Sukses

Venteny Incar Kredit UMKM Sentuh Rp 3 Triliun pada 2023

PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) juga ingin genjot kinerja segmen lain selain finansial.

Liputan6.com, Jakarta - PT Venteny Fortuna International Tbk (VTNY) mengincar pertumbuhan kinerja signifikan pada 2023. Sejalan dengan itu, Group Chief Financial Officer Group Chief Financial PT Venteny Fortuna International Tbk, Windy Johan mengatakan perseroan mematok penyaluran kredit untuk segmen B2B mencapai Rp 3 triliun pada 2023.

"Kita ada yang namanya displacement (fund) atau kita berikan growth funding kepada UMKM itu (targetnya) di atas Rp 1 triliun untuk tahun ini. Sehingga kita harapkan di tahun depan meningkat 2 sampai 3 kali,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/12/2022).

Bersamaan dengan itu, perseroan juga ingin genjot kinerja segmen lain selain finansial. Informasi saja, perseroan memiliki dua lini bisnis utama. Pertama segmen B2B (Business to Business), di mana perseroan memberikan pendanaan atau kredit kepada UMKM untuk mengembangkan usahanya. Kedua, segmen B2B2E (Business to Business to Employee) untuk karyawan.

"Jadi secara keseluruhan, berdasarkan hasil audit di 2022 laba kita sudah tumbuh hampir 300 persen dan kita expect di 2023 nanti tumbuh makin signifikan,” imbuh Group Chief Operation  Officer PT Venteny Fortuna International Tbk, Damar Raditya dalam kesempatan yang sama.

Damar menambahkan, meski Indonesia pada tahun depan juga tak lepas dari bayangan resesi, tetapi ia optimistis perseroan masih akan tumbuh. Hal itu utamanya ditopang oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terbukti cukup tahan banting menjadi tulang punggung perekonomian RI.

"Soal resesi, menurut saya indonesia memiliki fundamental yang cukup tangguh dan UMKM adalah core dari bisnis di Indonesia. Untuk itu di 2023 kami akan support SME (UMKM) sehingga bisa sama-sama melalui 2023 dengan lebih baik,” ujar Damar.

2 dari 4 halaman

Alami Kelebihan Permintaan saat IPO

Saham PT VENTENY Fortuna International Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada, Kamis 15 Desember 2022 dengan kode perdagangan VTNY. Perusahaan menjadi pendatang baru ke-59 di BEI pada 2022.

Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO), perseroan menawarkan 939.779.100 lembar saham, dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp 338,32 miliar. Aksi ini disambut antusiasme yang tinggi dari investor.

Atas permintaan yang tinggi dari masyarakat, Founder dan Group CEO PT Venteny Fortuna International Tbk Jun Waide mengungkapkan saham Venteny mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribe hingga 12,58 kali dari pooling (penjatahan terpusat) berdasarkan data dari sistem e-IPO.

“Venteny  telah melepas 939.779.100 saham untuk Penawaran Umum Perdana ini, atau setara dengan 15 persen dari modal disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Investor yang membeli saham Venteny tersebar dari 34 provinsi di Indonesia dan 6 negara. Sementara, jumlah pemesan saham VENTENY mencapai 18.847 pemesan,” ujar Jun Waide dalam keterangannya, Kamis (15/12/2022).

Perseroan berencana untuk menggunakan dana hasil IPO, setelah dikurangi biaya emisi, untuk penambahan modal kerja untuk PT Venteny Matahari Indonesia (VMI) yang kemudian disalurkan kepada mitra P2P Lending (Peer-to-Peer) sebesar 42 persen.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Perkuat Segmen B2B

Kemudian untuk pengembangan bisnis meliputi pengembangan employee super-app, produk dan layanan, serta memperluas wilayah pemasaran sebesar 30 persen. Sisanya 28 persen akan dialokasikan untuk modal kerja group.

"Kami bersyukur, meski di tengah situasi ekonomi global yang penuh tantangan, kami menerima antusiasme yang luar biasa dari para investor, pengguna, dan masyarakat yang telah turut ambil bagian dalam perjalanan kami. Kami percaya, Venteny akan tumbuh bersama di Indonesia,” kata Jun Waide.

Dengan suksesnya IPO ini, Perseroan berencana untuk memperkuat segmen B2B (Business to Business); dengan berkolaborasi dengan asosiasi industri, menjaga tingkat kolektibilitas kredit, serta memperluas cakupan pasar dengan menambah jumlah representative office sehingga Perseroan dapat memberikan dampak yang lebih baik untuk UMKM Indonesia dan karyawannya.

Selain itu, untuk meningkatkan dan memperkuat Segmen B2B2E (Business to Business to Employee), perseroan akan mengoptimalkan big data untuk mengembangkan layanan yang bermanfaat dan tepat guna untuk karyawan di semua segmen.

Sehingga perseroan mengharapkan kontribusi yang meningkat dari employee super-app yang menjadi layanan B2B2E dan menjadikan employee super-app ini sebagai aplikasi yang wajib dimiliki oleh seluruh karyawan.

4 dari 4 halaman

Jadi Pendatang Baru di BEI

Sebelumnya, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-59 di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (15/12/2022).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, PT Venteny Fortuna Internasional Tbk memakai kode saham VTNY di BEI. Adapun jumlah saham yang dicatatkan sebesar 6.265.193.445 saham dengan rincian saham pendiri sebesar 5.325.414.345 saham, penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 938.779.100 saham dan employee stock allocation (ESA) sebesar 1.000.000 saham. Nilai nominal saham Rp 5 per saham. Perseroan menetapkan harga IPO Rp 360 per saham. Dengan demikian, dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 338,32 miliar.

Perseroan akan memakai dana sekitar 42 persen untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak perseroan yaitu VMI untuk dijadikan modal kerja sebagai modal kerja bisnisnya dalam menjadi pemberi dana kepada Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI). Kemudian sekitar 30 persen untuk pengembangan bisnis, dan modal kerja.

Untuk jumlah saham free float per 14 Desember 2022 sebesar 1.267.755.003 saham atau 20,23 persen antara lain jumlah saham yang di lock-up selama 30 bulan (ESA) sebesar 1 juta saham atua 0,016 persen, jumlah saham yang tidak di lock-up sebesar 1.217.117.860 saham atau 19,42 persen, dan jumlah saham yang di lock-up selama delapan bulan sebesar 49.637.143 saham atau 0,792 persen.

Junichiro Waide sebagai pihak pengendali Perseroan menyatakan bahwa tidak akan mengalihkan pengendaliannya sekurang-kurangnya 12  bulan setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham menjadi efektif.

Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Kemudian yang bertindak sebagai penjamin emisi efek yaitu PT Mega Capital Sekuritas.