Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melalui anak usaha PT Tri Adi Bersama (Anteraja) menjalin kerja sama dengan Droper, PT Logitek Digital Nusantara (LDN), anak usaha dari PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS).
Kerja sama dimaksudkan untuk mengoptimalkan layanan kebutuhan pengiriman pelanggan. Kerja sama Anteraja dan LDN telah membuka lebih dari 300 titik drop off baru Anteraja pada outlet-outlet mitra bisnis yang tergabung dalam jaringan ritel Droper di Pulau Jawa.
Baca Juga
Dengan kerjasama ini, Anteraja kini memiliki lebih dari 1.500 titik drop off di seluruh Indonesia yang siap melayani kebutuhan pengiriman setiap hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 20.00 baik untuk layanan regular, next day maupun economy.
Advertisement
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat memenuhi permintaan masyarakat untuk menambah jumlah titik drop off Anteraja, sekaligus menyempurnakan layanan Anteraja secara menyeluruh," kata Direktur Adi Sarana Armada sekaligus CEO Anteraja, Suyanto dalam keterangan resmi, ditulis Jumat (25/11/2022). Dengan bertambahnya jumlah titik drop off, diharapkan kemudahan akan semakin dirasakan oleh pengguna terutama para pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Pengguna dapat bebas memilih untuk menunggu paketnya di pick up oleh Satria atau langsung melakukan drop off di lebih dari 1.500 titik yang telah disiapkan. Ke depannya, perseroan akan terus memperluas wilayah titik drop off dan berinovasi untuk mengoptimalkan kenyamanan pengguna.
Direktur Utama PT Telefast Indonesia Tbk, Jody Herdian mengatakan, berbekal sistem dan infrastruktur yang sudah dimiliki perseroan, kerja sama ini dinilai akan memberikan kemudahan bagi para pelanggan setia Anteraja.
"Kerja sama ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memperluas jaringan logistik,” tambah Jody.
Penambahan titik drop off Anteraja ini merupakan upaya ASSA untuk mengoptimalkan titik drop off yang sebelumnya telah tersedia dari beberapa partner seperti Toko Kelontong SRC, Grab Kios dan Mitra Tokopedia maupun titik drop off flagship, staging store dan kios millik Anteraja.
Adi Sarana Armada Lirik Bisnis Cold Chain, Suntik Dana Rp 9,9 Miliar
Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyuntikkan dana Rp 9,99 miliar ke anak perusahaan PT Adi Sarana Investindo (ASI). Suntikan ini bertujuan memperkuat lini logistik dengan memberikan layanan integrated cold chain solutions kepada pelanggan.
Peningkatan modal yang merupakan transaksi afiliasi tersebut tidak memiliki benturan kepentingan, sehingga tidak memerlukan persetujuan pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur di dalam POJK 42 Tahun 2020.
Direktur Utama PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto menjelaskan, ekspansi ke bidang cold chain ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk terus mengembangkan model bisnis end to end logistic dari ASSA Group.
Melalui tambahan layanan cold chain ini, ASSA Group berharap dapat semakin memenuhi berbagai bentuk kebutuhan jasa pengiriman dari pelanggan.
”Kita berharap, ke depannya ASSA akan semakin dapat memenuhi segala bentuk kebutuhan masyarakat akan berbagai bentuk jasa pengiriman, dimana kita meyakini ke depannya kebutuhan cold chain solution akan semakin bertumbuh,” kata Prodjo dalam keterangan resmi, Senin (7/11/2022).
Informasi saja, cold chain atau rantai dingin adalah sebutan untuk rantai pasok (supply chain) yang menjaga suhu barang agar tetap rendah. Mulai dari produksi, penyimpanan, distribusi, dan logistik terkait untuk menjaga kualitas produk tertentu. Seperti produk pertanian segar, makanan laut, makanan beku, film fotografi, bahan-bahan kimia, dan produk farmasi.
Advertisement
Kinerja ASSA
Pada Januari-September, perseroan membukukan laba bersih komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 123,57 miliar. Laba itu naik 41 persen dari Rp 87,74 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Melalui tiga pilar bisnis utama miliknya, yaitu bisnis mobilitas (rental kendaraan, jasa pengemudi, Jasa Logistik car sharing), bisnis jual-beli kendaraan (Lelang-JBA dan Online-to-Offline used car dealers-Caroline), serta end-to-end logistic (logistik dan kurir ekspress Antareja), perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,63 triliun. Naik 33 persen dari Rp 3,48 triliun pada periode yang sama pada 2021.
Adi Sarana Armada Kantongi Pinjaman dari Bank Muamalat
Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menandatangani perjanjian pembiayaan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hal itu terkait fasilitas pinjaman Rp 300 miliar untuk pembelian unit kendaraan baru.
Corporate Secretary Adi Sarana Armada, Jerry Fandy Tunjungan mengatakan, perseroan telah melakukan penandatanganan perjanjian pembiayaan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atas fasilitas pembiayaan line facility al-musyarakah (reimbursement) – non revolving dengan jumlah sebesar Rp 300 miliar untuk pembelian unit kendaraan baru.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/8/2022), dampak kepada Perseroan atas fasilitas pembiayaan yang diterima dari bank ada dua, salah satunya pembelian unit kendaraan untuk disewakan kepada pelanggan Perseroan.
“Dampak kepada Perseroan atas fasilitas pembiayaan yang diterima dari Bank, yakni pembelian unit kendaraan untuk disewakan kepada pelanggan Perseroan dan revenue atau pendapatan Perseroan meningkat sehingga kegiatan usaha Perseroan berkembang,” kata Jerry, Jumat (19/8/2022).
Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) membidik pertumbuhan pendapatan 30 persen hingga akhir 2022. Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto memperkirakan, kontribusi segmen jasa pengiriman masih akan mendominasi raihan pendapatan perseroan pada 2022.
"Saat ini proyeksi target growth kita baik top line maupun bottom line kira-kira 30 persen. Itu adalah target kita di 2022,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Kamis (21/7/2022).
Untuk tahun ini, Adi Sarana Armadajuga berencana membeli mobil sedikitnya 28 unit hingga akhir tahun. Sementara untuk lini bisnis logistik, perseroan menargetkan dapat melakukan pengiriman rata-rata 1,1 juta pengiriman per hari sampai Desember 2022, atau tumbuh sekitar dua kali lipat dibandingkan rata-rata pengiriman per hari pada tahun sebelumnya.
Advertisement