Sukses

Wall Street Kompak Menghijau, Indeks Nasdaq Catat Kinerja Mingguan Terbaik Sejak November 2022

Wall street menguat pada perdagangan Jumat, 13 Januari 2023 di tengah sentimen rilis laporan kinerja keuangan bank. Indeks Nasdaq memimpin kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 13 Januari 2023. Penguatan wall street seiring investor mencerna laporan laba bank dan bertaruh inflasi akan berkurang pada 2023.

Pada penutupan perdagangan wall street, seluruh indeks acuan berjuang menuju zona hijau setelah memulai berada di zona merah. Indeks Dow Jones naik 112,64 poin atau 0,33 persen menjadi 34.302,61. Indeks S&P 500 menguat 0,40 persen ke posisi 3.999,09. Indeks Nasdaq bertambah 0,71 persen ke posisi 11.079,16.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing membukukan kinerja mingguan positif dalam dua minggu berturut-turut dan catat kinerja mingguan terbaik sejak November 2022. Indeks Nasdaq menguat 4,82 persen. Indeks S&P 500 mendaki 2,67 persen dan indeks Dow Jones bertambah 2 persen.

Analis Baird, Ross Mayfield menuturkan, laba bank membebani saham untuk memulai hari tetapi sentimen berbalik karena investor tampaknya mengabaikan berita negatif yang diharapkan sampai tingkat tertentu.

“Keuangan tidak benar-benar diharapkan memiliki kuartal blockbuster. Ini hanya memberikan sedikit gelombang sentimen, dan karena bank mengawali musim laporan keuangan, mereka dapat mengatur nada untuk bagaimana investor melihat gambarang yang lebih luas,” ujar dia seperti dikutip dari laman CNBC, Sabtu (14/1/2023).

Ia menambahkan, pasar telah reli dengan cukup baik selama beberapa minggu terakhir tanpa ada katalis. Melihat itu, ia menilai mungkin ada sedikit aksi ambil untung dari musim laba.

Di sisi lain, laba Wells Fargo telah menyusut pada kuartal terakhir. Pihaknya sedang mempersiapkan kondisi ekonomi yang menjadi lebih buruk daripada beberapa kuartal terakhir.

 

2 dari 4 halaman

Kinerja Bank

Sementara itu, JPMorgan Chase membukukan pendapatan yang mengalahkan harapan, tetapi meski demikian, bank memperingatkan akan sisihkan lebih banyak dana untuk menutupi kerugian kredit karena “resesi ringan” adalah kasus utamanya. Bank membukukan penyisihan USD 2,3 miliar untuk kredit  pada kuartal tersebut, meningkat 49 persen dari kuartal ketiga.

CEO Citigroup dan Bank of America juga mengatakan antisipasi “resesi ringan” Di sisi lain, Delta Air Lines melaporkan laba dan pendapatan yang mengalahkan perkiraan untuk kuartal terakhir pada 2022. Namun, saham turun 3,5 persen. Investor telah menunggu hasil ini untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang kesehatan ekonomi.

Dalam data ekonomi, survei sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan prospek inflasi dalam satu tahun turun menjadi 4 persen, alami penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan level terendah sejak April 2021.

Hal itu mengikuti laporan CPI Desember yang dirilis Kamis pekan ini menunjukkan harga turun 0,1 persen selama November. Sementara itu, inflasi tercatat 6,5 persen dibandingkan tahun lalu. Rilis data ekonomi tersebut meningkatkan harapan the Federal Reserve akan segera memperlambat kenaikannya.

3 dari 4 halaman

Penutupan Wall Street pada Kamis 12 Januari 2023

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan saham Kamis, 13 Januari 2023. Wall street melesat setelah laporan harga konsumen Desember 2022 menunjukkan inflasi mereda sehingga meningkatkan harapan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) dapat sekali lagi memperlambat kenaikan suku bunga.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 216,96 poin atau 0,64 persen ke posisi 34.189,97. Indeks S&P 500 bertambah 0,34 persen ke posisi 3.983,17. Indeks Nasdaq melompat 0,64 persen ke posisi 11.001,10 menandai kemenangan beruntun selama lima hari. Kenaikan tersebut reli pertama yang telah dilihat oleh indeks teknologi sejak Juli 2022.

Indeks Nasdaq berada pada kecepatan untuk kenaikan mingguan terbesar dari tiga indeks yang naik 4,1 persen sejauh ini seiring aksi beli investor jelang laporan inflasi. Indeks S&P 500 dan Dow Jones juga bersiap untuk kenaikan mingguan masing-masing sekitar 2,3 persen dan 1,7 persen.

Laporan CPI pada Desember menunjukkan penurunan harga sebesar 0,1 persen dari November 2022. Akan tetapi, harga masih 6,5 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal itu sejalan dengan apa yang diharapkan oleh ekonom yang disurvei oleh Dow Jones. Pada November 2022, laporan tersebut menunjukkan kenaikan bulan 0,1 persen dan laju tahunan 7,1 persen.

CPI tidak termasuk harga pangan dan energi juga sejalan dengan harapan menunjukkan kenaikan bulan ke bulan sebesar 0,3 persen. Apa yang disebut indeks “inti” adalah 5,7 persen lebih tinggi pada Desember dibandingkan tahun lalu.

“Saya pikir pasar senang, tetapi mereka tampaknya tidak terlalu bersemangat. Berita apa pun ke arah yang benar dapat membuat pasar senang akhir-akhir ini,” ujar Chief Client Officer Aspiriant, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (13/1/2023).

 

4 dari 4 halaman

Reli Saham

Saham telah reli pada sesi terakhir seiring investor bertaruh laporan CPI akan konfirmasi tren inflasi yang melemah. Investor dalam beberapa bulan terakhir telah mengamati data yang menandakan inflasi mereda dengan harapan hal itu akan memberikan pembenaran the Fed untuk memperlambat kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Dalam wawancara dengan New York Times, Presiden the Fed Boston Susan Collins mengatakan pihaknya condong ke arah kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan berikutnya. Pada Jumat, 13 Januari 2023 waktu setempat, investor akan mengurai pernyataan yang dijadwalkan akan diberikan oleh Collins dan dua pejabat senior the Fed lainnya.

Bank-bank besar termasuk JPMorgan, Bank of America, Citigroup, dan Wells Fargo akan melaporkan laba kuartalan pada Jumat pekan ini. Delta Air Lines juga akan rilis kinerja keuangan.

Transaksi investor ritel di saham Tesla menurun menjadi USD 746 juta selama sepekan terakhir. Total dana keluar selama tiga minggu terakhir menjadi USD 2,1 miliar, hal itu berdasarkan data dari JPMorgan.

Itu terjadi ketika investor menumpuk kembali ke saham dengan aksi beli USD 1,2 miliar dalam seminggu terakhir. Hal itu termasuk USD 157 juta saham Amazon dan USD 102 juta saham Apple. Investor ritel melepas satu saham senilai USD 19 juta selama periode tersebut.

“Penjualan sebagian besar terkonsentrasi di otomotif dengan pembelian berbasis luas di industri lain termasuk ritel, media, hiburan dan perangkat keras,”