Sukses

Lavender Bina Cendikia Pede Punya Prospek Menjanjikan

Mengacu pada laporan WEF yang diterbitkan pada Oktober 2020, kebutuhan pendidikan akan teknologi virtual reality (VR) mencapai 70 persen hingga 2025

Liputan6.com, Jakarta - PT Lavender Bina Cendikia Tbk cukup percaya diri prospek perusahaan ke depan akan cerah. Selain sektor pendidikan relatif tahan krisis, perseroan juga melakukan inovasi berupa penggunaan teknologi virtual sebagai media pembelajaran.

Mengacu pada laporan World Economic Forum (WEF) yang diterbitkan pada Oktober 2020, kebutuhan pendidikan akan teknologi virtual reality (VR) mencapai 70 persen hingga 2025. Teknologi ini diklaim berdampak pada pencapaian murid, mulai dari pemahaman materi, peningkatan emosi positif, hingga kemampuan berpikir kritis.

Sebagai gambaran, VR merupakan teknologi yang bertujuan untuk meniru dunia nyata dengan lingkungan yang dihasilkan oleh komputer dan melibatkan panca indera manusia. Teknologi ini membuat penggunanya dapat merasakan kondisi yang seolah-olah terasa nyata dari efek tiga dimensi yang dihasilkan.

"Kita optimis untuk bisa berkambang. Kita tahan krisis, ketika pandemi banyak industri alami gangguan finansial, kamim bisa tumbuh dan mantap mencatatkan saham di Bursa agar bisa lebih kencang lagi percepatan kita. Jadi kami punya banyak peluang dan market, termasuk digital banyak peluang besar,” kata Direktur Utama PT Lavender Bina Cendikia Tbk, Galih Pandekar dalam paparan publik perseroan, Selasa, 20 Desember 2022.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Proses Pencatatan Saham

Perusahan saat ini tengah dalam proses pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perseroan melepas 280 juta saham atau setara 27,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor BMBL setelah IPO saham. Harga saham ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp 187 sampai Rp 196 per saham.

Dengan demikian, dana segar yang berpotensi diraup perseroan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 54,88 miliar. Galih menjabarkan, sekitar 75 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal atau capex berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen.

“Selain itu, belanja modal termasuk untuk pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program virtual reality,” imbuh Galih. Kedua, sekitar 25 persen akan digunakan untuk Modal Kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan untuk SDM dan keuangan.

3 dari 3 halaman

Buka Kantor Cabang dan Cold Storage

Sebelumnya, PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) meresmikan kantor cabang dan cold storage atau Gudang pendingin di Kota Palu, Sulawesi Tenggara. Sebelumnya, perseroan telah melakukan pembukaan cabang di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada September 2022.

Ekspansi di dua kota tersebut merupakan realisasi penggunaan dana dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia pada Agustus lalu. Dengan dibukanya cabang Palu, maka secara keseluruhan BUAH telah memiliki 12 kantor cabang dan cold storage di berbagai wilayah di Indonesia.

Melalui ekspansi ini, Direktur PT Segar Kumala Indonesia Tbk Vianita Januarini optimis perseroan akan mencapai target pendapatan yang sudah dicanangkan pada 2022, yakni bertumbuh di kisaran 40 persen. “Kami bersyukur rencana pembukaan kantor cabang dan cold storage di wilayah Timur Indonesia masih dapat kami realisasikan di penghujung tahun ini. Kami optimistis dengan dibukanya cabang Palu maka kebutuhan produk segar buah dan sayuran masyarakat Indonesia Timur dapat dijangkau dan dipenuhi dengan baik,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (20/12/2022).

Dengan bertambahnya kantor cabang dan cold storage di Indonesia Timur ini, perseroan memperkirakan ada penambahan kapasitas sekitar 250-300 ton. Dengan demikian, perseroan berkeyakinan akan dapat melanjutkan tren pertumbuhan kinerja pada tahun depan meski di tengah ancaman isu resesi global.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.