Sukses

MFMI Bakal Tebar Dividen Interim 2022 Rp 18 per Saham

PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) akan membayar dividen interim 2022 setara Rp 18 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI) akan membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 13,63 miliar. Pembayaran dividen interim 2022 akan dilakukan pada Desember 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (1/12/2022), PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk akan membayar dividen interim 2022 setara Rp 18 per saham.

Pembagian dividen interim 2022 tersebut memperitimbangkan data keuangan per 30 September 2022. Perseroan membukukan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 16,92 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 27,56 miliar dan total ekuitas sebesar Rp 128,19 miliar.

Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022:

-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 9 Desember 2022

-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 12 Desember 2022

-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 13 Desember 2022

-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 14 Desember 2022

-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 13 Desember 2022 waktu 16:15

-Tanggal pembayaran dividen pada 22 Desember 2022

Pada penutupan perdagangan Kamis, 1 Desember 2022, saham MFMI melemah 2,6 persen ke posisi Rp 750 per saham. Saham MFMI dibuka stagnan Rp 770 per saham. Saham MFMI berada di level tertinggi Rp 780 dan terendah Rp 735 per saham. Total frekuensi perdagangan 44 kali dengan volume perdagangan 519 saham. Nilai transaksi Rp 39,3 juta.

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 1 Desember 2022

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Kamis (1/12/2022). Sektor saham keuangan dan teknologi menekan laju IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 0,85 persen ke posisi 7.020,80. Indeks LQ45 merosot 1,2 persen ke posisi 995,96. Sebagian besar indeks acuan anjlok. Pada awal Desember 2022, IHSG berada di level tertinggi 7.090,27 dan terendah 7.018,26.

Sebanyak 308 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.283.164 saham.  Total volume perdagangan saham 37,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.543.

Indeks sektor saham pada Kamis pekan ini hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 1,17 persen, sektor saham basic menguat 0,57 persen, sektor saham industri mendaki 1,14 persen, sektor saham properti bertambah 0,26 persen dan sektor saham transportasi melesat 1,2 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih dipimpin dari indeks sektor saham teknologi.

“Seperti yang kita ketahui dari emiten GOTO mencatatkan ARB dan menjadi pemberat pergerakan IHSG. Koreksi ini cukup berlawanan dengan pergerakan bursa global yang mayoritas menguat dan rilis data inflasi November 2022 di Indonesia yang cenderung turun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

 

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 1 Desember 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BNBR melambung 33,33 persen

-Saham OMRE melambung 24,80 persen

-Saham OKAS melambung 23,62 persen

-Saham RELI melambung 20,41 persen

-Saham MIDI melambung 14,66 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham EURO melemah 9,91 persen

-Saham NICK melemah 6,96 persen

-Saham ATAP melemah 6,93 persen

-Saham TMPO melemah 6,92 persen

-Saham POLL melemah 6,85 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 1,2 triliun

-Saham BBRI senilai Rp 1,2 triliun

-Saham TLKM senilai Rp 806,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 618,5 miliar

-Saham BBSK senilai Rp 506,9 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham BSBK tercatat 46.350 kali

-Saham RAFI tercatat 43.352 kali

-Saham BBCA tercatat 37.043 kali

-Saham BBRI tercatat 31.386 kali

-Saham TLKM tercatat 30.745 kali

4 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 1 Desember 2022

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini didorong sentimen dari wall street yang juga bergerak di zona hijau. Pernyataan Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang beri sinyal kenaikan suku bunga akan melambat pada Desember 2022 menjadi sentimen positif.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,42 persen. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,3 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menanjak 0,45 persen, dan indeks Shenzhen mendaki 1,4 persen.

Sementara itu, indeks Markit Manufacturing Purchasing Manager China berada di posisi 49,4. Realisasi indeks manufaktur tersebut lebih tinggi dari yang diharapkan. Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 0,92 persen ke posisi 28.226,08. Indeks Topix bertambah 0,04 persen ke posisi 1.986,46. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3 persen ke posisi 2.479,84. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,96 persen ke posisi 7.354,4.

Di sisi lain, Yen Jepang menguat terhadap dolar AS seiring Ketua The Fed Jerome Powell beri sinyal kenaikan suku bunga akan lebih kecil pada Desember 2022.