Sukses

SMGR dan SMCB Kantongi Kredit Sindikasi Hijau dari 12 Bank

Semen Indonesia akan mendapatkan kredit sebesar Rp 4,15 triliun, sedangkan Solusi Bangun Indonesia sebesar Rp2,74 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Emiten semen plat merah, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan unit usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) memperoleh kredit sindikasi sustainability linked loan (SLL) dari 12 perbankan.

Semen Indonesia akan mendapatkan kredit sebesar Rp 4,15 triliun, sedangkan Solusi Bangun Indonesia sebesar Rp2,74 triliun.  

Mengutip keterangan resminya, Rabu (21/12/2022), penandatanganan perjanjian kredit sindikasi SLL ini merupakan salah satu program untuk mewujudkan komitmen SIG terhadap implementasi prinsip ESG. 

SLL merupakan salah satu program yang dapat memberikan dampak pada peningkatan ESG rating, sehingga dapat mengembalikan SIG ke dalam Index IDX ESG Leader dan meningkatkan kepercayaan investor. SLL ditujukan untuk refinancing eksisting hutang bank sindikasi dan tidak menambah hutang. 

Selain sebagai komitmen SIG terhadap inisiatif dekarbonisasi, SLL juga memberikan benefit penurunan margin bunga dibandingkan hutang bank sindikasi eksisting dengan terms yang lebih baik.

Dalam Perjanjian Kredit Sindikasi SLL tersebut, SMGR akan memperoleh kredit sebesar Rp 4,15 triliun, sedangkan SMCB memperoleh kredit sebesar Rp 2,74 triliun.  

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, peluncuran SLL ini merupakan langkah awal dalam mendukung misi perusahaan guna menciptakan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial yang berkelanjutan. 

SLL juga merupakan inisiatif SIG dan SBI dalam kerangka Program Dekarbonisasi terutama untuk memitigasi Transition Risk dalam Framework Taskforce on Climate Related Financial Disclosure (TCFD). 

SIG juga fokus mengembangkan inovasi untuk menjawab tantangan yang ada di bidang building material yang ramah lingkungan dan memberikan solusi kepada stakeholders.

"Diharapkan, SLL akan menjadi satu aspek penting untuk menunjukkan keseriusan dalam hal ESG, sehingga dapat meningkatkan ESG Score SIG serta meningkatkan kepercayaan dan eksposur investor," kata Andriano, dikutip Rabu (21/12/2022).

 

 

2 dari 4 halaman

Fokus Penurunan Emisi Karbon

Ia mengatakan, SLL juga merupakan inisiatif SIG dalam kerangka program dekarbonisasi terutama untuk memitigasi Transition Risk dalam TCFD. SIG telah menetapkan Sustainability Framework dengan fokus pada penurunan emisi karbon secara bertahap dengan target 520 kg CO2/ton semen dan stretch target 493 kg CO2/ton semen pada 2032. 

"Penetapan target penurunan emisi karbon tersebut akan dilakukan dengan pengurangan clinker factor, peningkatan substitusi panas dari bahan bakar alternatif, dan optimalisasi konsumsi energi termal spesifik," kata dia.

Dia menambahkan, inisiatif penurunan emisi karbon tersebut juga akan berdampak positif pada cost efficiency sehingga meningkatkan profitabilitas Perusahaan. Selain itu, SLL memberikan benefit efisiensi margin bunga melalui pencapaian target penurunan emisi karbon.

Sementara itu, 12 perbankan yang melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi SLL dengan SIG dan SBI adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank BTPN Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

Kemudian PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank CTBC Indonesia, PT Bank Permata Tbk, MUFG Bank, Ltd. cabang Jakarta, serta PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner (MLAB). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam hal ini juga bertindak sebagai agen fasilitas. 

 

 

3 dari 4 halaman

Dukung Ekonomi RI Berkelanjutan

Senior Vice President Corporate Banking 2 Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Budi Purwanto mengungkapkan, implementasi SLL oleh SIG dan SBI selaku market leader industri semen, diharapkan dapat mendorong pelaku industri dalam mendukung pembangunan dan perekonomian berkelanjutan. 

"Bank Mandiri menyambut positif atas inisiatif SIG dalam menerbitkan Sustainability Framework per 14 Oktober 2022 dan diimplementasikan salah satunya dengan penandatanganan Perjanjian Kredit SLL untuk SIG dan SBI di hari ini," ujar Budi.

Bank Mandiri juga terlibat dalam proses SLL ini, dimulai dari penyusunan Sustainability Framework di mana BMRI berperan sebagai Sustainability Coordinator bersama dengan HSBC, dan dalam pembiayaan dapat turut serta sebagai Kreditur dan MLAB. 

"Strategi SIG dalam mengurangi emisi karbon diharapkan dapat menjadi percontohan bagi pelaku industri dalam komitmen mendukung pembangunan pertumbuhan ekomomi berkelanjutan dan sustainable development," kata dia.

Tak hanya itu, Direktur Wholesale Banking PT Bank HSBC Indonesia, Riko Tasmaya, menyampaikan, pihaknya bangga dapat kembali mendukung SIG untuk mewujudkan komitmen perseroan dalam mengimplementasi ESG melalui kredit sindikasi SLL, setelah terlibat dalam perancangan Sustainability Framework di SIG and SBI. 

"Hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjadi net zero bank, serta mendukung perekonomian Indonesia yang berkelanjutan," kata Riko.

 

4 dari 4 halaman

Bisnis yang Perhatikan Lingkungan

Head of Syndication and Corporate Solution Division PT Bank BNI (Persero) Tbk, Yogi Bima Sakti mengungkapkan SIG yang merupakan market leader untuk sektor industri semen, telah berhasil tetap tumbuh dan bertahan di posisi puncak. Di mana hal ini tidak lepas dari kinerja positif seluruh pihak baik manajemen, stakeholder dan tentunya didukung juga oleh bank yang selalu setia menjadi partner bisnis SIG. 

"Fasilitas kredit sindikasi dalam bentuk SLL menjadi bukti bahwa SIG peduli atas keberlangsungan lingkungan hidup baik di internal maupun eksternal SIG dan menjadi Langkah baik untuk kedepannya baik bagi SIG maupun para kreditur/MLAB yang saat ini telah berpartisipasi dalam fasilitas SLL," ujar dia.

Dengan penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi berbasis SLL, BNI berharap SIG dapat menjadi kiblat bagi lini bisnis lain dalam menuju bisnis yang selalu memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap kegiatan bisnis.

Â