Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Jumat, (13/1/2023) setelah indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) atau inflasi mereda pada Desember 2022. Hal itu meningkatkan harapan investor kalau bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,76 persen. Indeks Nikkei 225 di Jepang merosot 0,3 persen pada satu jam perdagangan. Diikuti indeks Topix yang tergelincir. Indeks Kospi naik 0,92 persen dan indeks Kosdaq melompat 0,53 persen. Demikian mengutip dari laman CNBC, Jumat pekan ini.
Baca Juga
China akan merilis data perdagangan pada Desember. Sementara itu, di AS, indeks utama di wall street menguat setelah rilis data indeks harga konsumen. Indeks harga konsumen turun 0,1 persen pada Desember 2022, dan termasuk penurunan terbesar sejak April 2020.
Advertisement
Di sisi lain, setelah tahun yang berat bagi sektor saham teknologi di Asia, Goldman Sachs percaya sektor ini sedang menuju koreksi tajam dan lonjakan berikutnya pada semester I 2023. Investor yang ingin realisasikan keuntungan harus bertindak lebih awal, kata analis bank.
Bursa Saham Asia Menguat pada 12 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 12 Januari 2023. Penguatan bursa saham Asia tersebut jelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Ekonom perkirakan, inflasi akan mereda pada Desember 2022 yang memberikan sinyal bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) terkait kenaikan suku bunga. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis, (12/1/2023).
Indeks ASX 200 melompat 1,18 persen ke posisi 7.280,4 usai rilis data neraca perdagangan pada November 2022. Indeks Nikkei 225 mendatar di posisi 26.449,82. Sementara itu, indeks Topix menguat 0,36 persen ke posisi 1.908,18.
Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 0,24 persen ke posisi 2.365,1. Indeks Kosdaq melemah 0,15 persen ke posisi 710,82. Indeks Hang Seng Hong Kong melemah. Indeks Shanghai naik 0,051 persen ke posisi 3.163,45. Indeks Shenzhen menguat 0,23 persen ke posisi 11.465,73.
Indeks harga konsumen China menguat 1,8 persen pada Desember. Selain itu, India juga akan rilis data inflasi Desember 2022.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 12 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan saham Kamis, 13 Januari 2023. Wall street melesat setelah laporan harga konsumen Desember 2022 menunjukkan inflasi mereda sehingga meningkatkan harapan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dapat sekali lagi memperlambat kenaikan suku bunga.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 216,96 poin atau 0,64 persen ke posisi 34.189,97. Indeks S&P 500 bertambah 0,34 persen ke posisi 3.983,17. Indeks Nasdaq melompat 0,64 persen ke posisi 11.001,10 menandai kemenangan beruntun selama lima hari. Kenaikan tersebut reli pertama yang telah dilihat oleh indeks teknologi sejak Juli 2022.
Indeks Nasdaq berada pada kecepatan untuk kenaikan mingguan terbesar dari tiga indeks yang naik 4,1 persen sejauh ini seiring aksi beli investor jelang laporan inflasi. Indeks S&P 500 dan Dow Jones juga bersiap untuk kenaikan mingguan masing-masing sekitar 2,3 persen dan 1,7 persen.
Laporan CPI pada Desember menunjukkan penurunan harga sebesar 0,1 persen dari November 2022. Akan tetapi, harga masih 6,5 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal itu sejalan dengan apa yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Pada November 2022, laporan tersebut menunjukkan kenaikan bulan 0,1 persen dan laju tahunan 7,1 persen.
CPI tidak termasuk harga pangan dan energi juga sejalan dengan harapan menunukkan kenaikan bulan ke bulan sebesar 0,3 persen. Apa yang disebut indeks “inti” adalah 5,7 persen lebih tinggi pada Desember dibandingkan tahun lalu.
“Saya pikir pasar senang, tetapi mereka tampaknya tidak terlalu bersemangat. Berita apa pun ke arah yang benar dapat membuat pasar senang akhir-akhir ini,” ujar Chief Client Officer Aspiriant, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (13/1/2023).
Inflasi Jadi Perhatian Pasar
Saham telah reli pada sesi terakhir seiring investor bertaruh laporan CPI akan konfirmasi tren inflasi yang melemah. Investor dalam beberapa bulan terakhir telah mengamati data yang menandakan inflasi mereda dengan harapan hal itu akan memberikan pembenaran the Fed untuk memperlambat kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Dalam wawancara dengan New York Times, Presiden the Fed Boston Susan Collins mengatakan pihaknya condong ke arah kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan berikutnya. Pada Jumat, 13 Januari 2023 waktu setempat, investor akan mengurai pernyataan yang dijadwalkan akan diberikan oleh Collins dan dua pejabat senior the Fed lainnya.
Bank-bank besar termasuk JPMorgan, Bank of America, Citigroup, dan Wells Fargo akan melaporkan laba kuartalan pada Jumat pekan ini. Delta Air Lines juga akan rilis kinerja keuangan.
Transaksi investor ritel di saham Tesla menurun menjadi USD 746 juta selama sepekan terakhir. Total dana keluar selama tiga minggu terakhir menjadi USD 2,1 miliar, hal itu berdasarkan data dari JPMorgan.
Itu terjadi ketika investor menumpuk kembali ke saham dengan aksi beli USD 1,2 miliar dalam seminggu terakhir. Hal itu termasuk USD 157 juta saham Amazon dan USD 102 juta saham Apple. Investor ritel melepas satu saham senilai USD 19 juta selama periode tersebut.
“Penjualan sebagian besar terkonsentrasi di otomotif dengan pembelian berbasis luas di industri lain termasuk ritel, media, hiburan dan perangkat keras,”
Advertisement