Liputan6.com, Jakarta - Pemegang saham perseroan PT BNC Technologies Ventures menyerap private placement PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) pada 29 Desember 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/1/2023), PT Bank Aladin Syariah Tbk menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan 850 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adapun harga pelaksanaan private placement tersebut Rp 1.400 per saham. Dengan demikian, total nilai private placement tersebut sebesar Rp 1,19 triliun.
Baca Juga
“Seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMED akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha perseroan,” tulis perseroan.
Advertisement
Setelah pelaksanaan private placement tersebut, PT BNC Technologies Ventures menjadi pemegang saham perseroan yang memiliki 5,8 persen saham dari seluruh jumlah saham yang diterbitkan perseroan. Sedangkan PT Aladin Global Ventures tetap menjadi pemegang saham pengendali perseroan yang memiliki 54,51 persen dari seluruh jumlah saham yang diterbitkan perseroan.
Setelah pelaksanaan PMTHMETD ini, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor Perseroan telah meningkat dari 13.805.617.601 saham menjadi sebanyak 14.655.617.601 saham.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 3 Januari 2023, saham BANK melemah 0,36 persen ke posisi Rp 1.395 per saham. Saham BANK dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 1.410 per saham. Saham BANK berada di level tertinggi Rp 1.410 dan terendah Rp 1.365 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.605 kali dengan volume perdagangan 280.314 saham. Nilai transaksi Rp 38,9 miliar.
Bank Aladin Syariah Bidik Pertumbuhan Nasabah Lebih dari 100 Persen pada 2023
Sebelumnya, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) membidik pertumbuhan nasabah hingga 100 persen pada 2023. Seperti diketahui, Bank Aladin Syariah telah mencatatkan 1,7 juta nasabah hingga Desember 2022.
"Pada Desember ini kami akan tutup dengan jumlah user di atas 1,7 juta nasabah. Tentunya ini juga pencapaian yang luar biasa cepat mengingat kami baru mulai di Januari," kata Direktur Bank Aladin Syariah Mayang Ekaputri dalam paparan publik BANK, Jumat (30/12/2022).
Mayang menyebutkan, pihaknya memiliki target yang cukup agresif pada tahun depan.
"Kami juga punya target yang juga cukup agresif dengan mengaharapkan pertumbuhan cepat yang seiring dengan perkembangan ekosistem kami tahun depan," kata dia.
Dengan demikian, Bank Aladin Syariah menargetkan pertumbuhan nasabah lebih dari 100 persen
"Sehingga, kami istilahnya menargetkan pertumbuhan nasabah lebih dari 100 persen," ujar dia.
Sementara itu, perseroan juga akan terus melakukan berkolaborasi bersama mitra strategis. Hal itu dilakukan agar dari sisi akuisisi nasabah dan juga retensi nasabah
Bank Aladin Syariah juga ingin meningkatkan kualitas dari sisi transaksi yang akan terus dijalankan oleh perusahaan.
Seperti diketahui, saat ini fitur produk Aladin belum terlalu banyak. Lantas, tahun depan akan ada fitur seperti apa di aplikasinya?
Mayang menuturkan, pihaknya fokus dengan produk inti terkait saving (tabungan) dan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA).
"Memang tahun ini kami fokus dengan produk inti yang benar-benar saving dan CASA accounts. Kami meluncurkan bill payment pada Juni," kata dia.
Advertisement
Pengembangan Produk
Oleh sebab itu, dari sisi produk Aladin hanya meluncurkan sesuai tahapan nasabahnya. Jadi, yang penting nasabah dapat membangun financial habit nya.
"Pada 2023 tentunya kami mulai mengembangkan produk basic kepada produk turunan-turunannya. Jadi untuk tabungan digital yang goals saving account dengan Ala Impian, kami akan expand lagi," ujar dia.
Sehingga, dari sisi perencanaan dan bagaimana itu dapat di integrasikan dengan fitur Alfagift sehingga dapat mendukung pembayaran dan pembelanjaan kebutuhan masyarakat di Alfamart.
"Kami juga akan meluncurkan perluasan dari fitur bill payment. Jadi harapannya sebenarnya untuk 2023 selain tadi pembiayaan ritel dari sisi transaksi kami terus garap sehingga traffic dan fitur Bank Aladin yang memang dekat dengan keseharian masyarakat," ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat bisa merasakan Bank Aladin Syariah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Private Placement
Sebelumnya, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) akan menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan 850 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/12/2022), seluruh saham baru tersebut yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD akan diambil bagian oleh PT BNC Technologies Ventures. PMTHMETD akan dilaksanakan dengan harga pelaksanaan Rp 1.400 per saham secara tunai.
Dengan demikian, total transaksi mencapai Rp 1,19 triliun. Harga pelaksanaan PMTHMETD telah ditentukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, yaitu Peraturan Nomor I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat, lampiran II keputusan Direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021.
Pelaksanaan PMTHMETD dijadwalkan pada 29 Desember 2022. Tanggal pencatatan saham hasil PMTHMETD pada 30 Desember 2022, dan pemberitahuan hasil pelaksanaan PMTHMETD pada 3 Januari 2023. Setelah pelaksanaan PMTHMETD jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor Perseroan akan meningkat dari 13.805.617.601 saham menjadi sebanyak 14.655.617.601 saham.
Merujuk laporan keuangan perseroan, total modal Bank Aladin Syariah hingga 30 September 2022 tercatat sebesar 2,01 triliun. Dengan asumsi itu, private placement ini akan menambah modal perseroan menjadi Rp 3,2 triliun
Advertisement