Liputan6.com, Jakarta - PT Modern Internasional Tbk (MDRN) berencana terjun di bisnis kesehatan pada 2023.
Direktur Modern Internasional, Laurentius Linggodigdo menuturkan, pihaknya telah memiliki pengalaman maupun koneksi pelanggan dan prinsipal, yaitu LG.Â
Baca Juga
"Kami menyediakan alat-alat rumah sakit dan juga fasilitas kesehatan, seperti monitor dan lainnya," kata Laurentius dalam paparan publik Modern Internasional, Kamis (29/12/2022).
Advertisement
Dia mengatakan, monitor yang dijual perseroan ini dikhususkan untuk medical grid di mana alat tersebut digunakan dalam analisis hasil rekam medis.
Alat tersebut berbeda dengan monitor TV. Bahkan, Laurentius juga yakin kebutuhan monitor milik Modern Internasional akan meningkat. Selain itu, Modern Internasional masih mencari mitra untuk memasarkan produk baru bersama LG. Adapun, sejumlah strategi yang disiapkan perseroan dalam rangka menjual dan memasarkan produknga.
"Kami akan sering mengikuti pameran, seminar, demo produk dan aktif road show ke rumah sakit baik dari swasta dan pemerintah. Kami juga akan aktif ikut webinar untuk menjangkau end user secara langsung," kata dia.
Merujuk laporan keuangannya, penjualan bersih Modern Internasional hingga kuartal III Rp 56,53 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 57,94 miliar.
Beban pokok penjualan Rp 34,79 miliar hingga 30 September 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 39,34 miliar.
Kemudian, laba bersih hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 32,15 miliar dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp 9,93 miliar.
Pembukaan IHSG pada Kamis 29 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada perdagangan saham Kamis (29/12/2022). Koreksi IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street dan mayoritas sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, pada pembukaan perdagangan, IHSG stagnan di posisi 6.850,52. IHSG sempat melemah 0,72 persen ke 6.800. Pada pukul 09.12 WIB, IHSG susut 0,85 persen ke posisi 6.792. Indeks LQ45 merosot 0,52 persen ke posisi 928,89. Mayoritas indeks acuan tertekan.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.850,52 dan terendah 6.786,98. Sebanyak 227 saham melemah sehingga menekan IHSG. 148 saham menguat. 214 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 92.633 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 694,8 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.751.
Indeks sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham kesehatan menguat 0,27 persen, sektor saham properti bertambah 0,53 persen, sektor saham teknologi mendaki 0,32 persen, dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,10 persen.
Sementara itu, sektor saham energi merosot 2,25 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham basic melemah 0,55 persen, sektor saham industri terpangkas 0,57 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,42 persen. Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,59 persen, sektor saham keuangan turun 0,83 persen, dan sektor saham transportasi melemah 0,27 persen.
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 29 Desember 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham LION melambung 24,17 persen
-Saham MKPI melambung 15,82 persen
-Saham JARR melambung 11,68 persen
-Saham SDPC melambung 10,74 persen
-Saham NZIA melambung 9,94 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham ISAP tersungkur 9,84 persen
-Saham INAF tersungkur 6,91 persen
-Saham HOMI tersungkur 6,82 persen
-Saham FILM tersungkur 6,82 persen
-Saham CLAY tersungkur 6,67 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham CASA senilai Rp 163,7 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 88,4 miliar
-Saham BBRI senilai Rp 61,8 miliar
-Saham BSBK senilai Rp 39,1 miliar
-Saham ADRO senilai Rp 26,7 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham NZIA tercatat 11.947 kali
-Saham PADA tercatat 7.284 kali
-Saham JKON tercatat 6.961 kali
-Saham DNAR tercatat 4.967 kali
-Saham CHEM tercatat 4.621 kali
Bursa Saham Asia Melemah pada 29 Desember 2022
Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Kamis, 29 Desember 2022. Koreksi wall street telah berdampak terhadap bursa saham Asia Pasifik dan investor bersiap hadapi 2023.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, indeks ASX 200 Australia merosot 0,88 persen. Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,94 persen, dan indeks Topix terpangkas 0,86 persen. Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,57 persen seiring penjualan ritel pada November 2022 melemah 1,8 persen.
Pelonggaran lebih lanjut pembatasan COVID-19 di Hong Kong mulai berlaku pada 29 Desember 2022. Saham yang terkait dengan pembukaan kembali pun diawasi ketat. Selain itu, Hong Kong juga akan rilis data perdagangan. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis (29/12/2022).
Di sisi lain, pemerintah Amerika Serikat mengumumkan akan mewajibkan penumpang pesawat yang datang dari China, Hong Kong dan Makau menunjukkan tes COVID-19 negatif mulai 5 Januari 2023 terlepas dari status vaksinasi.
Di wall street, indeks acuan melemah seiring investor bersiap hadapi akhir 2022. Saham Apple membebani indeks Dow Jones dan menembus level kunci hingga jatuh ke level terendah dalam 52 minggu lainnya. Saham Apple menyentuh posisit USD 129.Â
Advertisement