Liputan6.com, Jakarta - PT Avia Avian Tbk (AVIA) akan membagikan dividen interim tunai 2022 sebesar Rp 10 per saham. Total pembagian dividen interim itu setara Rp 619 miliar.
Keputusan pembagian dividen interim itu telah mendapatkan persetujuan dewan komisaris kepada pemegang saham yang tercatat Rabu, 30 November 2022. Keputusan pembagian dividen interim itu selaras dengan fundamental keuangan dan operasional Avia Avian yang solid berdasarkan laporan keuangan hingga September 2022.
Baca Juga
Perseroan menyampaikan laba bersih sebesar Rp 1,08 triliun hingga kuartal III 2022. Selain itu, pada 30 September 2022, Avia Avian memiliki tingkat permodalan yang kuat dengan total ekuitas Rp 9,69 triliun serta dengan tingkat rasio likuiditas yang tercatat sangat kuat pada 869 persen. Demikian mengutip dari keterangan tertulis yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, (18/11/2022).
Advertisement
Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, Avia Avian mencatat total pendapatan yang mencapai Rp 4,9 triliun hingga September 2022 dengan margin laba kotor dan EBITDA yang kuat masing-masing berada pada tingkat 40 persen dan 25,8 persen. Kinerja positif ini didukung oleh inovasi produk serta pengembangan saluran distribusi berkelanjutan yang dilakukan Avia Avian.
Selain itu, perseroan menyatakan pembagian dividen interim tunai tersebut juga selaras dengan kebijakan dividen Avia Avian untuk memberikan dividen payout rasio minimal 50 persen dari laba bersih Avia Avian, dengan tetap mempertimbangkan berbagai faktor di antaranya kebutuhan modal kerja dan pengembangan usaha, serta proyeksi pertumbuhan bisnis Avia Avian ke depan.
Berikut jadwal dividen interim tahun 2022:
-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 28 November 2022
-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 29 November 2022
-Cum dividen di pasar tunai pada 30 November 2022
-Ex dividen di pasar tunai pada 1 Desember 2022
-Recording date yang berhak atas dividen interim pada 30 November 2022
-Tanggal pembayaran dividen interim pada 6 Desember 2022
Pada penutupan perdagangan Jumat, 18 November 2022, saham AVIA melemah 1,3 persen ke posisi Rp 740 per saham. Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 755 dan terendah Rp 730 per saham. Total frekuensi perdagangan 783 kali dengan volume perdagangan saham 22.754 saham. Nilai transaksi Rp 1,7 miliar.
Dongkrak Harga Jual Imbas Kenaikan Harga Bahan Baku
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA), produsen cat Avian menaikkan harga jual produk seiring kenaikan harga bahan baku. Dengan demikian, perseroan pun menargetkan volume penjualan tumbuh 1-5 persen dan penjualan 10-15 persen pada 2022.
PT Avia Avian Tbk telah menaikkan harga jual produk 6-12 persen pada semester I 2022. Langkah ini dilakukan perseroan untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku dan lainnya.
"Adjustment harga memang dibutuhkan, kami tak bisa tolak meski kondisi lemah. Memang dari dinamika kompetisi banyak perusahaan cat adjustment. Namun, hampir perusahaan alami tekanan dengan kenaikan harga bahan baku di mana kita harus lakukan kenaikan harga jual," ujar Wakil Direktur Utama PT Avia Avian Tbk, Ruslan Tanoko saat paparan publik live 2022, Senin, 12 September 2022 ditulis Selasa (13/9/2022).
Selain kenaikan harga bahan baku, tingkat inflasi juga mempengaruhi sehingga pengaruhi penjualan cat. Perseroan pun menargetkan penjualan tumbuh 10-15 persen dan volume 1-5 persen pada 2022. Perseroan pun belum akan mengubah target tersebut dan berupaya optimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai target.
Ruslan mengatakan, strategi mempertahankan penjualan di tengah tekanan pasar dengan mengandalkan pusat distribusi perseroan.
"Dari total sales yang diberikan pusat distribusi 87-88 persen, sisa 12-13 persen andalkan pusat distribusi pihak ketiga. Hal ini yang berbeda dengan perusahaan lain dan menjadi keunggulan melalui pusat distribusi. Tim penjualan jadi kita lebih motivasi dan dorong memiliki semangat juang tak putus asa meski kondisi berat," kata dia.
Advertisement
Target Pusat Distribusi
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk memiliki 105 pusat distribusi yang dimiliki sendiri dan 34 pusat distribusi pihak ketiga. Pada 2022, perseroan berencana membuka delapan pusat distribusi baru, dan empat pusat distribusi sudah dibuka pada semester I 2022.
"Bakal buka empat distribusi pada semester II 2022. Oktober ada satu pembukaan, November dua, dan Desember satu sesuai target," kata Ruslan.
Ia mengatakan, perseroan memiliki target 140 pusat distribusi yang dimiliki sendiri pada 2026. Dengan ada tambahan pusat distribusi ini, perseroan mengharapkan meningkatkan penetrasi produk dan kualitas layanan, meningkatkan pengelolaan persediaan dan meminimalkan loss opportunity serta memaksimalkan 1- day delivery service kepada pelanggan.
Terkait investasi pembukaan cabang menurut Ruslan tak besar. Belanja modal dikucurkan untuk pembelian armada truk pengiriman. "Pusat distribusi kebutuhan 3-6 truk. Di luar itu, ada kebutuhan infrastruktur IT system, kinerja di sistem operasional IT yang real time kalau dirupiahkan sekitar Rp 2 miliar satu pusat distribusi," kata dia.
Selain menambah pusat distribusi untuk dongkrak penjualan, perseroan juga akan meluncurkan produk baru. Peluncuran produk ini untuk menambah penguasaan pangsa pasar.
Belanja Modal Pembangunan Pabrik
Sebelumnya, PT Avia Avian Tbk (AVIA) targetkan 144 pusat distribusi pada 2022. Hal itu sejalan dengan rencana ekspansi bisnis Avia Avian dengan menambah jaringan distribusi untuk menangkap peluang dan meningkatkan pangsa pasarnya di industri cat tanah air.
Melihat peluang saat ini, seiring permintaan untuk produk perseroan yang terus meningkat, Presiden Direktur PT Avia Avian Tbk, Wijono Tanoko mengatakan berupaya memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan cat dalam negeri dengan memperkuat jaringan distribusi.
"Di akhir tahun 2022, total jaringan distribusi AVIA akan menjadi 144 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 8 Maret 2022.
Didukung dengan lebih dari 700 armada pengiriman, semua pusat distribusi ini senantiasa berfokus terhadap peningkatan kualitas servis kepada pelanggan toko bahan bangunan. Hal ini dinilai akan mempermudah akses terhadap berbagai produk-produk AVIA.
Wijono melanjutkan, dalam 2-3 tahun ke depan, perseroan menargetkan untuk dapat membuka sekitar 6-8 pusat distribusi baru per tahun.
"Dengan jaringan yang semakin luas, perseroan optimis pendapatan dapat tumbuh hingga dua digit di tahun ini. Mengakhiri tahun 2021, penjualan AVIA mencapai hingga Rp 6,8 triliun," ungkap Wijono.
Advertisement
Selanjutnya
Di sisi lain, AVIA juga merencanakan pembangunan pabrik baru di Cirebon yang modern dan terintegrasi untuk dapat menambah kapasitas produksi AVIA sebesar 225.000 MT per tahun.
Pabrik itu diharapkan dapat mulai beroperasi di 2025. Pembangunan pabrik ketiga ini diperlukan untuk memperlancar suplai produk sehubungan dengan rencana pertumbuhan dua digit yang ditargetkan perseroan.
Untuk pembangunan pabrik tersebut, AVIA telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sekitar Rp 750 miliar.
"Kami optimis AVIA dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan kinerja yang baik, serta dapat terus berkontribusi dalam memberikan solusi atas permintaan cat dari seluruh konsumen yang beragam di Indonesia," ujar Wijono.