Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang naik terbatas pada perdagangan saham Jumat (13/1/2023). Akan tetapi, investor diimbau tetap waspada seiring potensi koreksi wajar karena IHSG masih bergerak dalam rentang konsolidasi wajar.
“Kenaikan yang terjadi dalam pola gerak IHSG masih bersifat teknikal rebound setelah mengalami tekanan. Namun, di sisi lain investor masih harus mewaspadai ada potensi koreksi wajar karena IHSG masih bergerak dalam rentang konsolidasi wajar,” ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya dalam catatannya.
Baca Juga
Ia menambahkan, IHSG juga dibayangi oleh gelombang tekanan yang masih cukup besar. Sedangkan kondisi perekonomian dalam negeri terlihat masih cukup stabil yang tercermin dari data ekonomi.
Advertisement
“Hal ini tentu dapat menjadi penopang bagi pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas,” kata dia.
William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.542-6.741 pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,7 persen ke 6.629 dan disertai oleh munculnya volume pembelian. Ia mengatakan, selama masih mampu bertahan di atas 6.557 sebagai supportnya, posisi IHSG nampaknya sudah menyelesaikan wave v dari (c) dari [y] dari B pada label merah.
“Hal tersebut berarti, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji ke 6.730-6.844 dalam jangka pendek. Namun, waspadai apabila IHSG break support, maka IHSG akan mengarah ke 6.430 untuk menyelesaikan wave (y) dari [x] dari B pada label hitam,” kata dia.
Herditya mengatakan, IHSG akan berada di level support 6.559,6.509 dan level resistance 6.641,6.715.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Sedangkan William memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Selain itu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA ditutup menguat 4,8 persen ke 1.320 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Selama AKRA masih mampu bergerak di atas 1.215 sebagai stoplossnya, posisi AKRA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave (B) sehingga AKRA berpeluang melanjutkan penguatannya.
Buy on Weakness: 1.270-1.300
Target Price: 1.345, 1/435
Stoploss: below 1.215
2.PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) - Buy on Weakness
Saham PGAS ditutup terkoreksi 0,3 persen ke 1.525 dan masih didominasi oleh tekanan jual.
"Kami perkirakan, posisi PGAS saat ini sedang berada di akhir wave [c] dari wave 4 sehingga koreksi PGAS akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.460-1.505
Target Price: 1.585, 1.655
Stoploss: below 1.415
3.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) - Buy on Weakness
Saham TOWR ditutup flat ke 1.145 pada perdagangan Kamis, 12 Januari 2023 dan pergerakannya cenderung konsolidasi.
"Kami perkirakan, posisi TOWR saat ini sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b] pada label hitam, sehingga koreksi TOWR akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.
Buy on Weakness: 1.095-1.130
Target Price: 1.180, 1.250
Stoploss: below 1.045
4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy if Break
Saham UNVR ditutup menguat 1,3 persen ke 4.760 dan mampu ditutup di atas MA20.
"Selama masih mampu bergerak di atas 4.640 sebagai stoplossnya, posisi UNVR diperkirakan sedang berada di awal wave iii dari wave (c) dari wave [b] dan akan lebih terkonfirmasi bila mampu break 4.770," ujar dia.
Buy if Break: 4.770
Target Price: 4.840, 4.970
Stoploss: below 4.640
Advertisement
Penutupan IHSG pada 12 Januari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Kamis (12/1/2023). Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas dan mayoritas sektor saham menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,69 persen ke posisi 6.629,93. Indeks LQ45 menanjak 1,2 persen ke posisi 905,68. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.662,22 dan terendah 6.582,10.
Sebanyak 295 saham menguat sehingga angkat IHSG. 227 saham melemah dan 188 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.231.384 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.324.
Secara indeks sektor saham (IDX-IC), sektor saham mayoritas menghijau kecuali indeks sektor saham energi melemah 1,03 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,18 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,94 persen.
Di sisi lain, sektor saham basic melambung 1,17 persen, sektor saham industri bertambah 0,69 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,33 persen. Selain itu, sektor saham siklikal menguat 0,46 persen, sektor saham keuangan melambung 1,64 persen, sektor saham properti naik 1,14 persen, sektor saham teknologi menanjak 1,66 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,23 persen.
Bursa Saham Asia Menguat pada 12 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 12 Januari 2023. Penguatan bursa saham Asia tersebut jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Ekonom perkirakan, inflasi akan mereda pada Desember 2022 yang memberikan sinyal bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) terkait kenaikan suku bunga. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis, (12/1/2023).
Indeks ASX 200 melompat 1,18 persen ke posisi 7.280,4 usai rilis data neraca perdagangan pada November 2022. Indeks Nikkei 225 mendatar di posisi 26.449,82. Sementara itu, indeks Topix menguat 0,36 persen ke posisi 1.908,18.
Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 0,24 persen ke posisi 2.365,1. Indeks Kosdaq melemah 0,15 persen ke posisi 710,82. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah. Indeks Shanghai naik 0,051 persen ke posisi 3.163,45. Indeks Shenzhen menguat 0,23 persen ke posisi 11.465,73.
Indeks harga konsumen China menguat 1,8 persen pada Desember. Selain itu, India juga akan rilis data inflasi Desember 2022.
Advertisement