Sukses

Lavender Bina Cendikia Catatkan Saham Perdana Hari Ini 11 Januari 2023

PT Lavender Bina Cendikia Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham BMBL. Perseroan sebagai perusahaan tercatat ke-8 pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lavender Bina Cendikia Tbk mencatatkan saham perdana di papan akselerasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/1/2023).

Mengutip laman BEI, PT Lavender Bina Cendikia Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham BMBL. Perseroan sebagai perusahaan tercatat ke-8 pada 2023.

Adapun jumlah saham yang dicatatkan sebesar 1,03 miliar saham terdiri dari saham pendiri 750 juta saham dan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) 280 juta saham dengan nilai nominal Rp 40 per saham. Harga penawaran saham perdana Rp 188.  Dengan demikian, perseroan meraih dana Rp 52,64 miliar dari IPO.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan waran 224 juta saham dengan rasio 10:8. Sebelumnya perseroan menetapkan harga waran Rp 250. Perseroan memperoleh dana sekitar Rp 56 miliar dari penerbitan waran. Sebelumnya, Perseroan berencana siapkan 75 persen dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure/capex).

Sisanya sekitar 25 persen akan digunakan untuk modal kerja. Sedangkan dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja perseroan.

Perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana saham Perseroan dan sesuai dengan Peraturan OJK No. 25/POJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, pemegang saham atas nama PT Sentra Investa Maksima, PT Ammar Al Amanah, Galih Pandekar dan Aulia Firdaus tidak akan mengalihkan baik seluruh maupun sebagian saham-saham (lock up) yang dimiliki  hingga delapan bulan setelah Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan menjadi efektif.

Berikut jadwal pencatatan saham dan waran PT Lavender Bina Cendikia Tbk:

-Tanggal pencatatan saham dan waran seri I pada 11 Januari 2023

-TanggaL mulai perdagangan saham dan waran seri I pada 11 Januari 2023

-Tanggal berakhir perdagangan waran di pasar regular dan negosiasi pada 5 Januari 2024

-Tanggal berakhir perdagangan waran di pasar tunai pada 9 Januari 2024

-Periode awal pelaksanaan waran seri I pada 11 Juli 2023

-Periode akhir pelaksanaan waran seri I pada 10 Januari 2024

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Target 2023

Sebelumnya,  PT Lavender Bina Cendikia Tbk optimistis memiliki proses yang cerah usai debut di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama PT Lavender Bina Cendikia Tbk, Galih Pandekar bahkan memasang target laba bersih Rp 10 miliar pada 2023. Laba itu sejalan dengan pendapatan yang ditargetkan mencapai Rp 35 miliar.

"Laba kita proyeksinya di 2023 bisa Rp 10 miliar dan target sales yang kita kejar di 2023 34–35 miliar," kata dia dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Perseroan berhasil membukukan lonjakan laba bersih tahun berjalan per Mei 2022 sebesar Rp 4,02 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,31 miliar. Raihan itu sejalan dengan pendapatan perseroan per 31 Mei 2022 yang tercatat sebesar Rp 8,76 miliar, naik 136,91 persen bila dibandingkan posisi per 31 Mei 2021 yaitu sebesar Rp 3,7 miliar.

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya program baru dari Perseroan yaitu program kelas khusus kedokteran dengan harga lebih tinggi. Sampai dengan akhir tahun, pendapatan diproyeksikan meningkat hampir dua kali lipat.

“Pendapatan atau sales tahun ini mungkin kita proyeksinya sentuh angka 15 miliar,"imbuh dia.

Perseroan menjalankan kegiatan usaha dengan nama bimbingan belajar Lavender (Bimbel Lavender). target market usaha perseroan adalah siswa yang ingin masuk PTN dan orangtua dari siswa ingin anaknya lulus di PTN. BMBL mengkhususkan segmen kelas menengah atas dalam target usahanya.

 

 

3 dari 4 halaman

Prospek Sektor Usaha

Sebelumnya, PT Lavender Bina Cendikia Tbk cukup percaya diri prospek perusahaan ke depan akan cerah. Selain sektor pendidikan relatif tahan krisis, perseroan juga melakukan inovasi berupa penggunaan teknologi virtual sebagai media pembelajaran.

Mengacu pada laporan World Economic Forum (WEF) yang diterbitkan pada Oktober 2020, kebutuhan pendidikan akan teknologi virtual reality (VR) mencapai 70 persen hingga 2025. Teknologi ini diklaim berdampak pada pencapaian murid, mulai dari pemahaman materi, peningkatan emosi positif, hingga kemampuan berpikir kritis.

Sebagai gambaran, VR merupakan teknologi yang bertujuan untuk meniru dunia nyata dengan lingkungan yang dihasilkan oleh komputer dan melibatkan panca indera manusia. Teknologi ini membuat penggunanya dapat merasakan kondisi yang seolah-olah terasa nyata dari efek tiga dimensi yang dihasilkan.

"Kita optimis untuk bisa berkambang. Kita tahan krisis, ketika pandemi banyak industri alami gangguan finansial, kamim bisa tumbuh dan mantap mencatatkan saham di Bursa agar bisa lebih kencang lagi percepatan kita. Jadi kami punya banyak peluang dan market, termasuk digital banyak peluang besar,” kata Direktur Utama PT Lavender Bina Cendikia Tbk, Galih Pandekar dalam paparan publik perseroan, Selasa, 20 Desember 2022.

 

 

4 dari 4 halaman

Proses IPO

Perusahan saat ini tengah dalam proses pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perseroan melepas 280 juta saham atau setara 27,19 persen dari modal ditempatkan dan disetor BMBL setelah IPO saham. Harga saham ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp 187 sampai Rp 196 per saham.

Dengan demikian, dana segar yang berpotensi diraup perseroan sebanyak-banyaknya sebesar Rp 54,88 miliar. Galih menjabarkan, sekitar 75 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal atau capex berupa pelunasan pembelian apartemen dan bangunan, pembelian ruang kantor, penambahan ruang kelas, renovasi kantor dan ruang kelas, renovasi bangunan dan apartemen.

“Selain itu, belanja modal termasuk untuk pengembangan kanal pembelajaran digital, pengembangan konten untuk pembelajaran digital dan program virtual reality,” imbuh Galih. Kedua, sekitar 25 persen akan digunakan untuk Modal Kerja berupa biaya pemasaran, biaya training dan biaya konsultan pengembangan untuk SDM dan keuangan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.