defisit perdagangan USD 15,5 miliar. Realisasi defisit tersebut lebih besar dari jajak pendapat Reuters. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,14 persen ke posisi 2.448,06.

Sementara itu, pemimpin ekonomi kawasan akan berkumpul di Thailand untuk KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Selain itu, Bank Indonesia gelar pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk memutuskan suku bunga acuan.