Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang konsolidasi pada perdagangan saham, Selasa (6/12/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, gelombang tekanan dalam pola gerak IHSG terlihat masih cukup besar. Hal ini disertai oleh masih tercatatnya gelombang aliran dana investor asing yang keluar pada pekan lalu. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi jual investor asing mencapai Rp 743,33 miiliar pada 28 November-2 Desember 2022.
Baca Juga
Sedangkan pola gerak IHSG, menurut William terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajarnya. Namun, mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptren sehingga momentum tekanan masih dapat dimanfaatkan untuk akumulasi beli saham yang berfundamental kuat dan likuiditas tinggi.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi konsolidasi di kisaran 6.954-7.172,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG kembali ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 6.987 pada perdagangan 5 Desember 2022 dan IHSG ditutup di bawah MA200.
“Waspadai 6.955 sebagai supportnya, apabila IHSG menembus level tersebut secara agresif maka label merah akan berlaku dan IHSG akan menuju ke 6.890 hingga 6.937. Namun, bila IHSG masih bertahan di atas support, maka IHSG berpeluang menguat untuk menguji rentang area 7.040-7.060 terlebih dahulu,” tutur Herditya.
Ia prediksi, level support IHSG di 6.890,6.955 dan resistance 7.100,7.128 pada Selasa pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Kemudian PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Kiat Investasi Reksa Dana Saham Saat IHSG Bergejolak
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Buy on Weakness
Saham CPIN ditutup flat di 5.725 pada perdagangan Senin, 5 Desember 2022 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Posisi saham CPIN saat ini diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (y) dari wave [y], sehingga CPIN masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 5.500-5.675
Target Price: 5.850, 6.050
Stoploss: below 5.425
2.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness
Saham ELSA ditutup flat di 332 pada perdagangan 5 Desember 2022, sempat bergerak menguat namun masih tertahan MA20. Posisi saham ELSA saat ini diperkirakan berada di awal wave 5 dari wave (A), sehingga koreksi ELSA akan terbatas dan berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 326-332
Target Price: 346, 364
Stoploss: below 318
3.PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) - Buy on Weakness
Saham INDF ditutup flat ke 6.775 pada perdagangan 5 Desember 2022. Posisi sahamINDF saat ini kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 3, sehingga INDF masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 6.600-6.675
Target Price: 6.875, 7.000
Stoploss: below 6.550
4.PT Indah Kiat and Pulp Paper Tbk (INKP) - Buy on Weakness
Saham INKP ditutup terkoreksi ke 9.925 pada perdagangan 5 Desember 2022 dan masih ditutup di atas MA20. Posisi saham INKP diperkirakan sedang berada di awal wave [v] dari wave 5, sehingga selama INKP masih mampu berada di atas 9.500 sebagai stoploss maka INKP masih berpeluang menguat.
Buy on Weakness: 9.700-9.825
Target Price: 10.400, 10.800
Stoploss: below 9.500
Advertisement
Penutupan IHSG pada 5 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham, Senin (5/12/2022). Mayoritas sektor saham memerah yang dipimpin sektor saham teknologi.
Mengutip data RTI, IHSG tergelincir 0,46 persen ke posisi 6.987,32 pada penutupan perdagangan saham awal pekan ini. Indeks LQ45 merosot 1,05 persen ke posisi 979,15. Mayoritas indeks acuan tertekan.Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.053,90 dan terendah 6.987,32.
Sebanyak 375 saham melemah sehingga menekan IHSG. 160 saham menguat dan 165 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.172.884 kali dengan volume perdagangan 25 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.429.
Indeks sektor saham IDX-IC dominan melemah. Hanya sektor saham energi melonjak 1,3 persen. Sementara itu, sektor saham teknologi merosot 4,07 persen, dan pimpin koreksi. Selain itu, sektor saham dasar susut 0,75 persen, sektor saham industri melemah 1,81 persen, sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,29 persen,dan sektor saham siklikal susut 1,51 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan turun 0,66 persen, sektor saham keuangan terperosok 0,47 persen, dan sektor saham properti tersungkur 0,64 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,74 persen dan sektor saham transportasi turun 1,16 persen.
Bursa Saham Asia pada 5 Desember 2022
Bursa saham Asia Pasifik melambung pada perdagangan Senin, 5 Desember 2022. Hal ini seiring China relaksasi tes COVID-19 di sejumlah kota, ini menjadi sinyal pelonggaran di China. Sebelumnya China sangat ketat untuk cegah penyebaran COVID-19 lebih dari dua tahun.
Indeks Hang Seng Hong Kong melambung 4,51 persen ke posisi 19.518,29. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 9,27 persen. Di China, indeks Shanghai naik 1,76 persen ke posisi 3.211,81. Indeks Shenzhen bertambah 0,92 persen ke posisi 11.323,35.
Harga minyak menguat dua persen sebelum memangkas keuntungan sekitar 0,5 persen seiring OPEC+ tetap pada kebijakannya menurunkan produksi minyak dan China melonggarkan beberapa aturan COVID-19.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,15 persen ke posisi 27.820,40. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,33 persen ke posisi 7.325,60. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,62 persen ke posisi 2.419,32. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,66 persen.
Advertisement