Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membeberkan sejumlah strategi yang akan dilakukan perseroan untuk mempertahankan kinerja keuangan positif pada 2023.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau disebut PGN M. Haryo Yunianto mengatakan, pada dasarnya perseroan akan tetap berupaya sebaik mungkin untuk meningkatkan layanan niaga gas kepada seluruh konsumen. Selain itu, perseroan juga akan melakukan akuisisi pelanggan.
Baca Juga
"Kami akan lakukan upaya customer acquisition. Ini merupakan salah satu fungsi yang sedang kami kembangkan, tidak hanya kita melayani jaringan pipa yang sudah ada, namun kami juga sudah memulai untuk memberikan layanan melalui beyond pipeline,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Senin (28/11/2022).
Advertisement
Saat ini, Haryo mengatakan tim penjualan dan operasi juga tengah melakukan pengembangan dari sisi infrastruktur. Sehingga harapannya dapat menjangkau beberapa kota yang selama ini belum dapat dilayani perseroan.
"Pengembangan produk kami sejalan dengan upaya untuk melakukan customer acquisition, beberapa upaya layanan dalam pola berbasis teknologi ini sedang kita lakukan dan InsyaAllah bisa kita jalankan di 2023,” imbuh dia.
Selanjutnya, perluasan layanan jargas ke segmen rumah tangga untuk mendukung kebijakan pengurangan subsidi rencananya kana tetap dilakukan tiap tahun ke depannya. Bersamaan dengan itu, perseroan akan mengembangkan bisnis melalui kerja sama dengan BUMN khususnya MIND ID, PLN, dan Pupuk Indonesia, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) lainnya sebagailangkah difersivisi.
"Ini diversifikasi yang akan dilakukan PGN ke depan. Kami yakin, misalnya seperti di Sumatra, Kalimantan, atau Sulawesi, di situ ada sumber gas, baik milik Pertamina maupun K3S yang lain, kami bisa optimasi di sana,” ujar Haryo.
Tak ketinggalan, di tengah kondisi ekonomi global yang dinamis, perseroan akan melakukan efisiensi beban operasional perusahaan guna mengoptimalkan mencapai laba bersih Perusahaan.
Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang sembilan bulan 2022. PGN membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2022.
Mengutip laporan keuangan unaudited yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (6/11/2022), PGN meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 8,49 persen menjadi USD 310,52 juta atau setara Rp 4,88 triliun (asumsi kurs Rp 15.732 per dolar AS) hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraup laba USD 286,21 juta.
Pertumbuhan laba tersebut didukung kenaikan pendapatan sebesar 17,18 persen. Pendapatan PGN tercatat USD 2,64 miliar atau setara Rp 41,55 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 2,25 miliar. Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusi sebesar USD 0,0128 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,0118.
Perseroan membukukan beban pokok pendapatan USD 2,03 miliar hingga September 2022 atau naik 12,1 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,81 miliar. Laba bruto perseroan naik 38,11 persen menjadi USD 607,01 juta hingga September 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya USD 439,48 juta.
Perseroan mencatat kenaikan beban umum dan administrasi menjadi USD 131,80 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 111,01 juta.
Advertisement
Kinerja Laba
Beban lain-lain turun menjadi USD 8,41 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 21,97 juta. Dengan demikian, PGN membukukan laba operasi naik 47,2 persen menjadi USD 480,16 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 326,02 juta.
Perseroan mencatat kenaikan laba selisih kurs menjadi USD 20,30 juta hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 19,61 juta. Perseroan juga mencatat penurunan beban keuangan menjadi USD 98,11 juta hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 117,89 juta.
Total ekuitas naik menjadi USD 3,41 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 3,28 miliar. Total liabilitas perseroan turun menjadi USD 3,93 miliar hingga Septemebr 2022 dari periode Desember 2021 sebesar USD 4,22 miliar. Total aset turun menjadi USD 7,35 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 7,51 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 1,64 miliar hingga September 2022.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 4 November 2022, saham PGAS naik tipis 0,26 persen ke posisi Rp 1.945 per saham. Saham PGAS dibuka stagnan Rp 1.940 per saham. Saham PGAS berada di level tertinggi Rp 1.950 dan terendah Rp 1.890 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.892 kali dengan volume perdagangan 695.276 saham. Nilai transaksi Rp 133,7 miliar.
Realisasi Belanja Modal
Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau disebut PGN telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai USD 96 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15.716 per USD).
Belanja modal itu setara 12,57 persen belanja modal yang disiapkan untuk tahun ini sebesar USD 764 juta. Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PYT PGN, Heru Setiawan menjelaskan, realisasi capex yang minim itu disebabkan perseroan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasinya di tengah kondisi yang penuh tantangan.
"PGN dalam melaksanakan investasi menggunakan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan rencana investasinya di tengah kondisi yang penuh tantangan. Jadi adanya perubahan demand mempengaruhi proses perikatan komersial dengan calon pelanggan,” ujar Heru dalam paparan publik, Senin (28/11/2022).
Sebagai contoh, salah satu yang terdampak dari sisi perikatan komersial yakni pembangunan Terminal Cilacap. Her menjelaskan, hal itu karena ada perubahan model operasi, sehingga berdampak juga pada kebutuhan gas di kilang Cilacap.
"Juga gasifikasi Kepmen 249, ada dampak dari pandemi yang akhirnya membuat PLN melakukan rasionalisasi dari kebutuhan gasnya sekaligus disinkronkan dengan rencana pembangkitan yang ada di PLN, yaitu penggabungan ebberap apembangkit sheingga dpat meningkatkan efisiensi rantai pasokan," beber Heru.
Advertisement
Selanjutnya
Selain itu, perseroan menilai perlunya optimalisasi skema pelaksanaan investasi. termasuk penyiapan pola-pola baru dalam menyiapkan proyek untuk memperoleh tingkat keekonomian yang lebih layak. Dalam hal ini, perseroan telah mengeksekusi beberapa inisiatif.
"Khususnya untuk jargas, kami sinergikan dengan infra yang ada khususnya dari sisi pasokan kami akan sinergi juga dengan sumber-sumber pasokan gas hulu. Hilir kita sinergi dengan pembeli besar sehingga dapat dilakukan efisiensi akibat adanya sinergi infrastruktur,” kata Heru.
Menurut dia, dibutuhkan waktu tambahan untuk memperoleh perikatan komersial. Juga terkait dengan revitalisasi tangki Harun karena nanti akan diperlukan komitmen dari capon pengguna untuk tangki apapun.
"Perusahaan telah berupaya meningkatkan serapan capex melalui inisiatif tambahan yaitu di hulu migas yang merupakan satu inisiatif yag lebih cepat dari sisi entah itu market. Kita melakukan optimasi dalam rangka eksekusi biaya capex di tahun berjalan,” ujar dia.