Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada 2023.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan AirAsia Indonesia Leon Ruben mengatakan, pihaknya menargetkan pendapatan pada 2023 lebih tinggi dari sebelum COVID-19 pada 2019.
Baca Juga
"Dari sisi pendapatan kami menargetkan 2023 meningkat lebih tinggi dari pra COVID level. Pra COVID pendapatan sekitar Rp 6,6 triliun sementara sekarang ini 9 bulan Rp 2,5 triliun," kata Leon dalam paparan publik CMPP, Rabu (21/12/2022).
Advertisement
Leon berharap, pendapatan AirAsia bisa tumbuh lebih dari Rp 6,6 triliun pada 2023. Sementara itu, Direktur Utama AirAsia Veranita Yosephine menuturkan, pihaknya melihat kinerja perusahaan hingga akhir tahun mengalami pemulihan yang cukup baik.
"Harapannya penambahan kapasitas sangat signifikan, pendapatan juga mengikuti untuk mengalami peningkatan yang sangat signifikan," kata Veranita.
Veranita juga menuturkan, AirAsia melihat dinamika penerbangan transportasi meningkat luar biasa karena tidak ada pembatasan dan persyaratan seperti tahun lalu.
"Kita lihat permintaan tahun ini akan sangat baik dan apabila diproyeksi berkaitan dengan hari biasa lebih dari 30 persen. Itu hal yang menurut kami cukup wajar apabila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebelum COVID," kata dia.
Pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Desember 2022, saham CMPP melonjak 9,52 persen ke posisi Rp 184 per saham. Saham CMPP dibuka stagnan Rp 168 per saham.
Saham CMPP berada di level tertinggi Rp 184 dan terendah Rp 168 per saham. Total frekuensi perdagangan 240 kali dengan volume perdagangan 7.525 kali. Nilai transaksi Rp 137,5 juta.
Penutupan IHSG pada 21 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Rabu (21/12/2022). Sektor saham energi catat kenaikan signifikan dan memimpin penguatan di antara indeks sektor saham lainnya.
Mengutip data RTI, IHSG melompat 0,77 persen ke posisi 6.820,66. Indeks LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 941,65. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.820,66 dan terendah 6.763,6. Sebanyak 253 saham menguat dan 278 saham melemah. 172 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 948.153 kali dengan volume perdagangan 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.567.
Indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Indeks sektor saham energi melonjak 3,03 persen, dan pimpin penguatan. Sektor saham basic menanjak 0,20 persen, sektor saham industri mendaki 0,10 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,20 persen. Selain itu, indeks sektor saham teknologi bertambah 0,37 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,06 persen.
Advertisement
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,21 persen, sektor saham kesehatan susut 0,20 persen, sektor saham keuangan merosot 0,33 persen. Kemudian sektor saham properti melemah 0,98 persen dan sektor saham transportasi turun 0,50 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan penguatan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham global yang ditutup menguat. Di sisi lain, sektor energi juga menopang laju IHSG di tengah penantian rilis suku bunga acuan atau BI-7 day reverse repo rate (BI7DRRR). Akan tetapi, Herditya mengingatkan investor tetap waspada dengan sentimen bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
“Namun demikian, investor tetap harus mewaspadai pernyataan the Fed beberapa waktu lalu yang masih cenderung hawkish untuk tahun depan dan hal tersebut menjadi sentimen negatif bagi market,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melonjak 2,3 persen ke posisi Rp 89 per saham. Saham GOTO dibuka naik dua poin ke posisi Rp 89 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 89 dan terendah Rp 84 per saham. Total frekuensi perdagangan 28.535 kali dengan volume perdagangan 30.425.686 saham. Nilai transaksi Rp 246,9 miliar.
Top Gainers-Losers pada 21 Desember 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham SINI melambung 24,65 persen
-Saham PTIS melambung 24,58 persen
-Saham NASI melambung 21,57 persen
-Saham CBUT melambung 20,76 persen
-Saham PADA melambung 18,45 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham BBSI merosot 6,96 persen
-Saham HELI merosot 6,88 persen
-Saham CHEM merosot 6,84 persen
-Saham GPSO merosot 6,83 persen
-Saham ESTA merosot 6,83 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham TLKM senilai Rp 368,5 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 350,4 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 291 miliar
-Saham GOTO senilai Rp 232,9 miliar
-Saham ASII senilai Rp 198,5 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham NASI tercatat 38.230 kali
-Saham BSBK tercatat 33.580 kali
-Saham NZIA tercatat 30.535 kali
-Saham GOTO tercatat 28.421 kali
-Saham TOBA tercatat 20.387 kali
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik Beragam pada 21 Desember 2022
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 21 Desember 2022 setelah wall street menguat di tengah obligasi global melonjak. Hal ini setelah bank sentral Jepang menyesuaikan yield curve control.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, bursa saham Jepang kembali melemah. Indeks Nikkei 225 melemah 0,68 persen ke posisi 26.387,72. Indeks Topix merosot 0,64 persen menjadi 1.893,32. Yen Jepang berada di posisi 131,97 terhadap dolar AS. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,19 persen ke posisi 2.328,95.
Indeks ASX 200 menguat 1,29 persen menjadi 7.115,1. Indeks Hang Seng bertambah 0,22 persen. Di bursa saham China, indeks Shenzen susut 0,34 persen ke posisi 10.912,08 dan indeks Shanghai melemah 0,12 persen ke posisi 3.068,4.