Sukses

Bayan Resources Stock Split 1:10, Catat Jadwalnya

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan stock split dengan rasio 1:10 sehingga satu saham lama akan menjadi 10 saham baru.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 November 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (28/11/2022), PT Bayan Resources Tbk akan stock split dengan rasio 1:10 sehingga satu saham lama akan menjadi 10 saham baru. Sebelum pemecahan nilai nominal saham, jumlah saham perseroan sebanyak 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Setelah stock split, jumlah saham perseroan akan menjadi sebanyak 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Berikut jadwal pemecahan nilai nominal saham:

-Pengumuman jadwal pelaksanaan stock split di BEI dan situs web perseroan pada 28 November 2022

-Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan pasar negosiasi pada 1 Desember 2022

-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar regular dan pasar negosiasi pada 2 Desember 2022

-Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di pasar regular dan negosiasi pada 5 Desember 2022

-Tanggal penentuan pemegang rekening yang berhak atas hasil stock split pada 5 Desember 2022

-Periode peniadaan perdagangan di pasar tunai selama dua hari bursa pada 2-5 Desember 2022

-Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai pada 6 Desember 2022

Pada perdagangan Senin, 28 November 2022 pukul 13.48 WIB, saham BYAN naik 2,24 persen ke posisi Rp 93.500 per saham. Saham BYAN dibuka stagnan di posisi Rp 91.450. Saham BYAN berada di level tertinggi Rp 95.000 dan terendah Rp 91.450 per saham. Total frekuensi perdagangan 50 kali dengan volume perdagangan 77 saham. Nilai transaksi Rp 720 juta.

2 dari 4 halaman

Kantongi Restu Stock Split

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) memperoleh restu pemegang saham untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split. Pada aksi tersebut, perseroan akan melakukan pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:10 (satu banding sepuluh).

"Pemegang saham menyetujui rencana perseroan untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:10. Di mana satu saham dengan nilai nominal Rp 100 akan menjadi 10 saham dengan nilai nominal Rp 10," mengutip hasil RUPSLB Bayan Resources, Rabu (23/11/2022).

Sebelum stock split, jumlah saham perseroan sebesar 3.333.333.500 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Setelah stock split, jumlah saham perseroan akan menjadi sebesar 33.333.335.000 saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham.

Perseroan melakukan stock split ini untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan di bursa dengan harga saham lebih terjangkau oleh investor terutama investor ritel, sehingga diharapkan dapat dongkrak jumlah pemegang saham perseroan.

Selain itu, untuk memperbanyak jumlah saham yang beredar dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor untuk investasi saham perseroan.

Pada perdagangan hari ini, Rabu 15 November 2022, saham BYAN ditutup naik 1.950 poin atau 2,11 persen ke posisi 94.500. Saham BYAN dibuka pada posisi 92.550 dan bergerak pada rentang 92.550—97.000. Mengutip data RTI, frekuensi perdagangan sebanyak 354 kali, volume perdagangan tercatat 48,8 ribu dengan nilai transaksi Rp 4,67 miliar.

 

3 dari 4 halaman

Bayan Resources Raih Fasilitas Kredit Setara Rp 1,4 Triliun dari Bank Mandiri

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) raih fasilitas pinjaman dari PT Bank MAndiri (Persero) Tbk (BMRI). Pada 16 November 2022, perseroan telah menandatangani addendum atas perjanjian fasilitas pinjaman kredit yang sebelumnya ditandatangani pada 24 Oktober 2022 antara perseroan selaku debitur dengan Bank Mandiri selaku kreditur.

Adendum tersebut memperpanjang dan memperluas fasilitas modal kerja revolving menjadi sebesar USD 90 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun (kurs Rp 15.688,10 per USD), dari sebelumnya sebesar USD 75 juta yang memiliki sub limit pinjaman non tunai atau bank garansi hingga USD 80 juta.

Termasuk tambahan fasilitas kredit modal kerja revolving sebesar USD 10 juta yang dapat digunakan untuk pembayaran kepada sub kontraktor yang ditunjuk oleh perseroan atau anak perusahaan perseroan. Fasilitas kredit tersebut berlaku hingga 24 Oktober 2025.

"Fasilitas kredit akan digunakan untuk tambahan modal kerja guna mendukung kegiatan operasional perusahaan dan kebutuhan perusahaan lainnya seperti penerbitan bank garansi, LC/SKBDN dan SBLC terkait kewajiban kepada pemerintah, konsumen, maupun vendornya,” ungkap manajemen PT Bayan Resources Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/11/2022).

Fasilitas kredit ini dijamin oleh jaminan perusahaan yang diberikan oleh PT Bara Tabangdan PT Fajar Sakti Prima. Keduanya merupakan anak usaha Bayan Resources.

"Dengan tersedianya fasilitas kredit tersebut, perseroan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meningkatkan alokasi dana untuk kegiatan operasional perseroan dan anak usaha,” imbuh manajemen.

 

4 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal III 2022

Sebelumnya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) membukukan kinerja positif hingga September 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba hingga kuartal III 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (!4/11/2022), PT Bayan Resources Tbk membukukan pendapatan USD 3,34 miliar atau setara Rp 52,08 triliun (asumsi kurs Rp 15.556 per dolar AS) hingga September 2022. Pendapatan perseroan melonjak 91,42 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,74 miliar.

Beban pokok pendapatan bertambah 37,89 persen menjadi USD 927,55 juta hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 672,63 juta. Dengan demikian, laba bruto perseroan melonjak 124,86 persen menjadi USD 2,42 miliar hingga kuartal III 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan laba bruto USD 1,07 miliar.

Perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 150,25 persen menjadi USD 1,62 miliar atau setara Rp 25,31 triliun hingga kuartal III 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba USD 650,32 juta. Dengan demikian, laba bersih per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat USD 0,49 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 0,20.

Total ekuitas naik menjadi USD 2,45 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 1,86 miliar. Total liabilitas bertambah menjadi USD 804,01 juta hingga September 2022 dari periode Desember 2021 USD 570,80 juta.  Perseroan membukukan aset USD 3,25 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 2,43 miliar. Perseroan mencatat kas dan setara kas USD 1,32 miliar.