Liputan6.com, Jakarta - PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) meneken kerja sama distribusi atau penyaluran produk farmasi yang dikuasai perusahaan tersebut melalui anak usahanya, yaitu PT Mega Inter Distrindo (MID).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia yang ditulis Minggu (8/1/2023), Pyridam Farmatelah melaksanakan kerja sama distribusi dengan PT MID berdasarkan perjanjian kerja sama distribusi No. 01/PYFA-MID/I/2023 No. 01/MID/PKS/I/2023 yang ditandatangani pada 4 Januari 2023.
Baca Juga
"Nilai transaksi akan disepakati oleh kedua belah pihak berdasarkan surat pesanan produk yang akan disepakati," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Minggu (8/1/2023).
Advertisement
PT MID merupakan anak usaha Perseroan di mana PYFA memiliki 99 persen saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT MID.
Transaksi afiliasi dilaksanakan untuk menunjang pendistribusian ataupenyaluran produk farmasi yang dikuasai oleh PYFA.
Sebelumnya, PT Pyridam Farma Tbk dengan kode emiten PYFA telah resmi menyelesaikan transaksi akuisisi 100 persen saham (secara langsung maupun tidak langsung) atas PT Ethica Industri Farmasi yang semula dimiliki oleh yang Fresenius Kabi AG dan Fresenius Kabi Deutschland GmbH. Penyelesaian transaksi akuisisi saham PT Ethica Industri Farmasi telah dilakukan dengan nominal Rp 163,45 Miliar.
Presiden direktur PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), Lee Yan Gwan menyatakan, akuisisi PT Ethica Industri Farmasi ini terjadi sebagai bukti nyata inovasi yang terus lakukan dengan menambahkan segment produk baru di bidang injeksi dalam rangkaian produk yang dimiliki Pyridam Farma.
"Kami berharap dengan adanya akuisisi ini semakin memperkuat posisi Pyridam Farma di bidang healthcare Indonesia," ujar dia.
Pyridam Farma akan terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas melalui kerjasama strategis dengan berbagai industri dalam upaya memajukan industri healthcare Indonesia dan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Pyridam Farma Ambil Alih Saham Eticha Industri Farma Rp 163,45 Miliar
Sebelumnya, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) bersama anak usaha PT Pyfa Sehat Indonesia mengambil alih saham PT Ethica Industri Farmasi (EIF) yang dimiliki Fresenius Kabi AG dan Fresenius Kabi Deutschland Gmbh.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Pyridam Farma Tbk mengambil alih saham EIF sebanyak 41.933.333 saham seri B dan 7.400.000 saham seri A. Jumlah itu setara 100 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam PT Ethica Industri Farmasi yang dimiliki oleh Fresenius Kabi AG dan Fresenius Kabi Deutscheland GmbH.
Seiring transaksi tersebut, perseroan, PSI dan Fresenius Kabi AG dan Fresenius Kabi Deutscheland GmbH telah menandatangani perjanjian jual beli saham pada 30 Mei 2022.
Perseroan akan membayar Rp 163,45 miliar untuk pengambilalihan saham tersebut. Perseroan memakai dana dari penawaran obligasi Pyridam Farma I tahun 2022. Sedangkan PSI akan bayar Rp 1,39 juta dengan sumber dana internal perseroan.
PT Pyridam Farma Tbk menyatakan transaksi atas kepemilikan EIF itu akan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham perseroan. Hal ini juga sekaligus dapat berdampak atas terciptanya sinergi di dalam industri farmasi untuk memajukan sektor kesehatan di Indonesia.
“Perseroan dapat memperkuat strategi bisnisnya dengan mendiversifikasi produk-produk yang dimiliki oleh perseroan dan memasuki segmen pasar yang baru serta meningkatkan penyediaan produk yang inovatif kepada masyarakat,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Advertisement
PYFA Gandeng Produsen Betadine untuk Pasarkan Produk
Sebelumnya, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) resmi menggandeng PT Mundipharma Healthcare Indonesia, perusahaan Indonesia pemegang merek dagang produk Betadine untuk kerja sama jasa pemasaran dan promosi.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (7/4/2022), PT Pyridam Farma Tbk dan Mundhipharma telah menandatangani perjanjian jasa pemasaran dan promosi pada 4 April 2022.
Pyridam Farma dan Mundipharma tidak memiliki hubungan afiliasi sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Untuk kerja sama tersebut dengan kontrak jasa pemasaran dan promosi untuk produk di Indonesia. Berkaitan nilai kontrak, yakni perseroan berhak atas biaya kompensasi yang akan dihitung berdasarkan nilai penjualan dengan formula sebagaimana yang diatur dalam perjanjian.
"Penunjukan perseroan sebagai mitra eksklusif untuk melaksanakan setiap kegiatan komersial untuk memasarkan, mempromoskan atau mengkomunikasikan penjualan, pemasokan, atau penggunaan produk termasuk mengiklankan, mendiskusikan produk dengan rumah sakit, institusi kesehatan masyarakat, dan atau klinik kesehatan lainnya,” tulis manajemen Pyridam Farma.
Pyridam Farma juga menjelaskan, tidak ada dampak material dari kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perseroan.
Akuisisi Holi Pharma
Sebelumnya, sejalan dengan rencana untuk ekspansi dan menambah diversifikasi produk, serta kapasitas produksi, PT Pyridam Farma Tbk dengan nama emiten PYFA melakukan tanda tangan perjanjian untuk mengakuisisi 100 persen saham PT. Holi Pharma.
Direktur PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA), Yenfrino Gunadi mengatakan dengan ekspansi ini akan menambah kapasitas produksi grup secara keseluruhan lebih dari tiga kali lipat dari kapasitas yang ada.
"Kami yakin melalui akuisisi ini akan memperkuat posisi kami di bidang industri farmasi Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 26 Agustus 2021.
Lebih lanjut Yenfrino menambahkan bahwa proses akuisisi ini merupakan langkah awal dari berbagai inisiatif yang sedang dikembangkan.
Ked epannya PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) akan terus berinovasi dengan menjalin kerja sama strategis dengan berbagai industri untuk memajukan industri healthcare di Indonesia dan menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
Advertisement