Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada dalam rentang sideways pada perdagangan Rabu, 30 November 2022. Pergerakan nilai tukar rupiah dan harga komoditas masih bayangi gerak IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang sideways dengan peluang tekanan minor yang masih terlihat. Sedangkan sentimen dari fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah masih akan bayangi gerak IHSG ke depan.
Baca Juga
“Namun dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend, sehingga momentum tekanan dapat dimanfaatkan melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” ujar dia dalam catatannya.
Advertisement
Ia prediksi, IHSG berada di kisaran 7.011-7.157 pada Rabu pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,1 persen ke 7.012. Namun, penutupannya berada di atas MA200.
“Diperkirakan, IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji 6.977-6.988, namun selama masih bertahan di atas 6.955 maka IHSG masih berada pada bagian dari wave c dari wave (x) pada label hitam, di mana IHSG berpeluang bergerak menguat untuk menguji area resistance di 7.128 hingga 7.242,” ujar dia.
Namun demikian, Herditya menuturkan, bila IHSG menembus 6.955, IHSG masih berada pada bagian dari wave (ii) pada label merah, sehingga IHSG rawan menuju ke 6.890 hingga 6.937.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.890, 6.955 dan resistance 7.128,7.178.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Selain itu, ia memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA),PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Matahari Department Store Tbk (LPP)F - Buy on Weakness
Saham LPPF ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 5.000 pada perdagangan 29 November 2022 disertai tekanan jual.
"Kami perkirakan, selama tidak terkoreksi kebawah 4.650 sebagai stoplossnya, maka posisi LPPF sedang berada di awal wave C dari wave (B). Hal tersebut berarti, koreksi LPPF akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," tutur dia.
Buy on Weakness: 4.825-4.950
Target Price: 5.175, 5.525
Stoploss: below 4.650
2.PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA ditutup menguat 0,5 persen ke 4.110 pada perdagangan 29 November 2022.
"Kami memperkirakan, posisi MDKA saat ini sedang berada di akhir wave [ii] dari wave C, sehingga koreksi MDKA akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," tutur dia.
Buy on Weakness: 3.940-4.100
Target Price: 4.360, 4.800
Stoploss: below 3.770
3.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR ditutup terkoreksi 1,3 persen ke 7.600 pada perdagangan 29 November 2022. Posisi SMGR saat ini diperkirakan sedang berada di akhir wave (y) dari wave [iv], sehingga koreksi SMGR akan relatif terbatas dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 7.350-7.500
Target Price: 7.800, 8.150
Stoploss: below 7.100
4.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) - Buy on Weakness
Saham SRTG ditutup menguat 3,6 persen ke 2.620 pada perdagangan 29 November 2022 disertai dengan volume pembelian.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah 2.530 sebagai stoplossnya, maka posisi SRTG saat ini sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii] dari wave C,” tutur dia.
Buy on Weakness: 2.570-2.610
Target Price: 2.760, 2.900
Stoploss: below 2.530
Advertisement
Penutupan IHSG pada 29 November 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa (29/11/2022). Namun, koreksi IHSG menjadi terbatas dan sektor saham teknologi pimpin koreksi.
Mengutip data RTI, IHSG turun terbatas 0,08 persen ke posisi 7.012,06. Indeks LQ45 melemah tipis 0,15 persen ke posisi 995,22. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.036 dan terendah 6.990,90. Sebanyak 274 saham melemah dan 238 saham menguat. 191 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.466.913 kali dengan volume perdagangan 25,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.763.
Mayoritas indeks sektor saham menghijau. Sektor saham energi mendaki 1,69 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham basic menanjak 0,55 persen, sektor saham industri menguat 0,30 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,09 persen.
Selain itu, sektor saham siklikal naik 0,03 persen, sektor saham kesehatan melejit 1,56 persen, dan sektor saham properti menguat 0,72 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan turun 0,19 persen, sektor saham teknologi susut 2,82 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,01 persen dan sektor saham transportasi melemah 0,15 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia pada 29 November 2022
Sebelumnya, bursa saham Hong Kong menguat ke sesi tertinggi seiring otoritas kesehatan China melaporkan kenaikan baru-baru ini dalam tingkat vaksinasi senior. Ini dianggap oleh ahli sangat penting untuk membuka kembali ekonomi yang telah hadapi penguncian sporadic.
Indeks Hang Seng menguat 5,24 persen lebih tinggi ke 18.204,68 dengan indeks Hang Seng teknologi menguat 7,66 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 2,31 persen ke posisi 3.149,75. Indeks Shenzhen melesat 2,4 persen ke posisi 11.089,01.
Indeks CSI300 naik 3,09 persen ke posisi 3.848,42 karena kasus COVID-19 yang lebih rendah pada Senin, 28 November 2022, dan alami penurunan pertama sejak 1 November 2022.
Pergerakan indeks ini terjadi setelah awal pekan yang lesu seiring investor bereaksi terhadap protes atas pembatasan COVID-19 di China.
Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,33 persen ke posisi 7.253,30.Indeks Kospi Korea Selatan naik 1 persen. Indeks MSCI untuk Asia Pasifik bertambah 1,73 persen. Indeks Jepang Nikkei 225 melemah 0,48 persen ke posisi 28.027,84. Indeks Topix melemah 0,57 persen ke posisi 1.992,97 seiring data penjualan ritel meleset dari harapan dan tingkat pengangguran.
Advertisement