Sukses

Global Digital Niaga Lunasi Utang ke BTPN Rp 2,75 Triliun Pakai Dana IPO

Sekretaris Perusahaan PT Global Digital Niaga Tbk, Eric Alamsjah Winarta menuturkan, Blibli telah membayar utang Rp 2,75 triliun dari hasil IPO pada 7 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau biasa dikenal Blibli telah melakukan pembayaran utang fasilitas pinjaman yang diterima dari PT Bank BTPN Tbk (BTPN) senilai Rp2,75 triliun sebagai realisasi penggunaan dana yang diterima dari hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

Sekretaris Perusahaan PT Global Digital Niaga Tbk, Eric Alamsjah Winarta menuturkan, Blibli telah membayar utang Rp 2,75 triliun dari hasil IPO pada 7 Desember 2022.

"Jumlah pinjaman terutang sebagaimana tersebut di atas yang dilunasi dengan dana hasil penawaran umum sebesar Rp2,75 triliun," kata Eric, dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Jumat (9/12/2022).

Sedangkan, jumlah sisa pinjaman terutang yang dilunasi dengan dana internal Perseroan sebesar  Rp150 miliar. "Jumlah sisa pinjaman terutang yang dilunasi dengan dana internal Perseroan sebesar Rp150 miliar," kata dia.

Dengan demikian, Blibli membayar utang tersebut sebelum jatuh tempo pada 29 September 2023.

"Dampak transaksi ini adalah berkurangnya kewajiban keuangan Perseroan," kata Eric.

Transaksi ini bukan merupakan suatu transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020.  

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis, 8 Desember 2022, saham Global Digital Niaga atau saham BELI ditutup ke posisi Rp 478 per saham.

2 dari 4 halaman

Lunasi Utang ke BCA

Sebelumnya, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), pengelola e-commerce Blibli melunasi utang sebesar Rp 2,75 triliun dari dana hasil penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) kepada Bank Central Asia (BCA).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (7/12/2022), PT Global Digital Niaga Tbk menyatakan pembayaran utang fasilitas pinjaman yang diterima dari BCA senilai Rp 2,75 triliun sebagai realisasi penggunaan yang diterima dari hasil IPO.

Dengan demikian, transaksi ini termasuk ke dalam transaksi afiliasi berdasarkan POJK 42/2022, BCA teafiliasi dengan perseroan seiring kesamaan pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner).

Sebelumnya perseroan dan BCA menandatangani perjanjian kredit pada 29 Oktober 2021 dan diubah berdasarkan perubahan pertama perjanjian kredit pada 29 September 2022. Adapun syarat dan ketentuan penting dalam perjanjian pinjaman antara lain nilai plafon pinjaman sebesar Rp 4 triliun untuk fasilitas time loan revolving uncommitted dan Rp 25 miliar untuk fasilitas kredit multi yang terdiri dari bank garansi dan surat kredit berdokumen dalam negeri.

 

 

3 dari 4 halaman

Rincian Pinjaman

Untuk tingkat bunga JIBOR 1 bulan plus persen margin yang dihitung dari jumlah fasilitas time loan revolving yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh perseroan. Utang tersebut jatuh tempo pada 29 Oktober 2023. "Penggunaan pinjaman untuk pembiayaan atas aktivitas operasional dan investasi perseroan," tulis perseroan.

Nilai pinjaman terutang atau outstanding loan per keterbukaan informasi pada tanggal prospektus final penawaran umum diterbitkan sebesar Rp 2,9 triliun. Perseroan pun akan melunasi sisa pinjaman Rp 150 miliar dari dana internal.

"Dampak transaksi ini adalah berkurangnya kewajiban keuangan Perseroan," tulis manajemen perseroan.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Desember 2022, saham BELI turun 0,83 persen ke posisi Rp 476 per saham. Saham BELI dibuka stagnan Rp 480. Saham BELI berada di level tertinggi Rp 482 dan terendah Rp 470 per saham. Total frekuensi perdagangan 890 kali dengan volume perdagangan 209.761 saham. Nilai transaksi Rp 9,9 miliar.

4 dari 4 halaman

Wakil Komisaris Utama Blibli Koleksi Saham BELI Rp 519,49 Juta

 Sebelumnya, Wakil Komisaris Utama PT Global Digital Niaga Tbk (BELI), pengelola e-commerce Blibli Honky Harjo kembali mengoleksi saham BELI.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (8/12/2022), Honky Harjo membeli sebesar 1.100.000 saham BELI dengan harga pelaksanaan Rp 472,271 pada 6 Desember 2022. Nilai transaksi saham BELI tersebut senilai Rp 519,49 juta.

"Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Global Digital Niaga Tbk, Eric Alamsjah Winarta, dikutip Kamis (8/12/2022).

Setelah pembelian saham itu, Honky Harjo memiliki 141.174.660 saham BELI dari sebelumnya 140.074.660 saham.