Sukses

Anak Usaha Bakrie yang Garap Mobil Listrik IPO Tahun Depan, Bagaimana Persiapannya?

Aksi korporasi IPO VKTR Teknologi Mobilitas menjadi langkah ekspansi Bakrie and Brothers pada bisnis berkelanjutan yang ditandai dengan pengembangan industri kendaraan listrik.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) memantapkan rencana untuk mengantarkan anak usaha yaitu PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Rencananya perusahaan manufaktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau mobil listrik ini akan melaksanakan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun depan.

Direktur Utama sekaligus CEO Bakrie and Brothers Anindya Bakrie mengatakan, aksi korporasi IPO menjadi langkah ekspansi perseroan pada bisnis berkelanjutan yang ditandai dengan pengembangan industri kendaraan listrik. Aksi ini ditempuh bersamaan dengan perbaikan keuangan dari aksi utang yang ditargetkan rampung tahun depan. Sehingga ke depannya perseroan bisa fokus untuk ekspansi.

"VKTR berupaya untuk melakukan IPO pada waktu sudah cocok. Bukan saja dengan investor yang animonya besar, tapi juga approval dari BEI dan OJK," kata pria yang akrab disapa Anin itu dalam paparan publik perseroan, Selasa (13/12/2022).

Bakrie and Brothers melihat awal tahun depan adalah waktu yang pas, bersamaan dengan momentum pergantian tahun dan semangat baru. Perseroan enggan IPO-kan VKTR pada tahun ini lantaran masih terdapat beberapa pertimbangan seperti Covid-19, konflik Rusia-Ukraina, dan perubahan iklim.

"Kami melihat awal tahun depan adalah saat yang tepat karena tahun baru, semangat baru, animo baru. Di 2022 BNBR fokus untuk restrukturisasi. Begitu pula 2023 awal. Dan saat itulah yang tepat untuk IPO saat pasar semakin jelas arahnya seperti apa," imbuh Anin.

Lebih lanjut, perseroan telah menunjuk penjamin emisi efek terkait rencana IPO VKTR. Antara lain, Samuel Sekuritas, Ciptadana Sekuritas Asia, dan Trimegah Sekuritas. Selain itu, seluruh penunjang IPO, baik dari sisi legal mapun pajak juga sudah dibentuk dan insentif berkomunikasi dengan otoritas terkait.

"Semuanya sudah dibentuk dan sudah komunikasi secara insentif dan dapat masukan-masukan yang baik dari BEI dan OJK. Jadi sekarang hanya menuju IPO," tutup Anin.

2 dari 3 halaman

Anak Usaha BNBR Gandeng PT INKA Garap Ekosistem Kendaraan Listrik

Sebelumnya, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak usaha PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) bersama PT Industri Kereta Api (Persero) atau PT INKA sepakat membangun aliansi strategis untuk membangun ekosistem transportasi berbasis listrik di Indonesia.

Nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak ditandatangani oleh Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro dan Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, di Madiun, Jawa Timur, pada Senin, 29 Agustus 2022.

Komisaris Utama VKTR, Anindya Novyan Bakrie yang hadir menyaksikan langsung penandatanganan tersebut mengatakan, kerja sama strategis ini sejalan dengan strategi bisnis Grup Bakrie ke depan.

Ia menegaskan, bentuk kerja sama public-private partnership (PPP) yang dilakukan VKTR memiliki arti penting bagi proses percepatan terciptanya ekosistem industri elektrifikasi di tanah air.

"Seperti pernah saya sampaikan sebelumnya, pengembangan bisnis kami ke depan akan banyak berhubungan dengan elektrifikasi industri dan green energy. Upaya hari ini menjadi bagian dari strategi itu, dan tentunya akan turut membantu meringankan langkah kami ke depan," ujar Anindya dalam keterangan resmi, Senin (29/8/2022).

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menambahkan, kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan komponen berbagai produk otomotif khususnya kendaraan listrik.

Adapun PT INKA nantinya akan memproduksi unit bus serta menyediakan fasilitas produksi dan tenaga ahli yang dimilikinya.

"PT INKA jelas memiliki pengalaman manufaktur yang panjang dan mumpuni. Kami sendiri memiliki kapasitas yang kuat dalam industri komponen otomotif dan technical know-how dari mitra global kami selaku pembuat komponen kendaraan listrik. Semua ini dapat kami arahkan bersama untuk dapat mendukung pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia," terang Gilarsi.

 

3 dari 3 halaman

Upaya Pengembangan Industri

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro menjelaskan, ada kemiripan platform dan tujuan dari PT INKA dan VKTR. Di mana keduanya tengah berupaya menjadi pelopor ekosistem industri kendaraan listrik di Indonesia. Menurut Budi, hal itu dapat disinergikan demi memperkuat sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak.

"Kami ini punya rencana pengembangan industri yang saya yakin bisa saling membantu dan melengkapi.  Masing-masing jadi tidak perlu mengupayakan semuanya sendiri-sendiri. Kita kolaborasikan kapasitas dan kemampuan yang ada,” kata Budi.

PT INKA adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang manufaktur kereta api terintegrasi pertama di Asia Tenggara. PT INKA belakangan mengumumkan tengah mengembangkan bus listrik dengan kemampuan produksi mencapai hingga 150 unit.

Selain itu, Kemenristekdikti menugaskan konsorsium Perguran Tinggi Negeri (PTN) dan PT INKA untuk memproduksi bus listrik yang akan digunakan untuk KTT G20, November 2022 di Bali. Bus yang berjuluk Bus Listrik Merah Putih (BLMP) itu mampu menyerap tingkat komponen dalam negeri (TKDN) lebih dari 50 persen.

Sementara itu, PT VKTR Teknologi Mobilitas adalah startup di bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika. Perusahaan ini telah menandatangani kerja sama strategis dengan sejumlah pihak.

Kolaborasi itu merupakan salah satu strategi VKTR untuk melakukan lokalisasi teknologi produk-produk manufakturnya, sekaligus bertujuan agar industri elektrifikasi transportasi di Indonesia dapat dibangun secara lengkap dari hulu hingga ke hilir.