Sukses

10 Saham Tercuan dan Lesu Sepanjang 2022

Berikut 10 saham paling perkasa dan paling lesu sepanjang 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh positif pada 2022. Namun, pertumbuhan IHSG tersebut melambat dibandingkan 2021.

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,14 persen ke posisi 6.850,61 pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Desember 2022.  Meski demikian, secara year to date (ytd), IHSG naik 4,09 persen ke. Pertumbuhan IHSG tersebut lebih rendah dibandingkan 2021. Pada 2021, IHSG naik 10,1 persen ke posisi 6.581,5.

Pengamat pasar modal yang juga founder Traderindo.com Wahyu Laksono menberkati IHSG sepanjang 2022 cukup bagus, tetapi relatif konsolidasi.

Saat indeks bursa lain anjlok, IHSG malah sempat mencapai rekor baru all time high (ATH) ke posisi 7.377 pada September 2022.

"Desember akhirnya jadi momentum shifting sepertinya. Bisa jadi IHSG sedang menjadi korban dari pembalikan sentimen," kata Wahyu.

Maksudnya,selama pandemi COVID-19 hingga November IHSG cukup kuat. ATH itu didukung kondisi AS dan Eropa sedang diselimuti sentimen negatif terkait kecemasan ekonomi AS Eropa dan geopolitik Rusia—Ukraina. Namun, kini harapan perbaikan ekonomi mulai muncul.

Bersamaan dengan itu, konflik Rusia—Ukraina mulai diantisipasi dan didukung harapan meredanya agresivitas The Fed.

"Pasar mulai kembali ke AS dan Eropa. IHSG yang selama ini jadi pelarian. Anyway, ini fenomena sementara. Ada saatnya terjadi arus balik atau pembalikan atau shifting. Fundamental kita jelas masih kuat,” imbuh Wahyu.

Equity Research Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei mengatakan, koreksi IHSG dipengaruhi sentimen negatif global dari data ekonomi berbagai negara seperti dari China, Jepang, Amerika Serikat (AS), Eropa dan lainnya yang menunjukkan indikasi perlambatan aktivitas bisnis.

Di tengah pertumbuhan IHSG tersebut, berikut 10 saham top gainers dan losers sepanjang 2022:

 

2 dari 4 halaman

10 Saham Top Gainers pada 2022

Di tengah pertumbuhan IHSG tersebut, berikut 10 saham top gainers dan losers sepanjang 2022:

Berikut ini merupakan 10 saham top gainers sepanjang 2022 dari RTI:

1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Saham ADMR melambung 1,595 persen ke posisi Rp 1.695 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 4,5 juta kali dengan volume perdagangan 34 miliar saham. Nilai transaksi Rp 62 triliun.

2. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) 

Saham Raja melesat 474,18persen ke posisi Rp 1.045 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,2 juta kali dengan volume perdagangan 14,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9,3 triliun.

3. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT)

Saham SMMT meningkat 221,78 persen ke posisi Rp 650 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,2 juta kali dengan volume perdagangan 6,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4,8 triliun.

4. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)

Saham BIPI melambung 216 persen ke posisi Rp 158 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 2,3 juta kali dengan volume perdagangan 275,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 32,6 triliun.

5. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)

Saham ENRG melesat 188,24 persen ke posisi Rp 294 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,7 juta kali dengan volume perdagangan 44 miliar saham. Nilai transaksi Rp 44 triliun.

6. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Saham Bumi naik 140,30 persen ke posisi Rp 161 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 5 juta kali dengan volume perdagangan 639,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 84,3 triliun.

7. PT PAM Mineral Tbk (NICL)

Saham NICL melambung 124,64 persen ke posisi Rp 155 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1 juta kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

8. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 

Saham AMRT meningkat 118,11 persen ke posisi Rp 2.650 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,8 juta kali dengan volume perdagangan 13,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 26 triliun.

9. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 

Saham MEDC melesat 117,81 persen ke posisi Rp 1.015 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,6 juta kali dengan volume perdagangan 23,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 17,5 triliun.

10. PT Tanah Laut Tbk (INDX)

Saham INDX naik 112,80 persen ke posisi Rp 266 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,2 juta kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,6 triliun.

3 dari 4 halaman

10 Saham Top Losers pada 2022

Adapun, 10 saham top losers sepanjang 2022 dari RTI, sebagai berikut.

1. PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO)

Saham AGRO anjlok 77,68 persen ke posisi Rp 404 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,3 juta kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,2 triliun.

2. PT Bank Jago Tbk (ARTO)

Saham ARTO menurun 76,75 persen ke posisi Rp 3.720 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 2,8 juta kali dengan volume perdagangan 5,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 67 triliun.

3. PT Solusi Sinergi Digital (WIFI)

Saham Wifi alami koreksi 76,15 persen ke posisi Rp 130 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,4 juta kali dengan volume perdagangan 21,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 5,1 triliun.

4. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) 

Saham BBYB menurun 70,68 persen ke posisi Rp 645 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,9 juta kali dengan volume perdagangan 13,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 20,1 triliun.

5. PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) 

Saham MPPA alami penurunan 70,51 persen ke posisi Rp 128 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 2,1 juta kali dengan volume perdagangan 30,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,1 triliun.

6 .PT Multipolar Tbk (MLPL)

Saham MLPL menurun 69,73 persen ke posisi Rp 112 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,4 juta kali dengan volume perdagangan 23,8 miliar saham. Nilai transaksi Rp 5 triliun.

7. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)

Saham SLIS terkoreksi 68,50 persen ke posisi Rp 252 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 2,1 juta kali dengan volume perdagangan 20,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 6,7 triliun.

8. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP)

Saham BBKP turun 62,22 persen ke posisi Rp 102 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 979,3 ribu kali dengan volume perdagangan 27,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 5,7 triliun.

9. PT Bank Ganesha Tbk (BGTG)

Saham BGTG anjlok 62,06 persen ke posisi Rp 87 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1 juta kali dengan volume perdagangan 14,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4,5 triliun.

10. PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV)

 Saham IPTV menurun 61,31 persen ke posisi Rp 65 per saham sepanjang 2022. Total frekuensi perdagangan 1,8 juta kali dengan volume perdagangan 34,9 miliar saham. Nilai transaksi Rp 4,5 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 30 Desember 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan terakhir 2022, Jumat (30/12/2022). Koreksi IHSG ini juga terjadi di tengah pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,14 persen ke posisi 6.850,61. Indeks LQ45 merosot 0,29 persen ke posisi 937,17. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.888,73 dan terendah 6.838,58. Sebanyak 224 saham menguat dan 287 saham melemah. 197 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 950.384 kali dan volume perdagangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.645.

Mayoritas indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Sektor saham energi melemah 0,17 persen, sektor saham basic turun 0,64 persen, sektor saham industri tergelincir 0,13 persen, sektor saham teknologi dan sektor saham nonsiklikal masing-masing terpangkas 0,89 persen.

Mengutip kanal News Liputan6.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Indonesia. Menurutnya, ini dilakukan setelah melalui kajian dalam waktu cukup panjang.

Jokowi menyampaikan, tingkat kasus di Indonesia telah masuk pada kategori yang rendah. Sehingga, keputusan untuk mencabut PPKM adalah hal yang tepat.

"Kita ini mengkaji sudah lebih dari 10 bulan, dan lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dan Instruksi mendagri Nomor 50 dan 51 tahun 2022,"kata dia dalam konferensi pers, Jumat, 30 Desember 2022.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," ia menambahkan.