Liputan6.com, Jakarta - Emiten grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) terjun di dunia kesehatan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (16/12/2022), Dian Swastatika Sentosa meningkatkan modal untuk dua anak usahanya, yakni PT Dalligent Solusi Indonesia dan PT Kupu Era Medika.
Baca Juga
Adapun, PT Dalligent Solusi Indonesia memiliki modal disetor sebesar Rp 100 miliar serta modal ditempatkan dan disetor Rp 91,44 miliar. Selain itu, PT Kupu Era Medika memiliki modal dasar sebesar Rp 4 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor Rp 1 miliar.
Advertisement
Pada tanggal yang sama, Perseroan melalui entitas anak mendirikan PT KUPU Medika Prima (KMP) dan PT KUPU Medika Sejahtera (“KMS”) untuk menjalankan kegiatan usaha medis.
“Kepemilikan saham efektif Perseroan dalam KMP dan KMS adalah lebih dari 99 persen,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (16/12/2022).
Sementara itu, peningkatan modal dan pendirian entitas anak tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.
“Peningkatan modal dan pendirian entitas anak ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan,” tulisnya.
Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjajaki peluang kerja sama bisnis di bidang energi surya.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 16 November 2022, Dian Swastatika Sentosa melalui entitas anak, PT Daya Anugerah Sejati Utama menandatangani Nota Kesepahaman dengan Trina Solar Co. Ltd, PT Indonesia Power, dan PT Agra Surya Investindo untuk menjajaki peluang kerja sama untuk merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovoltaik surya.
Garap Bidang Energi Surya
Pabrik sel dan modul fotovoltaik surya tersebut memiliki kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 GWp per tahun dan memasarkan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia.
Sementara itu, penandatanganan ini dilakukan pada acara B20 yang berlangsung bersamaan dengan acara G20 di Nusa Dua, Bali dan disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia,M. Arsjad Rasjid P.M.
"Dian Swastatika Sentosa berharap kerja sama konkrit, sebagai kelanjutan dari penandatangan nota kesepahaman ini, dapat segera direalisasikan, sehingga dapat membantu menyerap tenaga kerja, meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi, serta mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi nasional menuju netralitas karbon pada 2060,” tulis Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra, dikutip Rabu, 16 November 2022.
Trina Solar Co. Ltd merupakan salah satu perusahaan terkemuka asal Tiongkok dalam inovasi dan keandalan pemanfaatan energi surya.
Advertisement
Grup Sinar Mas Lewat Dian Swastatika Sentosa Dirikan Entitas Anak Kupu Era Medika
Sebelumnya, emiten yang tergabung dalam grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mendirikan anak usaha baru (entitas anak) dalam waktu dekat ini.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Rabu (5/10/2022), Dian Swastatika Sentosamelalui entitas anak mendirikan PT KUPU Era Medika (KEM) dengan kegiatan usaha sebagai perusahaan holding dan penyedia jasa konsultasi manajemen lainnya.
“Kepemilikan saham efektif Perseroan dalam KEM adalah lebih dari 99 persen,” tulis Sekretaris Perusahaan Susan Chandra, dikutip Rabu, 5 Oktober 2022.
Selain itu, pendirian KEM saat ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.
Sebelumnya, Grup Sinar Mas melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) mengumumkan akuisisi perusahaan batu bara Australia senilai USD 380 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun (kurs Rp 14.698 per USD).
Akuisisi dilakukan oleh entitas anak tidak langsung perseroan, yakni Stanmore Resources Limited (Stanmore) dan Dampier Coal (Queensland) Proprietary Limited (Dampier).
Pada 12 Agustus 2022, Stanmore dan Dampier menandatangani perjanjian dengan Mitsui & Co. Ltd, dan Mitsui & Co., (Australia) Ltd untuk mengambil alih 20 persen saham Stanmore SMC Pty Ltd yang semula bernama BHP Mitsui Coal Pty Ltd (SMC).
Selanjutnya
SMC merupakan suatu perusahaan pertambangan batu bara metalurgi yang didirikan berdasarkan dan tunduk pada hukum Australia. Dengan pengambilalihan ini, Stanmore melalui entitas anak, Dampier, akan memiliki 100 persen saham SMC.
"Pengambilalihan sebesar USD 380 juta ini akan didanai dengan dana kas internal dan diharapkan dapat diselesaikan pada kuartal IV tahun 2022,” ungkap Sekertaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, Susan Chandra dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 12 Agustus 2022.
Susan mengatakan, pengambilalihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemegang saham perseroan.
Perseroan melalui Golden Investments Pte. Ltd., (GIA) telah mendiversifikasi risiko geografis dan bisnisnya dalam bisnis pertambangan dan perdagangan batu bara dengan berinvestasi di Stanmore Resource Limited (Stanmore) sejak 2019.
Sebelumnya, perseroan melalui Stanmore SMC Holding Pty Ltd melakukan pengambilalihan seluruh saham Dampier selaku pemilik 80 persen saham BHP Mitsui Coal Pty Ltd. Pengambilalihan saat itu bernilai hingga USD 1,35 miliar.
Advertisement