Sukses

Melihat Prospek Saham Indofood CBP Usai Masuk 10 Kapitalisasi Pasar Terbesar

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mencatat kapitalisasi pasar Rp 119 triliun dan masuk 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masuk jajaran 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar. Lantas, bagaimana prospek sahamnya?

Menurut analis, Indofood CBP Sukses Makmur memiliki prospek yang bagus karena mampu bertahan terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

"Prospek ICBP bagus karena berada di sektor konsumen primer yang sangat resilient terhadap ketidakpastian ekonomi dan geopolitik di tengah kondisi pasar saham ini yang sedang mengantisipasi resesi global ICBP di posisi lebih kuat untuk mengatasi dampak resesi global ini," kata Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (7/1/2023).

Selain itu, harga komoditas seperti gandum dan lainnya diharapkan bakal turun pada kuartal II 2023. 

"Itu akan menurunkan biaya barang pokok mereka. Selain itu emiten ini sudah mulai menaikan harga konsumen primer mereka. Semua katalis menurut saya indikasi kenaikan kinjera keuangan emiten ini," kata dia.

Bagi investor, saham ICBP bisa dipertimbangkan setelah memasuki emiten kapitalisasi terbesar.

Arjun memberikan rekomendasi beli saham ICBP dengan target harga Rp 10.600 dan harga support Rp 9.900.

Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis  menuturkan, prospek ICBP masih memiliki potensi yang positif mengingat mulai turunnya harga komoditas. Hal itu bisa menjadi katalis positif bagi kinerja Indofood CBP Sukses Makmur.

"Yang mendorong kenaikan ICBP lebih dikarenakan ekspektasi yang positif dari pelaku pasar sehingga dapat menaikan harga saham," kata Abdul.

Dengan demikian, Abdul merekomendasikan beli saham ICBP dengan target harga Rp 12.350.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

2 dari 4 halaman

Kinerja Perseroan

Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengumumkan kinerja keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Indofood Sukses Makmur membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 11 persen menjadi Rp 80,82 triliun dibandingkan Rp 72,81 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

"Di tengah berbagai hambatan global, Indofood telah dapat mencatatkan kinerja yang solid selama periode sembilan bulan di tahun 2022 ini. Kami tetap berkomitmen untuk fokus pada daya saing biaya serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim dalam keterangan resmi, Rabu (30/11/2022).

Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 55,74 triliun dibanding September 2021 sebesar Rp 48,75 triliun. Meski begitu, laba bruto perseroan pada periode ini naik 4,24 persen menjadi Rp 25,08 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 24,06 triliun.

Melansir laporan keuangan perseroan, laba usaha per September 2022 naik 16 persen menjadi Rp 14,18 triliun dari Rp 12,23 triliun pada September 2021. Marjin laba usaha meningkat menjadi 17,6 persen dari 16,8 persen.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 366,36 miliar, beban keuangan Rp 5,44 triliun, pajak final atas penghasilan bunga, dan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 11,37 miliar.

 

 

3 dari 4 halaman

Aset

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba periode berjalan sebesar Rp 6,68 triliun. Turun 16,47 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8 triliun.

Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 4,65 triliun, turun 14,11 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 5,41 triliun. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 529 dibanding sebelumnya Rp 616.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 183,74 triliun, naik dibanding Desember 2021 sebesar Rp 179,35 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 57,67 miliar. Sisanya sebesar Rp 125,78 triliun merupakan aset tidak lancar.

Liabilitas sampai dengan September 2022 naik menjadi Rp 92,81 triliun, naik tipis dibandingkan Desember 2021 sebesar Rp 92,72 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 36,92 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 55,89 triliun. Sementara ekuitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 90,93 triliun, naik dari posisi Desember 2021 sebesar Rp 86,63 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Indofood CBP Masuk 10 Saham Kapitalisasi Pasar Terbesar di BEI

Mengawali 2023, saham yang masuk 10 kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali berubah. Kali ini saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masuk jajaran 10 saham kapitalisasi pasar terbesar menggeser PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (7/1/2023), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mencatatkan kapitalisasi pasar saham sebesar Rp 119 triliun. Kapitalisasi pasar tersebut 1,28 dari total kapitalisasi pasar bursa yang mencapai Rp 9.258 triliun pada Jumat, 6 Januari 2023.

Kapitalisasi pasar saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga menggeser posisi kapitalisasi pasar saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dari 10 besar. Tercatat kapitalisasi pasar saham ADRO mencapai Rp 100,4 triliun

Adapun di antara 10 saham kapitalisasi pasar terbesar di BEI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih memimpin. Kapitalisasi pasar saham Bank Central Asia atau disebut BCA mencapai Rp 1.013 triliun. Disusul PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 693 triliun, dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sebesar Rp 686 triliun.

Selanjutnya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan kapitalisasi pasar Rp 453 triliun. Lalu PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 368 triliun.

Posisi enam ditempati PT Astra International Tbk (ASII). Kapitalisasi pasar saham ASII tercatat Rp 221 triliun. Selanjutnya PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sebesar Rp 202 triliun. Posisi delapan ditempati PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Kapitalisasi pasar Unilever Indonesia tercatat Rp 182 triliun.

Selanjutnya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Kapitalisasi pasar PT Bank Negara Indonesia Tbk tercatat Rp 164 triliun. Posisi ke-10 ditempati PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Kapitalisasi pasar ICBP tercatat Rp 119 triliun.