Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) terpantau longsor usai periode lock up saham seri A resmi berakhir pada 30 November lalu. Sejak saat itu, saham GOTO terpantau terus amblas.
Pada perdagangan hari ini, Jumat 2 Desember 2022, saham GOTO menyentuh level auto reject bawah (ARB) dengan penurunan sebesar 6,38 persen. Saham GOTO dibuka pada posisi 132. Hingga penutupan perdagangan sesi I, saham GOTO parkir di posisi 132.
Baca Juga
Mengutip data RTI, toral frekuensi mencapai 8.712, volume perdagangan mencapai 151,97 juta dengan nilai transaksi Rp 20,06 miliar. Pada perdagangan sebelumnya, Kamis 1 Desember 2022, saham GOTO terkoreksi 6,62 persen ke posisi 141. Frekuensi perdagangan pada hari itu sebanyak 17.129 kali, volume perdagangan 461,96 juta dengan nilai transaksi Rp 65,12 miliar.
Advertisement
Selama sepekan terakhir, berdasarkan data RTI, saham GOTO anjlok 28,65 persen. Selama sebulan, saham GOTO terpangkas 34 persen. Periode lock up saham seri A PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi berakhir pada 30 November 2022.
Secara garis besar, lock up saham adalah periode penguncian di mana investor atau pemegang saham dilarang menjual saham pada periode tertentu. Artinya, saat periode lock up berakhir, pemegang saham GOTO yang sebelumnya terkena lock up, kini boleh menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menyusul aksi tersebut, saham GOTO terpantau jungkir balik. Pada sesi pertama perdagangan 30 November 2022, saham GOTO ditutup minus 7,79 persen ke posisi 151. Saham GOTO dibuka pada posisi 159 dan sempat mencatatkan kenaikan tertinggi sesaat setelah pembukaan, yakni pada posisi 170.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saham GOTO sudah berada di fase open lock up periode sehingga menimbulkan efek penjualan yang relatif besar selama beberapa hari belakangan ini.
"Secara teknikal, GOTO masih berada pada fase downtrennya dan belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah,” ujar dia saat dihubungi Liputan.com lewat pesan singkat, Kamis, 1 Desember 2022.
Dampak Penurunan Saham GOTO ke IHSG
Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih betah bergerak di zona merah usai periode penguncian (lock-up) saham seri A berakhir pada 30 November 2022. Dampak koreksi saham GOTO tersebut pun berimbas ke laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna menuturkan, sejak lock-up dicabut, saham GOTO mengalami tekanan jual hingga sentuh auto rejection bawah (ARB). Hal tersebut juga berdampak penurunan IHSG. “ Jika dimulasikan per 28 November bobot GOTO pada IHSG adalah 4,89 persen. Apabila GOTO turun 7 persen dalam satu hari perdagangan, maka efek terhadap penurunan IHSG dalam satu hari perdagangan bursa sebesar 4,87 persen kali minus 7 persen sama dengan minus 0,34 persen,” ujar dia kepada wartawan, Jumat (2/12/2022).
Nyoman menuturkan, pihaknya juga memperhatikan secara khusus semua perusahaan tercatat atau emiten selain GOTO.
Sebelumnya, mengutip data RTI, saham GOTO merosot 6,38 persen ke posisi Rp 132 per saham hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 2 Desember 2022. Saham GOTO dibuka turun 9 poin ke posisi Rp 132 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 132 dan terendah
Total frekuensi perdagangan saham 15.777 kali dengan volume perdagangan 323.177.056 saham. Nilai transaksi harian Rp 3,3 triliun. Saham GOTO yang terus tertekan ini menyentuh level terendah di posisi 132.
Pada penutupan perdagangan 1 Desember 2022, saham GOTO terpangkas 6,62 persen ke posisi Rp 141 per saham. Nilai transaksi Rp 65,12 miliar dan volume perdagangan 461,86 juta. Total frekeunsi perdagangan 17.129 kali.
Advertisement
Laju IHSG Sesi I 2 Desember 2022
Koreksi saham GOTO ini menekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan pada Jumat,2 Desember 2022. Pada sesi pertama, IHSG tergelincir 0,46 persen ke posisi 6.988,21. Indeks LQ45 terpangkas 0,78 persen ke posisi 988,17. Mayoritas indeks acuan tertekan.
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 7.201,81 dan terendah 6.967,95. Sebanyak 199 saham menguat dan 326 saham melemah. 173 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 697.465 saham dan volume perdagangan 42,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10 triliun.
Mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham nonsiklikal naik 0,04 persen dan sektor kesehatan berada di zona hijau. Adapun sektor saham energi susut 0,18 persen, sektor saham basic merosot 0,02 persen, sektor saham industri tergelincir 1,3 persen, dan sektor saham siklikal susut 0,60 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan terpangkas 0,54 persen, sektor saham properti melemah 0,15 persen, sektor saham teknologi turun 0,98 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,27 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,41 persen.
Investor Pra IPO Tak Lanjutkan Rencana Penawaran Sekunder Saham GOTO
Sebelumnya, PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan pemegang saham pra-ipo yang menjajaki penawaran sekunder memutuskan tidak melanjutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi.
“Sehubungan dengan rencana para pemegang saham pra-IPO untuk menjajaki penawaran sekunder terkoordinasi atas sahamperseroan yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO, bersama ini perseroan menyampaikan pemegang saham pra-IPO yang mempertimbangkan rencana transaksi tersebut, pada saat ini telah memutuskan untuk tidak melanjuutkan rencana penawaran sekunder terkoordinasi,” ujar Sekretaris Perusahaan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, R.A Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi BEI, dituils Kamis (1/12/2022).
Perseroan menyampaikan, seperti diungkapkan dalam prospektus perseroan, periode larangan pengalihan saham (lock-up) atas saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham pra-IPO selama delapan bulan sejak tanggal efektif penawaran umum perdana perseroan. Ini sesuai ketentuan pasal 6 ayat 2 peraturan OJK Nomor 22/POJK.04/2021 akan berakhir pada 30 November 2022.
“Sehingga terhitung sejak 1 Desember 2022, seluruh saham seri A, di luar saham treasuri, yang telah dikeluarkan oleh perseroan sejumlah 1.123.527.533.866 saham seri A akan dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mewakili sekitar 95 persen dari total modal dasar ditempatkan dan disetor penuh,” ujar dia.
Adapun free float publik perseroan adalah sekitar 64 persen dari seluruh saham yang merupakan total saham modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
“Free float publik” termasuk di dalamnya saham seri A yang dimiliki oleh pemegang saham kurang dari 5 persen dari seluruh saham Perseroan; seluruh saham yang bukan dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris atau Direksi Perseroan.
Selanjutnya seluruh saham yang bukan dimiliki oleh pemegang saham dengan hak suara multipel dan afiliasi dari Perseroan; saham yang bukan bagian dari saham treasuri hasil pembelian kembali oleh Perseroan; dan saham yang akan dikonversi menjadi saham scripless.
Advertisement