Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Jumat (6/1/2022). Sentimen aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham juga akan mewarnai pergerakan IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG terlihat sedang menguji level support terdekat. Sedangkan gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir, tetapi mengingat masih stabilnya kondisi ekonomi Indonesia, peluang teknikal rebound masih terbuka lebar.
Baca Juga
"Selain itu, sentimen dari masih terjadinya capital outflow yang tercatat secara ytd juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi melemah di kisaran 6.598-6.854,” ujar dia.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup terkoreksi cukup agresif sebesar 2,3 persen ke 6.653 pada perdagangan 5 Januari 2022, koreksi dari IHSG disertai dengan meningkatnya volume penjualan. Dengan tertembusnya level support di 6.641, posisi IHSG saat ini sudah menyelesaikan wave (y) dari wave [x] dan sedang pada bagian dari wave (w) dari wave [y].
“Diperkirakan, IHSG akan berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk menguji 6.689-6.730 terlebih dahulu, waspadai akan adanya koreksi lanjutan yang mengarah ke 6.430-6.530,” ujar dia.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 6.559,6.509 dan level resistance 6.715,6.786.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP),. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), dan PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE).
Sedangkan William memilih saham ICBP, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Kemudian PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Central Asia (BBCA) - Buy on Weakness
Saham BBCA ditutup terkoreksi 1,2 persen ke 8.250 disertai adanya peningkatan tekanan jual.
"Posisi BBCA saat ini kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave B, sehingga masih terdapat potensi koreksi yang dapat dimanfaatkan untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 7.925-8.125
Target Price: 8.475, 8.825
Stoploss: below 7.825
2.PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) - Buy on Weakness
Saham CARE ditutup flat ke 472 dan posisinya masih berada pada fase downtrendnya. "Diperkirakan, posisi CARE saat ini berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C sehingga CARE masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW," kata dia.
Buy on Weakness: 450-458
Target Price: 486, 520
Stoploss: below 440
3.PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) - Buy on Weakness
Saham ICBP ditutup menguat 1,2 persen ke 10.225 dan masih didominasi oleh volume pembelian.
"Selama tidak terkoreksi ke bawah 9.725 sebagai stoplossnya, maka posisi ICBP saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c], sehingga ICBP masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar dia.
Buy on Weakness: 10.000-10.150
Target Price: 10.500, 10.750
Stoploss: below 9.725
4.PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) - Sell on Strength
Saham DOID ditutup terkoreksi 5,5 persen ke 276 pada perdagangan 5 Januari 2022 dan masih didominasi oleh tekanan jual.
"Kami perkirakan, posisi DOID saat ini sedang berada pada bagian dari wave 5 dari wave (C), sehingga DOID masih rawan terkoreksi ke rentang 206-232," ujar dia.
Sell on Strength: 286-302
Advertisement
Penutupan IHSG pada 5 Januari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan Kamis (5/1/2023). Bahkan IHSG anjlok 2 persen yang didorong mayoritas sektor saham kompak tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 2,34 persen ke posisi 6.653,84. Indeks LQ45 melemah 2,03 persen ke posisi 906,66. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.813,42 dan terendah 6.621,98. Sebanyak 518 saham melemah sehingga menekan IHSG.
90 saham menguat dan 94 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.305.298 kali dengan volume perdagangan 23,1 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.452.
Indeks sektor saham mayoritas tertekan kecuali indeks sektor saham kesehatan menguat 0,45 persen. Sementara itu, sektor saham energi anjlok 5,48 persen, dan pimpin koreksi. Sektor saham basic melemah 2,62 persen, sektor saham industri tergelincir 2,27 persen dan sektor saham nonsiklikal susut 0,37 persen.
Kemudian sektor saham siklikal tergelincir 2,35 persen, sektor saham keuangan terpangkas 1,95 persen, sektor saham properti melemah 2,13 persen, sektor saham teknologi melemah 2,83 persen, sektor saham infrastruktur susut 2,55 persen dan sektor saham transportasi susut 2,61 persen.
Bursa Saham Asia pada 5 Januari 2023
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, (5/1/2023). Penguatan bursa saham Asia Pasifik di tengah investor abaikan komitmen bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi.
Di bursa saham China, indeks Shenzhen menguat 2,13 persen ke posisi 11.332,01. Sementara itu, indeks Shanghai mendaki 1,01 persen ke posisi 3.155,22. Indeks Hang Seng Hong Kong melompat 1,38 persen.
Penguatan IHSG berkurang dari sebelumnya naik lebih dari 2 persen seiring investor mencerna pembacaan kenaikan indeks Caixin Services Purchasing Managers. Indeks Hong Kong S&P Purchasing Manager menunjukkan kemudahan di tengah tekanan aktivitas pabrik.
Indeks ASX 200 Australia bertambah ke posisi 7.063,6. Indeks Nikkei 225 melompat 0,40 persen ke posisi 25.820,8. Indeks Topix melemah 0,04 persen ke posisi 1.868,9. Indeks Kospi bertambah 0,38 persen ke posisi 2.264,65.
Di wall street, indeks acuan menghentikan penurunan beruntun dalam dua hari seiring risalah the Fed yang dirilis Rabu waktu setempat menunjukkan suku bunga lebih tinggi akan tetap selama inflasi tetap tinggi.
Advertisement