Sukses

Rupiah Bayangi Laju IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini 2 Desember 2022

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG jelang akhir pekan masih akan cenderung sideways.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah terbatas pada perdagangan Jumat (2/12/2022). Pergerakan nilai tukar rupiah masih membayangi gerak IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG jelang akhir pekan masih akan cenderung sideways. Nilai tukar rupiah masih akan membayangi pergerakan IHSG, tetapi dalam jangka menengah hingga panjang IHSG masih berpotensi naik.

“Sehingga peluang koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk akumulasi beli untuk saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan likuiditas tinggi. Hari ini IHSG cenderung melemah terbatas,” tutur dia.

William prediksi IHSG bergerak di kisaran 7.011-7.157 pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya WIcaksana mengatakan, IHSG ditutup terkoreksi 0,9 persen ke 7.020 pada perdagangan 1 Desember 2022 dan kembali lagi ditutup di bawah MA20.

Ia melihat  IHSG akan menguji 6.977-6.988 terlebih dahulu. Selanjutnya, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji resistance di 7.100 dan membentuk bagian dari wave c dari wave (x) pada label hitam.

“Namun demikian, waspadai apabila IHSG menembus 6.955, IHSG masih berada pada bagian dari wave (ii) pada label merah, sehingga IHSG rawan menuju ke 6.890 hingga 6.937,” ujar dia.

Ia prediksi, level support IHSG berada di kisaran 6.890,6.995 dan level resistance 7.128,7.178.

Untuk rekomendasi saham hari ini, William PT Astra International Tbk (ASII), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Selain itu, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikalnya:

1.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) - Buy on Weakness

Saham INTP ditutup menguat 0,5 persen ke 10.000 pada perdagangan 1 Desember 2022 dan masih disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatan INTP masih tertahan MA20. Posisi INTP saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave iii dari wave (i) dari wave [iii].

Buy on Weakness: 9.775-9.950

Target Price: 10.175, 10.550

Stoploss: below 9.600

 

2.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Spec Buy

Saham KLBF ditutup terkoreksi 1 persen ke 2.050 pada perdagangan 1 Desember 2022, sempat menembus MA20 tetapi kembali ditutup di atas MA20. Posisi KLBF diperkirakan sudah berada di akhir wave [iv] dari wave 5 sehingga KLBF berpeluang melanjutkan penguatannya.

Spec Buy: 2.030-2.040

Target Price: 2.150, 2.210

Stoploss: below 2.010

 

3.PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) - Buy on Weakness

Saham PWON ditutup terkoreksi ke 474 pada perdagangan 1 Desember 2022 disertai dengan peningkatan volume penjualan. Posisi PWON diperkirakan sedang berada di awal wave b dari wave (iii), sehingga PWON masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Buy on Weakness: 456-466

Target Price: 484, 506

Stoploss: below 448

 

4. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) - Buy on Weakness

Saham TBIG ditutup menguat 3,9 persen ke 2.410 pada perdagangan 1 Desember 2022 tetapi penguatan TBIG tertahan oleh Upper Band. Posisi TBIG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [y] dari wave 4 sehingga TBIG masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

Buy on Weakness: 2.380-2.400

Target Price: 2.480, 2.550

Stoploss: below 2.300

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 2 Desember 2022

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Kamis (1/12/2022). Sektor saham keuangan dan teknologi menekan laju IHSG.

Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 0,85 persen ke posisi 7.020,80. Indeks LQ45 merosot 1,2 persen ke posisi 995,96. Sebagian besar indeks acuan anjlok. Pada awal Desember 2022, IHSG berada di level tertinggi 7.090,27 dan terendah 7.018,26.

Sebanyak 308 saham melemah sehingga menekan IHSG. 237 saham menguat dan 158 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.283.164 saham.  Total volume perdagangan saham 37,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 17,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.543.

Indeks sektor saham pada Kamis pekan ini hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 1,17 persen, sektor saham basic menguat 0,57 persen, sektor saham industri mendaki 1,14 persen, sektor saham properti bertambah 0,26 persen dan sektor saham transportasi melesat 1,2 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, koreksi IHSG masih dipimpin dari indeks sektor saham teknologi.

“Seperti yang kita ketahui dari emiten GOTO mencatatkan ARB dan menjadi pemberat pergerakan IHSG. Koreksi ini cukup berlawanan dengan pergerakan bursa global yang mayoritas menguat dan rilis data inflasi November 2022 di Indonesia yang cenderung turun,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan Bursa Saham Asia pada 1 Desember 2022

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022. Penguatan bursa saham Asia Pasifik ini didorong sentimen dari wall street yang juga bergerak di zona hijau. Pernyataan Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang beri sinyal kenaikan suku bunga akan melambat pada Desember 2022 menjadi sentimen positif.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,42 persen. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 2,3 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menanjak 0,45 persen, dan indeks Shenzhen mendaki 1,4 persen.

Sementara itu, indeks Markit Manufacturing Purchasing Manager China berada di posisi 49,4. Realisasi indeks manufaktur tersebut lebih tinggi dari yang diharapkan. Indeks Nikkei 225 di Jepang melonjak 0,92 persen ke posisi 28.226,08. Indeks Topix bertambah 0,04 persen ke posisi 1.986,46. Indeks Korea Selatan Kospi naik 0,3 persen ke posisi 2.479,84. Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,96 persen ke posisi 7.354,4.

Di sisi lain, Yen Jepang menguat terhadap dolar AS seiring Ketua The Fed Jerome Powell beri sinyal kenaikan suku bunga akan lebih kecil pada Desember 2022.