Sukses

Telkom Indonesia akan Miliki 8 Hektare Data Center di Batam

Pada tahap awal pembangunan Data Center Batam dengan kapasitas IT load diperkirakan sebesar 20MW.

Liputan6.com, Jakarta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melalui anak usahanya, PT Telkom Data Ekosistem (TDE) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk pembangunan NeutraDC Hyperscale Data Center Batam (HDC Batam) di Kabil Industrial Estate, Batam pada 21 Desember 2022.

"Dengan membangun HDC Batam, HDC Batam akan menjadi data center berkapasitas terbesar kedua milik Telkom, serta menjadi bisnis data center ke-3 yang akan dikelola langsung oleh TDE, setelah Hyperscale Data Center Cikarang dan Telin 3 Singapura," tulis Manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Minggu (25/12/2022).

Pembangunan HDC Batam tersebut dilakukan di atas lahan seluas 8 Ha dengan total 3 Campus. Pada tahap awal pembangunan HDC Batam, kapasitas IT load diperkirakan sebesar 20MW.

Ke depannya total kapasitas IT load HDC Batam sebesar 51MW, dengan menggunakan energi terbarukan (renewable energy) yang ramah lingkungan dan mengadopsi system multi-tier.

Ekosistem HDC Batam juga didukung oleh ekosistem kabel laut TelkomGroup seperti Batam Singapore Cable System (BSCS), Indonesia Global Gateway (IGG), serta dalam waktu dekat akan dilaksanakan proyek pembangunan kabel laut.

Selain itu, HDC Batam juga akan menyediakan sistem modular yang dilengkapi dengan building management system, sehingga memungkinkan pelanggan untuk memilih berbagai layanan dengan variasi tier yang sesuai dengan kebutuhan bisnis.

Pengembangan bisnis data center TelkomGroup di Batam nantinya siap mendukung rencana jangka panjang pengembangan bisnis data center NeutraDC dan meningkatkan keuntungan kompetitif bisnis data center TelkomGroup.

2 dari 2 halaman

Kebutuhan Orang Indonesia pada Startup Dinilai Makin Tinggi

Kinerja produk digital, seperti startup, di Indonesia pada 2022 dinilai tidak menujukkan penurunan dan kebutuhan orang Indonesia akan perusahaan rintisan pun kian tinggi.

Hal ini disampaikan oleh Associate Profesor Hukum Teknologi Informasi Universitas Padjajaran, Danrivanto Budhijanto, melalui keterangan resminya, dikutip Selasa (20/12/2022).

“Kita harus jeli melihat, yang terjadi bukan kinerja produk digitalnya menurun, bukan startup-nya juga yang turun. Akan tetapi sedang ada penyesuaian dari sisi bisnis, terutama investor itu sedang menyesuaikan kembali modal yang mereka miliki," kata Danrivanto.

Ia menuturkan investor tidak menumpuk semua dananya di startup, tapi ditarik dulu untuk ditempatkan ke bidang yang tengah menguntungkan.

Pernyataan ini senada dengan data terbaru dari Startup Ranking, yang menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi negara di Asia Tenggara dengan jumlah startup terbanyak dalam beberapa tahun terakhir ini.

Pada 2022, terdapat 2.305 startup atau dua kali lipat lebih dari posisi rangking dua yakni Singapura dengan 989 startup.

Selain secara kuantitas, data kualitatif dari Google, Temasek, serta Bain Company juga menunjukkan bahwa 42 persen dari injeksi modal investor tersebut juga disalurkan ke perusahaan-perusahaan startup asal Indonesia.

Danrivanto bahkan menyebut kebutuhan orang Indonesia akan startup juga sudah makin tinggi, sudah bukan lagi tren atau prestise sosial sesaat. Interaksi masyarakat yang demikian tinggi pada produk digital telah menciptakan budaya hidup baru yang teguh.

“Maka dari itu, kalau konteksnya Telkom sebagai BUMN teknologi informasi komunikasi, saya pribadi menilai produk digital itu sudah harus terus dikembangkan. Posisi direksi terkaitnya jadi sangat strategis, harus menjadi bagian dari decision maker utama di perusahaan,” ujar Komisioner BRTI 2009-2019 tersebut.

 

  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk adalah BUMN yang bergerak di bidang informasi & komunikasi serta penyedia jasa & jaringan telekomunikasi.

    Telkom Indonesia