Sukses

Wall Street Melesat Setelah Rilis Data Inflasi AS

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 103,60 poin atau 0,3 persen ke posisi 34.108,64.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2022. Penguatan wall street ini setelah rilis data inflasi Amerika Serikat, dan pelaku pasar menanti keputusan kebijakan bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 103,60 poin atau 0,3 persen ke posisi 34.108,64. Indeks S&P 500 bertambah 0,73 persen ke posisi 4.019,65. Indeks Nasdaq naik 1,01 persen menjadi 11.256,81.

Pada awal sesi perdagangan, indeks Dow Jones naik 707,24 poin atau 2,08 persen. Indeks S&P 500 bertambah 2,7 persen, dan indeks Nasdaq menguat 3,84 persen. Pada awal perdagangan, wall street menguat setelah indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan hanya 0,1 persen dari bulan sebelumnya, dan kenaikan 7,1 persen dari tahun lalu, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa, 13 Desember 2022.

Ekonom yang disurvei Dow Jones memperkirakan kenaikan bulanan 0,3 persen dan kenaikan 7,3 persen selama 12 bulan terakhir. Ini tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, CPI Inti naik 0,2 persen pada bulan tersebut dan 6 persen pada basis tahunan, dibandingkan dengan perkiraan masing-masing 0,3 persen dan 6,1 persen.

Namun, indeks utama keluar dari level terbaiknya. Investor mengantisipasi keputusan kenaikan suku bunga the Federal Reserve pada akhir pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu, 14 Desember 2022 waktu setempat.

Sebagian besar pelaku pasar berharap kenaikan suku bunga 50 basis poin, sedikit penurunan dari empat kenaikan suku bunga sebelumnya sebesar 75 basis poin.

“Sementara input inflasi yang masuk ke pertemuan the Fed itu sedikit lebih baik, kami masih tidak tahu pasti apakah the Fed akan menaikkan suku bunga 50 basis poin, apakah mereka akan menaikkan tingkat terminal mereka. Jadi kami, dengan cepat mengalihkan ke mode “tunggu dan lihat” untuk pertemuan the Fed besok,” ujar Chief Market Strategist B.Riley Wealth, Art Hogan dikutip dari CNBC, Rabu (14/12/2022).

 

2 dari 4 halaman

Saham Maskapai Tertekan

Di sisi lain, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun tergelincir setelah laporan inflasi CPI dan menyentuh level terendah 3,421 persen. Saham energi memimpin kenaikan dengan saham Chevron mencatat kinerja terbaik di indeks Dow Jones.

Saham-saham teknologi terpukul akibat kenaikan inflasi dan suku bunga pada 2022. Saham Meta dan induk usaha Google yaitu Alphabet masing-masing naik 4,7 persen dan 2,5 persen.

Saham maskapai berada di bawah tekanan pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2022 dengan saham Global Jets ETF melemah 2,9 persen. Penurunan terjadi setelah Jetblue mengatakan, dalam pengajuan sekuritas kalau dampak merugikan dari waktu kalender liburan kuartal IV lebih besar dari perkiraan sebelumnya.

Saham JetBlue turun lebih dari 8 persen, United Airlines melemah lebih dari 6 persen, dan American Airlines tergelincir 5,7 persen.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street 12 Desember 2022

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melesat pada perdagangan Senin, 12 Desember 2022. Penguatan wall street memulihkan kondiri dari koreksi pekan lalu seiring pelaku pasar menantkan pertemuan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS dan data inflasi baru.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 528,58 poin atau 1,58 persen menjadi 34.005,04. Indeks Dow Jones ditutup pertama kali di atas 34.000 sejak 2 Desember 2022. Indeks S&P 500 menguat 1,43 persen ke posisi 3.990,56. Indeks Nasdaq melejit 1,26 persen ke posisi 11.143,74.

Kenaikan saham Boeing mendorong indeks Dow Jones lebih tinggi. Hal ini menyusul laporan maskapai ini mendekati kesepakatan dengan Air India. Di sisi lain, saham energi menguat karena harga minyak yang stabil seiring penurunan beberapa minggu.

Wall street mengalami pekan yang sulit dengan rata-rata indeks acuan tertekan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 mengalami koreksi dan pekan terburuk sejak September. Indeks tersebut masing-masing turun 2,77 persen dan 3,4 persen.  Indeks Nasdaq turun sekitar 4 persen.

"Tindakan hari ini sebagian besar merupakan pantulan refleks setelah kinerja buruk pekan lalu,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management Yung-Yu Ma, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (13/12/2022).

Ia menambahkan, kemungkinan ada sejumlah optimisme dengan hati-hati menjelang laporan inflasi pada Selasa, 13 Desember 2022 waktu setempat. “Tetapi juga sejumlah kekhawatiran. Kita dapat melihat kekhawatiran itu hari ini di pasar yang naik yang sebenarnya membuat VIX naik cukup tajam,” ujar dia.

Yung Yu-Ma menuturkan, saat ini berbicara tentang pasar yang berombang dengan keyakinan rendah, pasar yang kuat memiliki keseragaman yang lebih baik.

 

4 dari 4 halaman

Ramai Aksi Korporasi

Di sisi lain, banyaknya aktivitas kesepakatan juga meningkatkan sentimen. Perangkat lunak Coupa dan Horizon Therapeutics termasuk di antara penggerak terbesar pada Senin, 12 Desember 2022. Penguatan saham tersebut setelah perusahaan mengumumkan telah setuju untuk dibeli. Saham Coupa naik 26 persen, dan Horizon melesat 15 persen.

Sementara itu, survei the Fed New York menunjukkan konsumen semakin optimistis terhadap inflasi November 2022. Survei bank tentang ekspektasi konsumen menunjukkan konsumen memperkirakan inflasi satu tahun berjalan pada kecepatan 5,2 persen, turun 0,7 poin dari Oktober 2022.

Pada Selasa pekan ini, indeks harga konsumen November 2022 akan dirilis dan pelaku pasar mencari sinyal kalau inflasi melambat. Pada hari yang sama, the Federal Reserve akan memulai pertemuan dua hari, pelaku pasar mengantisipasi langkah kenaikan suku bunga lebih kecil dari pada beberapa bulan terakhir.