Liputan6.com, Jakarta PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) genap berusia 25 tahun pada hari ini, Jumat 23 Desember 2022. Pada usia peraknya, KSEI telah menorehkan sederet capaian. Antara lain gelar sebagai Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara untuk yang kelima kalinya.
Predikat Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara berhasil diperoleh KSEI dari Alpha South East Asia. Sebelumnya, KSEI juga meraih penghargaan serupa pada 2016, 2018, 2019 dan 2021.
Baca Juga
Gelar Kustodian sentral terbaik di Asia Tenggara berhasil diperoleh KSEI atas inovasi yang dilakukan sepanjang tahun 2022 serta rencana pengembangan pasar modal Indonesia di masa mendatang.
Advertisement
“Sejak awal berdiri pada 1997, KSEI tidak pernah berhenti untuk membangun inovasi untuk dapat memajukan pasar modal Indonesia. Salah satu inovasi dari KSEI bahkan ada yang menjadi tonggak sejarah pasar modal Indonesia, khususnya untuk pengembangan sistem dan infrastruktur,” kata Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo dalam keterangannya, Jumat (23/12/2022).
Jumlah Investor Capai Dua Digit
Salah satu tolok ukur dari pencapaian di pasar modal Indonesia adalah pertumbuhan jumlah investor. sejak akhir tahun 2021 hingga 16 Desember 2022, jumlah investor pasar modal telah tumbuh 36,7 persen dari sebelumnya 7,49 juta investor pada akhir 2021 menjadi 10,24 juta investor per 16 Desember 2022.
Jumlah tersebut merupakan jumlah investor pemilik saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI, dengan komposisi 4,42 juta investor memiliki aset saham.
Kemudiann surat utang dan efek lainnya, 9,53 juta investor memiliki aset reksa dana dan 826 ribu investor memiliki aset SBN.
Berdasarkan data yang tercatat di KSEI per tanggal 16 Desember 2022, investor pasar modal didominasi oleh 62,63 persen laki-laki, 58,65 persen usia di bawah 30 tahun.
Selain itu, 32,21 persen pegawai swasta, 62,95 persen lulusan SMA, 48,53 persen berpenghasilan 10-100 juta/tahun dan 69,09 persen berdomisili di pulau Jawa.
KSEI Prediksi Investor Bisa Bertambah hingga 30 Persen di 2023
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memperkirakan pertumbuhan investor baru bisa mencapai 30 persen pada 2023. Angka itu memang lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan investor beberapa tahun terakhir.
Direktur Utama KSEI, Uriep Budhi Prasetyo mengatakan proyeksi itu mempertimbangkan situasi terkini, di mana pandemi yang menjadi pendorong naiknya jumlah investor pada 2020 dan 2021, mulai melandai.
"Kami berharap mungkin sekitar 20–30 persen, karena banyak faktor seperti keadaan politik tahun depan baik, dan mudah-mudahan Indonesia sudah terbukti memang tahan banting ya," kata Uriep dalam media gathering di Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Di sisi lain, Uriep mencermati adanya bonus demografi dengan usia produktif di Indonesia pada 2035. Hal ini dipandang sebagai peluang meningkatkan jumlah investor, khususnya dari generasi muda.
Hal tu sejalan dengan target Otoritas JAsa Keuangan yang targetkan 25 juta investor pada 2027.
“Jadi target OJK 2027 25 juta investor. Ini tantangan, dalam lima tahun harus ada 15 juta investor baru. Jadi setahun ada 3 juta,” artinya.
Hingga 16 Desember 2022, jumlah investor pasar modal telah naik 36,70 persen mencapai 10,24 juta SID dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebanyak 7,49 juta SID.
Sebagai perbandingan, pada 2020 lalu terjadi kenaikan 56 persen menjadi 3,88 juta SID. Tren itu berlanjut pada 2021 dengan pertumbuhan investor baru 92,99 persen menjadi 7,49 juta SID.
Advertisement