Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Jumat (9/12/2022). Seluruh sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham energi.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup tumbang 1,31 persen ke posisi 6.715,11. Indeks LQ45 tergelincir 1,19 persen ke posisi 933,01.
Baca Juga
Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.804,22 dan terendah 6.695,38. Sebanyak 347 saham melemah dan 185 saham menguat. 163 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.019.073 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.574.
Advertisement
Seluruh sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham energi. Sektor saham energi merosot 2,58 persen. Sektor saham basic turun 0,37 persen, sektor saham industri tergelincir 1,46 persen, sektor saham nonsiklikal merosot 1,08 persen, dan sektor saham siklikal tergelincir 1,11 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan terpangkas 1,24 persen, sektor saham keuangan melemah 0,59 persen, sektor saham properti terperosok 0,60 persen. Kemudian, sektor saham teknologi susut 1,77 persen, sektor saham infrastruktur merosot 0,88 persen dan sektor saham transportasi turun 0,35 persen.
Jelang akhir pekan, saham GOTO masih betah di zona merah. Saham GOTO anjlok 7 persen ke posisi Rp 93 per saham. Saham GOTO dibuka turun tujuh poin ke posisi Rp 93 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 12.359 kali dengan volume perdagangan 12.364.366 saham. Nilai transaksi Rp 141,2 miliar.
Saham GOTO Bebani IHSG
Head of Research Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya menuturkan, IHSG melemah seiring saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang masih tertekan. Hal ini mengingat bobot GOTO besar terhadap IHSG. Untuk prospek saham GOTO, Cheryl menuturkan, investor perlu wait and see dan melihat strategi perseroan efektif dalam mendongkrak laba.
Di sisi lain, pelaku pasar juga menantikan FOMC the Federal Resere (the Fed) sehingga investor asing melakukan aksi jual saham secara harian yang besar setiap hari pada pekan ini.
“Minggu depan jika pidato Gubernur The Fed Jerome Powell berhasil mengembalikan optimisme pasar, bursa saham global berpotensi menguat dan kembali menguji level 7.000,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 9 Desember 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham ITMA melambung 20,74 persen
-Saham WAPO melambung 16 persen
- Saham INCF melambung 13,33 persen
-Saham FIRE melambung 11 persen
-Saham JAST melambung 10,59 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham NINE merosot 9,62 persen
-Saham CASH merosot 9,52 persen
-Saham ISAP merosot 9,38 persen
-Saham GOTO merosot 7 persen
-Saham BSBK merosot 6,98 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham ISAP tercatat 41.495 kali
-Saham AMAR tercatat 30.161 kali
-Saham WAPO tercatat 21.168 kali
-Saham MMIX tercatat 20.664 kali
-Saham UFOE tercatat 19.199 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BMRI senilai Rp 1,1 triliun
-Saham BBRI senilai Rp 866 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 645,1 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 539,1 miliar
-Saham UNTR senilai Rp 383,6 miliar
Indeks Hang Seng Pimpin Penguatan
Indeks Hang Seng pimpin penguatan di bursa saham Asia Pasifik seiring data inflasi China sesuai harapan pada Jumat, 9 Desember 2022. Indeks Hang Seng melonjak lebih dari dua persen. Sementara itu, indeks Hang Seng teknologi melesat 2,45 persen. Bursa saham China mendaki. Indeks Shenzhen bertambah 0,55 persen, dan indeks Shanghai naik 0,3 persen.
Indeks harga konsumen China naik 1,6 persen pada November 2022, sedangkan indeks harga produsen turun 1,3 persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,18 persen ke posisi 27.901,01. Indeks Topix bertambah 1,03 persen ke posisi 1.961,56.
Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,53 persen ke posisi 7.213,2. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,76 persen ke posisi 2.389,04. Indeks Kosdaq mendaki 0,98 persen ke posisi 719,49. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang mendaki 1,32 persen.
Advertisement