Sukses

Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun, Bank Aladin Syariah Private Placement 850 Juta Saham

PT BNC Technologies Ventures akan serap private placement PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) berencana gelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan 850 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/12/2022), seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD akan diambil bagian oleh PT BNC Technologies Ventures. PMTHMETD akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp 1.400 per saham secara tunai.

Dengan demikian, total transaksi mencapai Rp 1,19 triliun. Harga pelaksanaan PMTHMETD telah ditentukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, yaitu Peraturan Nomor I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat, lampiran II keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021.

Pelaksanaan PMTHMETD dijadwalkan pada 28 Desember 2022. Tanggal pencatatan saham hasil PMTHMETD pada 29 Desember 2022, dan pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD pada 2 Januari 2023. Setelah pelaksanaan PMTHMETD jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor Perseroan akan meningkat dari 13.805.617.601 saham menjadi sebanyak 14.655.617.601 saham.

Merujuk laporan keuangan perseroan, total modal Bank Aladin Syariah hingga 30 September 2022 tercatat sebesar 2,01 triliun. Dengan asumsi itu, private placement ini akan menambah modal perseroan menjadi Rp 3,2 triliun.

 

2 dari 4 halaman

Pengelola Alfamart Beli Saham Bank Aladin Syariah Rp 500 Miliar

Sebelumnya, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) membeli saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) senilai Rp 500 miliar pada Selasa, 7 Juni 2022.

Menguti keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  Kamis (9/6/2022), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk membeli saham BANK sebanyak 294.118.000 saham dengan harga Rp 1.700 per saham. Nilai pembelian saham BANK tersebut Rp 500 miliar. Manajemen perseroan menyatakan, pembelian saham BANK tersebut untuk memperoleh peluang investasi di samping kerja sama sinergi bisnis.

“Transaksi ini tidak termasuk dalam transaksi yang tergolong ke dalam ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha dan Peraturan OJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan transaksi benturan kepentingan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, Tomin Widian.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 8 Juni 2022, saham BANK stagnan di posisi Rp 1.970 per saham. Saham BANK berada di level tertinggi Rp 1.990 dan terendah Rp 1.915 per saham. Total volume perdagangan 24.101.800 saham. Nilai transaksi Rp 47,1 miliar. Total frekuensi perdagangan 1.602 kali.

Pada perdagangan Kamis, 9 Juni 2022 pukul 11.04 WIB, saham BANK naik tipis 0,25 persen ke posisi Rp 1.975 per saham. Saham BANK dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 1.990 per saham.

Saham BANK berada di level tertinggi Rp 2.020 dan terendah Rp 1.970 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.630 kali dengan volume perdagangan 179.696 saham. Nilai transaksi Rp 35,9 miliar.

Sementara itu, saham AMRT melemah 1,08 persen ke posisi Rp 1.830 per saham. Saham AMRT dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.865 per saham.

Saham AMRT berada di level tertinggi Rp 1.865 dan terendah Rp 1.815 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.889 kali dengan volume perdagangan 177.066 saham. Nilai transaksi Rp 32,6 miliar.

3 dari 4 halaman

Bank Aladin Syariah Gandeng Evermos Genjot Ekonomi Inklusif UMKM

Sebelumnya, PT Bank Aladin Syariah menggandeng startup Evermos untuk mendukung perkembangan ekonomi inklusif yang melibatkan UMKM. Selain itu, kerja sama keduanya juga akan memberikan fasilitas kepada ratusan ribu reseller dalam melakukan transaksi finansial untuk ekspansi usaha.

Presiden Direktur Bank Aladin Dyota Marsudi menyampaikan, kerja sama ini dilatarbelakangi oleh keselarasan nilai yang diusung pihaknya bersama Evermos, yaitu shared economic-inclusivity.

Di mana individu dan mitra UMKM dapat bersama-sama menikmati kemudahan transaksi finansial melalui bank digital, serta akses pendanaan berbasis syariah,” ujar Dyota dalam keterangan resmi, Kamis (17/2/2022).

Dalam kerjasama ini, lanjut Dyota, Evermos berfokus pada proses transaksi jual dan beli, sementara Bank Aladin pada transaksi finansial dan akses pendanaan syariah yang dipermudah untuk reseller dan mitra UMKM Evermos.

“Banyak hal yang dapat Aladin Bank sinergikan bersama Evermos terutama dalam membangun ekonomi inklusif untuk seluruh elemen masyarakat dan memberdayakan UMKM, khususnya di bidang produk-produk berkualitas tinggi dan tentunya halal,” ucapnya

Bank Aladin nantinya akan membantu para konsumen, reseller, dan Mitra UMKM Evermos dalam menciptakan pengalaman perbankan digital yang inovatif dengan memberikan akses finansial berbasis syariah serta kemudahan-kemudahan lain dalam bertransaksi.

“Kami sangat bangga dapat melakukan kerjasama dengan Evermos karena visi dan misi yang selaras yaitu mendorong inklusi ekonomi dan keuangan berdasarkan prinsip syariah,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Transaksi Lebih Mudah

Sementara itu, CEO Evermos Ghufron Mustaqim mengungkapkan, kolaborasi dengan Aladin Bank diharapkan dapat membantu reseller dan mitra UMKM untuk melakukan transaksi dengan lebih mudah.

Sehingga usaha mereka dapat bertumbuh semakin besar melalui dukungan pendanaan dan modal usaha berbasis syariah yang disediakan oleh Bank Aladin.

“Melalui kerjasama ini, diharapkan Aladin Bank dan Evermos dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung pemerintah Indonesia mewujudkan inklusi ekonomi dan kemudahan transaksi keuangan untuk seluruh elemen masyarakat,” ungkapnya.

Dengan kerja sama ini, Bank Aladin semakin memperluas ekosistem dalam menjalankan bisnisnya. Seperti diketahui, Bank Aladin sebelumnya sudah mengumumkan kerja sama dengan beberapa pihak seperti Alfamart, Halodoc, Facebook, Google Cloud hingga Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Kerja sama dengan berbagai pihak pun akan terus dilakukan oleh Bank Aladin untuk mewujudkan pemerataan keuangan di Indonesia.