Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Venteny Fortuna International Tbk resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode VTNY.
Pada perdagangan perdana di BEI, Kamis, 15 Desember 2022, saham VTNY naik 1,11 persen setelah perdagangan dibuka. Saham VTNYÂ melaju pada posisi 364 dari harga IPO Rp 360 per saham. Berdasarkan data RTI, saham VTNY ke posisi Rp 450 per saham pada pembukaan perdagangan. Total frekuensi saat itu mencapai 337 kali dengan volume total volume 1.600 lot saham. Total nilai transaksi mencapai Rp 7 miliar.
Baca Juga
Namun, saham VTNY melemah pada pukul 10.56 WIB, saham VTNY melemah 0,56 persen ke posisi Rp 358 per saham. Saham VTNY berada di level tertinggi Rp 450 dan terendah Rp 342 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.512 saham. Total volume perdagangan 1.132.503 saham. Nilai transaksi harian Rp 40,8 miliar.
Advertisement
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO), perseroan menawarkan 939.779.100 lembar saham dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 338,32 miliar. Perusahaan yang bergerak pada sektor finansial ini menawarkan sebuah proposisi yang unik bagi para UMKM dalam menumbuhkan bisnis melalui kombinasi growth funding dan dan pemberdayaan sumber daya manusia.
Didirikan pada 2015, visi Venteny adalah membangun sebuah platform online multi-layanan yang bermanfaat dalam memberdayakan bisnis dan memperkaya kehidupan masyarakat secara global. Dengan misi untuk berkontribusi penuh terhadap pertumbuhan pelanggan, tidak hanya melalui produk berbasis teknologi dengan kualitas terbaik, tapi juga melayani pelanggan dengan perhatian, hormat dan komitmen yang kuat.
Per hari ini, jasa Venteny secara keseluruhan sudah menjangkau lebih dari 200 ribu pengguna di Filipina dan lebih dari 250 ribu pengguna di Indonesia.
Catatkan Saham Perdana di BEI
Sebelumnya, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-59 di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (15/12/2022).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk memakai kode saham VTNY di BEI.
Adapun jumlah saham yang dicatatkan sebesar 6.265.193.445 saham dengan rincian saham pendiri sebesar 5.325.414.345 saham, penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 938.779.100 saham dan employee stock allocation (ESA) sebesar 1.000.000 saham. Nilai nominal saham Rp 5 per saham.
Perseroan menetapkan harga IPO Rp 360 per saham. Dengan demikian, dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 338,32 miliar.
Perseroan akan memakai dana sekitar 42 persen untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan yaitu VMI untuk dijadikan modal kerja sebagai modal kerja bisnisnya dalam menjadi pemberi dana kepada Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI). Kemudian sekitar 30 persen untuk pengembangan bisnis, dan modal kerja.
Untuk jumlah saham free float per 14 Desember 2022 sebesar 1.267.755.003 saham atau 20,23 persen antara lain jumlah saham yang di lock-up selama 30 bulan (ESA) sebesar 1 juta saham atua 0,016 persen, jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 1.217.117.860 saham atau 19,42 persen, dan jumlah saham yang di lock-up selama delapan bulan sebesar 49.637.143 saham atau 0,792 persen.
Junichiro Waide sebagai pihak pengendali Perseroan menyatakan bahwa tidak akan mengalihkan pengendaliannya sekurang-kurangnya 12 Â bulan setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif.
Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kemudian yang bertindak sebagai penjamin emisi efek yaitu PT Mega Capital Sekuritas.
Â
Advertisement
IPO Perseroan
Sebelumnya, PT Venteny Fortuna International Tbk, perusahaan bergerak di aktivitas perusahaan holding, portal web, dan pengembangan aplikasi perdagangan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
PT Venteny Fortuna International Tbk melepas saham sebanyak-banyaknya 939.779.100 saham dengan nilai nominal Rp 5 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu sebanyak-banyaknya 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Venteny Fortuna International menawarkan harga IPO di kisaran Rp 350-Rp 450 per saham. Dengan demikian, perolehan dana IPO maksimal Rp 422,90 miliar.
Perseroan juga mengadakan program employee stock allocation (ESA) maksimal 1 juta atau sekitar 0,11 persen dari saham yang ditawarkan pada saat IPO untuk program ESA saham kepada karyawan. Selain itu, perseroan juga menggelar program management and employee stock option (MESOP) dengan maksimal 532.541.400 saham atau setara 7,83 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Dana IPO yang akan diperoleh akan digunakan sekitar 42 persen untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan yaitu PT Venteny Matahari Indonesia untuk dijadikan sebagai modal kerja bisnis dalam menjadi pemberi dana kepada layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI).
Pinjaman tersebut setara Rp 177,61 miliar dengan jangka waktu pinjaman satu tahun yang dapat diperpanjang. Suku bunga pinjaman itu sekitar 10 persen-18 persen per tahun.
Â
Â
Â
Kinerja
Pinjaman tersebut juga digunakan sekitar 30 persen untuk pengembangan bisnis, dan modal kerja. Â Untuk melaksanakan IPO, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas.
Perseroan mencatat pendapatan Rp 29,20 miliar hingga semester I 2022. Pendapatan naik 70,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 17,12 miliar. Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,08 miliar hingga Juni 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 211,30 juta.
Total ekuitas tercatat Rp 80,63 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 33,16 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 273,89 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 208,80 miliar.
Aset perseroan tercatat Rp 354,52 miliar hingga Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 241,96 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 38,78 miliar hingga Juni 2022 dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 30,06 miliar.
Untuk pembagian dividen, manajemen perseroan berencana bagikan dividen maksimal 30 persen dari laba bersih setelah menyisihkan cukup cadangan. Hal ini dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan.
Advertisement