Liputan6.com, Jakarta - PT Ajaib Sekuritas Asia, perusahaan investasi mengumumkan perampingan karyawan sehingga berdampak kepada 67 karyawan. Ajaib menyatakan, karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut akan mendapatkan kompensasi sesuai ketentuan.
Selain PHK, gaji jajaran manajemen akan dikurangi dan para pendiri atau founders pun tidak akan menerima gaji.
Baca Juga
“Strategi perusahaan juga terus diadaptasi agar Ajaib dapat berkembang secara berkelanjutan. Untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi kondisi makroekonomi yang tidak menentu, kami terpaksa melakukan perampingan karyawan yang berdampak ke 67 karyawan,” tulis perseroan dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).
Advertisement
Karyawan yang terdampak akan mendapat kompensasi sesuai aturan perundang-undangan, serta tambahan bonus pesangon sebesar satu bulan untuk setiap tahun masa kerja. Selain itu juga asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarga selama 6 bulan ke depan, konseling dan juga dukungan pencarian kerja.
“Selain langkah ini, secara sukarela gaji jajaran manajemen akan dikurangi dan para founders pun tidak akan menerima gaji,” tulis perseroan.
Perseroan menyatakan, seluruh upaya ini tidak berdampak ke kelangsungan perusahaan dan layanan kepada nasabah Ajaib. Ke depannya, Ajaib juga telah mempersiapkan strategi bisnis yang kuat untuk terus mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia.
“Dalam tiga tahun terakhir, Ajaib telah meningkatkan inklusi keuangan Indonesia melalui layanan jasa keuangan digital. Dampak positif ini dan perkembangan Ajaib sebagai perusahaan tidak terlepas dari dedikasi dan kerja keras tiap tim kami,” tulis perseroan.
Ajaib Sekuritas Asia Masih Fokus ke Investor Ritel Milenial pada 2022
Sebelumnya, platform investasi saham dan reksadana Ajaib di bawah naungan PT Ajaib Sekuritas Asia masih terus fokus pada ceruk ritel dengan mengincar generasi milenial di 2022.
Perusahaan optimistis terus meningkatkan layanan saham dan reksadana di tahun depan. Director of Stock Brokerage Ajaib Anna Lora mengatakan jika fokus ini mengacu pada visi dan misi Ajaib sejak awal berdiri.
"Visi dan misi kita memang ingin mengedukasi kaum milenial otomatis target investor adalah milenial maka kami tetap fokus di ritel," jelas dia, seperti dikutip Kamis, (16/12/2021).
Perusahaan dikatakan memang ingin memberi kemudahan bagi masyarakat untuk bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman.
Dari data, Ajaib dilaporkan saat ini telah memiliki sekitar 1 juta pengguna, di mana 90 persen merupakan generasi milenial.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 96 persen juga adalah investor pemula. Jumlah transaksi Ajaib sudah mencapai sekitar 5 juta pert bulan dengan nilai volume saham 30 miliar.
Sekadar informasi, Ajaib didirikan pada 2019, merupakan Unicorn ke-7 di Indonesia dan Unicorn pertama di bidang investasi di Asia Tenggara.
Juliana menambahkan, perusahaan terus memberikan edukasi kepada para investor milenial ini untuk berinvestasi sesuai dengan kemampuan mereka dan mengetahui berbagai risikonya.
Meningkatkan angka inklusi keuangan masyarakat Indonesia melalui investasi, Ajaib berkomitmen untuk membuka pintu akses terhadap instrumen investasi yang aman, terpercaya, dan terjangkau. "Mengedukasi masyarakat akan pentingnya investasi demi masa depan," jelas dia.
Advertisement
Penggunaan Dana
Sementara itu, terkait dengan penggunaan dana yang diraih pada tahun ini, VP Product Ajaib, Aurora Marsye mengatakan jika perusahaan akan memakai untuk meningkatkan layanan dan menambah sumber daya manusia.
"Jadi selain meningkatkan produk juga akan untuk melakukan rekrutmen besar-besaran," jelas dia.
Adapun pada tahun ini, Ajaib berhasil mengumpulkan dana total USD 243 juta atau setara Rp 3,58 triliun. Di mana Oktober Ajaib meraih pendanaan Seri B senilai USD 153 juta dari dari DST Global.
Pendanaan ini antara lain berasal dari investor seperti SoftBank, Horizon Ventures, Alpha JWC, DST Global, Ribbit Capital, ICONIQ Capital, dan IVP.
Ajaib Sekuritas Mulai Terapkan Protokol FIX5.0
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mendorong para anggota bursa untuk melakukan implementasi JATS (Jakarta Automated Trading System) FIX5.0 setelah menggunakan fitur FIX4.2. Kebijakan ini telah mulai diberlakukan terhitung sejak 6 Desember 2021 dan diharapkan berpeluang akan meningkatkan volume perdagangan.
Ajaib menjadi salah satu anggota bursa yang terlibat dalam pilot project dan telah berhasil melakukan implementasi protokol FIX5.0.
Ini dilihat sebagai bentuk komitmen Ajaib, sebagai salah satu sekuritas yang memiliki platform investasi online terbesar di Indonesia dalam rangka untuk mempercepat dan meningkatkan layanan seiring dengan pesatnya pertumbuhan investor pasar modal di Indonesia.
"Kami turut mendukung kebijakan BEI untuk mengimplementasikan protokol FIX5.0. Sudah saatnya kita beralih untuk meningkatkan sistem sehingga dapat mempermudah investor dalam bertransaksi dan meningkatkan volume perdagangan,” ujar Direktur Utama Ajaib Sekuritas, Anna Lora, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (30/12/2021).
Ia menambahkan, pihaknya yakin adanya kebijakan ini dapat meningkatkan antusiasme para investor khususnya investor ritel generasi muda Indonesia untuk berinvestasi dan memajukan pasar modal Indonesia.
Advertisement
BEI Tingkatkan Teknologi
Sementara itu, Direktur IT & Manajemen Risiko Bursa Efek Indonesia, Fithri Hadi mengatakan, saat ini seiring dengan semakin banyaknya jumlah transaksi harian bursa dari pertumbuhan investor ritel baru yang merupakan digital savvy investor, bursa meningkatkan teknologi API dengan protokol streaming data terbaru FIX5.0.
Teknologi ini menyajikan streaming transaksi yang lebih cepat dan kapasitas transaksi harian yang lebih besar. Semua anggota bursa ditargetkan dapat bermigrasi ke protokol terbaru ini sebelum Juni 2022 untuk menyambut era digitalisasi pasar modal.
“Bursa akan selalu membantu proses migrasi perusahaan sekuritas Anggota Bursa dalam bentuk awareness, penyediaan API, konseling dan mock trading agar target implementasi dapat tercapai,” ujar dia.
Ia menambahkan, Ajaib merupakan salah satu anggota bursa yang paling awal menyelesaikan migrasi ke protokol FIX5.0. Program ini melengkapi program digitalisasi lainnya yaitu pembukaan rekening online melalui internet yang telah marak digunakan investor ritel Indonesia dimanapun berada.
Dengan diterapkannya FIX5.0, sistem JATS NextG BEI juga akan meningkatkan kapasitas order dan transaksi dari semula 5 juta order dan 2,5 juta transaksi per hari menjadi 15 juta order dan 7,5 juta transaksi per hari.