Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dengan sentimen PPKM dicabut tersebut, bagaimana dampaknya ke IHSG?
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani menilai, pencabutan PPKM tidak berdampak terlalu signifikan ke IHSG. Hal ini seiring pemberlakuan PPKM level 1 lebih longgar.
Baca Juga
"Karena sudah sejak lama berlaku PPKM level 1 yang dianggap sudah longgar hampir tidak ada pembatasan. Aktivitas industri dan perekonomian, serta wisata juga sudah normal, jadi sebenarnya PPKM tidak terlalu berdampak signifikan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (1/1/2023).
Advertisement
Arjun prediksi, IHSG akan positif terdampak January Effect pada awal pekan ini. Adapun di tengah sentimen. pencabutan PPKM, Arjun menilai sektor saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain sektor perbankan, energi dan konsumsi primer. Sektor saham tersebut jadi pilihan lantaran fundamental emiten kapitalisasi besar di sektor tersebut solid.
Adapun IHSG melemah tipis 0,14 persen ke posisi 6.850,61 pada penutupan perdagangan saham Jumat, 30 Desember 2022. Indeks LQ45 merosot 0,29 persen ke posisi 937,17. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.888,73 dan terendah 6.838,58.
Arjun menilai, koreksi IHSG tersebut aksi perdagangan investor dan minim katalis. "Volume transaksi juga lebih rendah dibandingkan kemarin jadi pergerakan lebih dipengaruhi aksi trading investor saja,” kata dia.
Penutupan IHSG pada 30 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan terakhir 2022, Jumat (30/12/2022). Koreksi IHSG ini juga terjadi di tengah pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,14 persen ke posisi 6.850,61. Indeks LQ45 merosot 0,29 persen ke posisi 937,17. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.888,73 dan terendah 6.838,58.
Sebanyak 224 saham menguat dan 287 saham melemah. 197 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 950.384 kali dan volume perdagangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.645.
Mayoritas indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Sektor saham energi melemah 0,17 persen, sektor saham basic turun 0,64 persen, sektor saham industri tergelincir 0,13 persen, sektor saham teknologi dan sektor saham nonsiklikal masing-masing terpangkas 0,89 persen.
Mengutip kanal News Liputan6.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Indonesia. Menurutnya, ini dilakukan setelah melalui kajian dalam waktu cukup panjang.
Jokowi menyampaikan, tingkat kasus di Indonesia telah masuk pada kategori yang rendah. Sehingga, keputusan untuk mencabut PPKM adalah hal yang tepat.
"Kita ini mengkaji sudah lebih dari 10 bulan, dan lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dan Instruksi mendagri Nomor 50 dan 51 tahun 2022,"kata dia dalam konferensi pers, Jumat, 30 Desember 2022.
"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," ia menambahkan.
Advertisement
Top Gainers-Losers pada 30 Desember 2022
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham BCIC melambung 34,88 persen
-Saham SINI melambung 24,86 persen
-Saham TFAS melambung 24,50 persen
-Saham CLAY melambung 24,14 persen
-Saham RELI melambung 22,73 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham ISAP merosot 10 persen
-Saham KIOS merosot 6,91 persen
-Saham PLAN merosot 6,90 persen
-Saham OMRE merosot 6,90 persen
-Saham BSBK merosot 6,88 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham NZIA tercatat 31.117 kali
-Saham GOTO tercatat 28.553 kali
-Saham BCAP tercatat 24.643 kali
-Saham PADA tercatat 23.644 kali
-Saham BSBK tercatat 23.640 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 897,9 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 383,4 miliar
-Saham ADRO senilai Rp 376.4 miliar
-Saham TLKM senilai Rp 300,4 miliar
-Saham GOTO senilai Rp 260,7 miliar
Bursa Saham Asia pada 30 Desember 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan terakhir 2022 setelah wall street menghijau. Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,52 persen.
Di China, indeks Shanghai naik 0,6 persen ke posisi 3.092,6. Indeks Shenzhen mendaki 0,27 persen ke posisi 11.025,28. Indeks ASX 200 menguat 0,26 persen ke posisi 7.038,7. Di Jepang, indeks Nikkei 225 mendatar di posisi 26.094,5. Yen Jepang menguat ke posisi 132,42 terhadap dolar AS.
Bursa saham Korea Selatan libur tahun baru dan dijadwalkan buka perdagangan pada 2 Januari 2022, dan dua jam lebih lambat dari pembukaan perdagangan.
Adapun di Amerika Serikat, pengajuan pengangguran meningkat pekan lalu, berdasarkan data Departeman Tenaga Kerja. Rata-rata indeks acuan di wall street masih menuju tahun terburuk sejak 2008.
Advertisement