Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham, Senin (19/12/2022). Aliran dana investor asing dan data ekonomi Indonesia yang positif dinilai menopang IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat masih akan berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi kenaikan terbatas.
Baca Juga
Ia menilai, dari sisi aliran dana investor asing secara year to date (ytd) masih menunjukkan minat investasi cukup besar ke pasar modal Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), aliran dana investor asing yang masuk ke pasar modal Indonesia mencapai Rp 66,2 triliun hingga 16 Desember 2022.
Advertisement
Sedangkan dari sisi fundamental ekonomi Indonesia. Ia juga melihat masih memperlihatkan kestabilan melihat data ekonomi yang dirilis. Faktor-faktor tersebut dinilai menopang pertumbuhan IHSG baik dalam jangka pendek hingga panjang. “ Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.681-6.879,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,9 persen ke 6.812 pada perdagangan Jumat, 16 Desember 2022 disertai munculnya volume pembelian.
Diperkirakan IHSG berpeluang menguat untuk menguji 6.854-6.896 untuk membentuk wave iv dari wave c dari wave (y) pada label hitam. Atau pada skenario alternatifnya, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (x) ke arah 6.982.
“Namun demikian, yang perlu diperhatikan adalah pergerakan IHSG diperkirakan masih berada pada fase bearishnya,” ujar dia.
Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.607,6.641 dan level resistance 6.838,6.892 pada awal pekan ini.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Sedangkan William memilih saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Lalu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari PT MNC Sekuritas:
1.PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) - Buy on Weakness
Saham ADMR ditutup menguat 1,5 persen ke 1.725 pada perdagangan Jumat, 16 Desember 2022 dan mampu berada di atas MA20.
"Kami perkirakan, posisi ADMR saat ini sedang berada di awal wave [y] dari wave B, sehingga selama ADMR mampu bergerak di atas 1,640 sebagai stoplossnya, maka ADMR berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.660-1.700
Target Price: 1.800, 1.930
Stoploss: below 1.640
2.PT Astra International Tbk (ASII) - Buy on Weakness
Saham ASII ditutup terkoreksi 0,4 persen ke 5.775 dan disertai dengan peningkatan volume penjualan. Selama ASII tidak terkoreksi ke bawah 5.550 sebagai stoplossnya, maka posisi ASII saat ini sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (c) dari wave [y].
Buy on Weakness: 5.600-5.700
Target Price: 5.950, 6.100
Stoploss: below 5.550
3.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Buy on Weakness
Saham MYOR ditutup terkoreksi 2,1 persen ke 2.380 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Kami perkirakan, posisi MYOR saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 5, sehingga koreksi MYOR dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 2.290-2.360
Target Price: 2.500, 2.600
Stoploss: below 2.210
4.PT Bukit Asam Tbk (PTBA) - Buy on Weakness
Saham PTBA ditutup menguat 0,8 persen ke 3.800 pada perdagangan Jumat, 16 Desember 2022. Selama PTBA masih mampu bergerak di atas 3.610 sebagai stoplossnya, maka posisi PTBA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B.
Buy on Weakness: 3.700-3.750
Target Price: 3.890, 4.170
Stoploss: below 3.610
Advertisement
Penutupan IHSG pada 16 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona pada penutupan perdagangan saham Jumat, (16/12/2022). Sektor saham industri dasar dan keuangan memimpin penguatan jelang akhir pekan ini.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 0,89 persen ke posisi 6.812,19. Indeks LQ45 bertambah 0,94 persen ke posisi 951,18. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.812,19 dan terendah 6.693,76. Sebanyak 219 saham menguat dan 297 saham melemah. 178 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 927.433 kali dengan volume perdagangan 18,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.612. Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Sektor saham energi melonjak 0,88 persen, sektor saham basic menanjak 1,53 persen, sektor saham nonsiklikal menguat 0,29 persen.
Selanjutnya sektor saham kesehatan mendaki 0,69 persen, sektor saham keuangan meroket 0,92 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,05 persen.
Sementara itu, sektor saham industri melemah 0,02 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,96 persen, sektor saham properti susut 0,54 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,06 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,50 persen.
Ditopang Saham Bank
Head of Research PT Jasa Utama Capital Cheryl Tanuwijaya menuturkan, IHSG menguat ditopang sektor perbankan terutama saham bank kapitalisasi besar. Saham bank kapitalisasi besar yang alami koreksi beberapa hari kembali menguat.
Saham BMRI naik 2,02 persen ke posisi Rp 10.100 per saham, saham BBRI menguat 1,43 persen ke posisi Rp 4.980 per saham, dan saham BBCA mendaki 1,18 persen ke posisi Rp 8.600 per saham. Sementara itu, saham BBNI melambung 3,43 persen ke posisi Rp 9.800 per saham.
"Dan juga ditopang oleh naiknya harga komoditas sehingga saham-saham di sektor energi dan bahan baku turut menguat. Investor memanfaatkan pelemahan IHSG untuk beli saham big caps sehingga secara harian juga IHSG berhasil menguat,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, meski pelaku pasar memang masih khawatir terhadap potensi resesi global akibat target suku bunga the Federal Reserve (the Fed) pada 2023 yang lebih tinggi, tetapi kekahwatirannya berangsur reda.
"Pelonggaran ekonomi China turut mendukung peningkatan permintaan komoditas sehingga optimisme pasar kembali naik,” ujar dia.
Advertisement