Sukses

Wall Street Beragam, Indeks Nasdaq Melesat Berkat Saham Tesla

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq, satu-satunya indeks acuan yang menguat didorong reli saham Tesla yang hampir 6 persen.

Liputan6.com, New York -- Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Senin, 9 Januari 2023. Keuntungan di saham teknologi membantu indeks Nasdaq memangkas kerugian seiring pelaku pasar menambah taruhan kalau inflasi akan mereda.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq, satu-satunya indeks acuan yang menguat didorong reli saham Tesla yang hampir 6 persen. Indeks teknologi tersebut bertambah 66,36 poin atau 0,6 persen ke posisi 10.635,65.

Selain itu, indeks Dow Jones merosot 112,96 poin atau 0,3 persen ke posisi 33.517,65. Hal ini seiring saham Merck dan Johnson&Johnson yang membebani indeks saham. Indeks S&P 500 melemah 0,1 persen atau 2,9 poin ke posisi 3.892,09. Namun, sektor saham teknologi informasi naik 1,1 persen sehingga membantu mengurangi tekanan indeks saham.

“Pasar, setidaknya untuk 2023, tampaknya jauh lebih optimistis dibandingkan akhir tahun 2022,” ujar Chief Investing Officer Independent Advisor Alliance, Chris Zaccarelli dikutip dari CNBC, Selasa (10/1/2023).

Ia menambahkan, pada awal pekan ini sektor saham pertumbuhan mengungguli value stock. “Anda melihat optimisme kembali dalam hal apa yang mungkin terjadi pada pasar saham tahun ini,” tutur dia.

Pergerakan pada awal pekan ini mengikuti kinerja mingguan untuk tiga indeka acuan utama yang positif dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 membukukan mingguan terbaik sejak November 2022.

Sebagian besar kenaikan indeks itu terjadi pada Jumat, 6 Januari 2023 seiring sektor tenaga kerja dan jasa mendorong harapan kontraksi ekonomi cukup untuk menenangkan bank sentral AS atau the Federal Reserve.

Pada Senin, 9 Januari 2023 juga menandai sesi lima perdagangan pada 2023 yang mengingatkan investor akan aturan klasik wall street yang menyarankan pasar akan akhiri tahun jika saham berkinerja baik dalam lima sesi pertama.

Menurut Stock Trader’s Almanac, indeks S&P 500 telah akhiri tahun dengan positif 83 persen dari lima sesi pertama perdagangan dengan kenaikan rata-rata 14 persen. Indeks naik 1,1 persen selama lima hari perdagangan pertama pada 2023.

Pada pekan ini, investor akan mengamati laporan indeks harga konsumen pada Desember 2022 pada Kamis dan laba bank besar yang dijadwalkan pada Jumat pekan ini.

 

 

2 dari 4 halaman

Sektor Saham pada 2023

Sementara itu, Truist menyebutkan investor yang ingin membeli sektor infrastruktur dan sektor keamanan pada 2023 akan dilayani baik dengan memilih saham individu dan fokus pada tim bisnis dan manajemen berkualitas tinggi.

“Dengan ketidakpastian yang semakin tinggi, kami mengambil sikap yang lebih konservatif dengan perkiraan kami dan percaya investor harus selektif dalam grup dengan fokus pada bisnis yang berkualitas tinggi dan tim manajemen,” tulis Analis Joel Fishbein.

Ia menambahkan, meski grup tetap sensitif terhadap lingkungan kurs, pihaknya percaya 2023 akan lebih selektif memilih saham dibandingkan tahun-tahun belakangan ini dalam perangkat lunak infrastruktur dan keamanan.

Pada 2022 menjadi sektor yang sulit bagi sektor ini dengan melihat valuasi yang jatuh karena kekhawatiran pelemahan penjualan, hambatan valuta asing dan basis pelanggan yang membuat takut investor. Banyak dari masalah ini akan berlanjut pada 2023.

“Kami percaya ketergantungan ekonomi pada pertumbuhan komputasi awan selama satu dekade terakhir akan membuat bisnis ini relatif lebih tangguh dari pada kesayangan teknologi pada masa lalu, tetapi kami melihat elastisitas awan sebagai potensial angin sakal karena pelanggan memiliki kemampuan untuk optimalkan beban kerja lebih mudah dari sebelumnya,” ujar Fishbein.

Goldman Sachs menambahkan Alibaba ke daftar saham yang dibeli. Saham teknologi tersebut berpotensi naik di antara sektor internet China.

“Kami melihat Alibaba pada price earning 11 kali pada 2023 seiring pemulihan iklan, fintech, pertumbuhan structural cloud, karena kami yakin yang terburuk sudah berlalu setelah dua tahun revisi laba,” tulis Analis Ronald Keung.

Saham Alibaba naik 3,6 persen, dan ungguli indeks Nasdaq yang naik 0,7 persen.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada 6 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 6 Januari 2023. Wall street menghijau setelah laporan pekerjaan AS pada Desember 2022 dan survei aktivitas ekonomi menunjukkan tanda inflasi mungkin mereda.

Ini memberikan tanda kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) memiliki efek yang diharapkan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 700,53 poin atau 2,13 persen ke posisi 33.630,61. Indeks S&P 500 melompat 86,98 poin atau 2,28 persen menjadi 3.895,08. Indeks Nasdaq bertambah 2,6 persen menjadi 10.569,29.

Jelang akhir pekan menjadi hari terbaik untuk indeks Dow Jones dan S&P 500 sejak 30 November dan yang terbaik untuk indeks Nasdaq sejak 29 Desember 2022. Reli perdagangan pada Jumat pekan ini membantu saham berakhir di wilayah positif selama sepekan, yang merupakan pekan pertama 2023. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 1,5 persen dan indeks Nasdaq bertambah 1 persen.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Data Ekonomi AS

Laporan nonfarm payrolls Desember menunjukkan ekonomi Amerika Serikat menambahkan 223 ribu pekerjaan lalu sedikit lebih tinggi dari perkiraan 200 ribu pekerjaan yang diperkirakan ekonom yang disurvei oleh Dow Jones.

Selain itu, upah tumbuh lebih lambat dari yang diantisipasi meningkat 0,3 persen pada Desember, dan Desember perkirakan 0,4 persen.

“Semua yang dipedulikan investor adalah data menunjukkan inflasi bergerak menuju target the Fed,” ujar Chief Invesment Strategist State Street Global Advisors Michael Arone, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (7/1/2023).

Ia menambahkan, hal itu semua yang dipedulikan investor dan rata-rata laba per jam menunjukkan inflasi terus melambat. “Mereka bersemangat tentang itu,” kata dia.