Sukses

Serap Rights Issue, Direktur Semen Indonesia Beli Saham SMGR Rp 88 Juta

Direktur PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto membeli saham SMGR sebanyak 13.339 lembar saham pada 22 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)  mengumumkan perubahan kepemilikan saham yang dimiliki direktur perseroan.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (9/1/2023), Direktur PT Semen Indonesia Tbk Agung Wiharto membeli saham SMGR sebanyak 13.339 lembar saham dengan harga Rp 6.600 pada 22 Desember 2022. Dengan demikian, nilai pembelian saham itu sekitar Rp 88,03 juta.

Adapun pembelian saham ini seiring exercise hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) saham SMGR. "Tujuan dari transaksi investasi, status kepemilikan langsung,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.

Setelah transaksi pembelian saham tersebut, Agung memiliki 106.839 atau 0,0015824 persen saham SMGR.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 6 Januari 2023, saham SMGR naik 5,6 persen ke posisi Rp 7.075 per saham.

Saham SMGR dibuka stagnan Rp 6.700 per saham. Saham SMGR berada di level tertinggi Rp 7.150 dan terendah Rp 6.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.429 kali dengan volume perdagangan 218.721 saham. Nilai transaksi Rp 153,2 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rights Issue Semen Indonesia Terserap Rp 2,56 Triliun

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau disebut SIG mencatat total pemesanan dalam rangka rights issue mencapai 96,9 persen dari keseluruhan transaksi. Total pemesanan yang mencapai 96,9 persen itu di tengah kondisi industri semen yang masih menantang dengan tingkat persaingan yang tinggi dan biaya produksi meningkat akibat kenaikan bahan bakar.

Aksi rights issue tersebut menjadi salah satu langkah strategi Semen Indonesiamendukung kinerja perseroan terutama program ESG dan pengembangan bisnis. Pada porsi publik tercatat sebanyak 388.403.084 lembar saham baru senilai Rp 2,56 triliun telah dipesan atau setara 93,68 persen dari total 414.598.313 saham baru yang ditawarkan.

Negara RI sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 51,01 persen turut ambil bagian dalam rights issue ini melalui transaksi inbreng dengan mengalihkan sejumlah 7.499.999.999 saham seri B dengan nilai seluruhnya Rp 2,84 triliun. Jumlah tersebut mewakilii 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam saham Semen Baturaja ke dalam saham SIG.

Sekretaris Perusahaan SIG, Vita Mahreyni menuturkan, penyerapan rights issue untuk porsi publik yang mencapai 93,68 persen hingga periode terakhir transaksi menunjukkan tingginya minat dan partisipasi pemegang saham publik. Selain itu, dukungan pemegang saham.

“Dan tingkat kepercayaan pemegang saham terhadap SIG dengan inisiatif-inisiatif strategis yang telah dilakukan sehingga dapat mencatatkan kinerja positif berdasarkan laporan keuangan perusahaan per September 2022,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12/2022).

Vita menambahkan, kesuksesan rights issue ini menjadi motivasi bagi SIG untuk terus tumbuh di tengah kondisi industri semen yang kompetitif.

“SIG akan selalu berupaya mencatatkan kinerja positif sebagai bentung tanggung jawab serta komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” ujar Vita.

3 dari 4 halaman

Rights Issue, Semen Indonesia Patok Harga Pelaksanaan Rp 6.600 per Saham

Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 846.215.318 saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (7/12/2022), harga pelaksanaan rights issue dipatok sebesar Rp 6.600 per saham.

Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana segar senilai Rp 5,58 triliun. Termasuk HMETD pemerintah RI sesuai porsinya yang dilakukan dengan cara penyetoran saham dalam bentuk selain uang (inbreng).

Penyetoran modal Negara RI akan disetorkan dalam bentuk kepemilikan 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), atau setara 7,49 miliar saham Seri B (inbreng saham SMBR), dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 2,84 triliun.

Catatan saja, pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami dilusi maksimum sebesar 12,49 persen setelah periode pelaksanaan HMETD. Adapun dana yang diperoleh dari aksi ini, selain untuk konsolidasi SMBR, yakni mayoritas atau sekitar 88,9 persen akan dialokasikan untuk belanja modal. Kemudian sekitar 27,6 persen digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan pada 2023.

Sisanya sekitar 11,1 persen akan digunakan untuk penambahan modal kerja Semen Indonesia.

4 dari 4 halaman

Jadwal HMETD:

Tanggal efektif pernyataan pendaftaran HMETD: 2 Desember 2022

Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum-Right)

-Pasar reguler dan pasar negosiasi: 12 Desember 2022

-Pasar tunai: 14 Desember 2022

Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right)

-Pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Desember 2022

-Pasar tunai: 15 Desember 2022

Tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 14 Desember 2022

Distribusi sertifikat bukti HMETD: 15 Desember 2022

Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia: 16 Desember 2022

Periode perdagangan HMETD: 16—22 Desember 2022

Periode pendaftaran, pembayaran dan pelaksanaan HMETD: 20—26 Desember 2022

Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD: 26 Desember 2022

Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan: 26 Desember 2022

Tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan: 27 Desember 2022

Tanggal pengembalian uang pemesanan: 28 Desember 2022

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.