Sukses

Penjualan Batu Bara RMK Energy Melesat 255,84 Persen pada Oktober 2022

Untuk periode Januari—Oktober 2022, RMK Energy (RMKE) berhasil mengangkut total 6,19 juta ton batu bara

Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) mengangkut 731,58 ribu ton batu bara pada Oktober 2022. Jumlah ini meningkat signifikan sebesar 57,84 persen dibandingkan Oktober 2021 atau secara tahunan (year on year/yoy). 

Sementara itu, secara akumulatif untuk periode Januari—Oktober 2022, RMK Energy berhasil mengangkut total 6,19 juta ton batu bara, meningkat sebesar 24,51 persen dibanding periode sama pada 2021, sekaligus telah mencapai 79,14 persen target tahun ini.  

Pada segmen penjualan batu bara Oktober 2022, perseroan berhasil menjual 265,53 ribu ton batu bara, meningkat sebesar 255,84 persen yoy. Hingga periode Oktober 2022, perseroan telah menjual total 1,89 juta ton batu bara, jumlah ini meningkat tajam sebesar 51,38 persen yoy.

Tambang in-house TBBE memberikan kontribusi sekitar 48 persen ke total volume penjualan batu bara sejak beroperasi pada Februari 2022. Pada tahun ini, perseroan menargetkan 2,26 juta ton penjualan batu bara. Hingga Oktober 2022, target tersebut telah tercapai 83,41 persen.   

Berdasarkan total volume, penjualan batu bara dan jasa batu bara masing-masing memberikan kontribusi sebesar 23,37 persen dan 76,63 persen hingga Oktober 2022.

Direktur Operasional PT RMK Energy Tbk, William Saputra mengatakan, guna meningkatkan volume batu bara ke depannya, mulai 2022, RMK Energy membangun infrastruktur hauling road sepanjang 30 km yang terintegrasi dengan Stasiun Gunung Megang.

Tujuannya, yakni untuk membuka akses ke tambang-tambang batu bara potensial di Muara Enim. perseroan menargetkan infrastruktur hauling road ini akan beroperasi secara penuh pada tahun 2023 dan mempercepat distribusi batu bara.

 

 

2 dari 4 halaman

Optimistis Capai Target Kinerja Operasional

“Dengan infrastruktur yang terintegrasi tersebut, RMKE dapat mempercepat tercapainya volume jasa dan penjualan batu bara masing-masing sebanyak 20 juta ton per tahun dan 5 juta ton per tahun,” kata Direktur Operasional PT RMK Energy Tbk, William Saputra dalam keterangan resmi, Selasa (29/11/2022).  

Direktur Keuangan PT RMK Energy Tbk, Vincent Saputra menambahkan, manajemen optimistis pencapaian target operasional tentunya akan memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan. RMK Energy menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,5 triliun dan laba usaha sebesar Rp 375,40 miliar pada tahun ini. 

 “Perseroan secara berkelanjutan juga membuka peluang sinergi dan kolaborasi pada sektor energi untuk meningkatkan volume batu bara guna menggarap potensi batu bara yang cukup besar di Lahat dan Muara Enim,” imbuh Vincent. 

3 dari 4 halaman

RMK Energy Optimistis Kebutuhan Batu Bara Masih Tinggi

Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) optimistis kebutuhan batu bara masih tinggi, setidaknya hingga 10 tahun mendatang. Keyakinan itu merujuk pada krisis energi yang saat ini berlangsung.

Kondisi itu bahkan mendorong beberapa negara yang sebelumnya menggunakan clean energy dengan mengurangi batu bara, kini mulai mempertimbangkan impor baru bara.

"Manajemen optimistis kebutuhan batubara masih akan meningkat kedepannya untuk memenuhi kebutuhan energy security pada kondisi ekonomi global yang masih belum pulih sepenuhnya pasca pandemi dan kondisi geopolitik dunia,” kata Direktur Utama RMK Energy, Tony Saputra dalam konferensi pers di Jakarta (21/11/2022).

Bersamaan dengan itu, perseroan optimistis target tahun depan dapat terpenuhi. Perseroan membidik volume batu bara dari segmen jasa sebesar 10,8 juta ton dan volume penjualan 3 juta ton pada 2023. Bersamaan dengan itu, perseroan mengincar top line sebesar Rp 3,2 triliun dengan bottom line Rp 558,6 miliar.

Dari sisi jasa, Tony mengatakan perseroan telah memiliki kontrak jangka panjang dengan pelanggannya. Sehingga kondisi ekonomi yang dinamis saat ini mestinya tak banyak pengaruhi operasional perseroan pada segmen ini.

4 dari 4 halaman

Target Perseroan

Sementara pada segmen penjualan batu bara, perseroan memiliki ekosistem yang terintegrasi sehingga dari sisi harga cukup kompetitif.

"Kami punya ekosistem terintegrasi dari hulu hingga hilir. Jadi semua sangat efisien dan sangat bersaing dari segi harga indeks, profit kami jelas. Jadi nggak usah khawatir perusahana kami selalu targetkan hal-hal positif,” kata Tony.

Direktur Operasional RMK Energy, William Saputra juga menyampaikan, energy security menjadi peluang bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri maupun luar negeri.

Pada 2022, perseroan menargetkan angkutan batu bara sebesar 7,82 juta ton dan telah tercapai 69,80 persen. Untuk segmen penjualan batu bara manajemen menargetkan volume sebesar 2,26 juta ton di mana 50 persen target tersebut berasal dari tambang in-house PT Truba Bara Banyu Enim.

"Hingga September 2022, volume penjualan batu bara telah mencapai 1,62 juta ton atau telah mencapai 71,78 persen target tahun ini,” beber William.