Sukses

Bergerak Tak Wajar, Bursa Pelototi Saham Pam Mineral

Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati perkembangan saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) karena di luar kebiasaan.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Pam Mineral Tbk (NICL). Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga saham NICL di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham NICL tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/1/2023).

Saham PT Pam Mineral Tbk mencatatkan kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. NICL ditutup naik 67 poin atau 34,36 persen ke posisi 262 pada akhir pekan lalu, Jumat 13 Desember 2022

. Dalam sepekan, saham NICL naik 82 poin atau 45,56 persen. Adapun Informasi terakhir mengenai PT Pam Mineral Tbk yang diumumkan melalui keterbukaan adalah informasi tanggal 11 Januari 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa terkait pencatatan saham.

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham NICL tersebut, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” terang Bursa.

Oleh sebab itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 

 

2 dari 4 halaman

Catat Saham Perdana di BEI Pakai Kode NICL

Sebelumnya, PT Pam Mineral Tbk akan menjadi pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tambang ini menawarkan 2 miliar saham ke publik dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Perseroan telah mendapatkan izin efektif IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2021. Perseroan menawarkan saham 2 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20. Harga penawaran saham Rp 100. Dengan demikian, total dana yang akan diraup dari IPO sekitar Rp 200 miliar. Perseroan akan mencatatkan saham perdana dengan kode NICL.

Selain itu, perseroan akan menawarkan waran sebanyak 2,6 miliar waran seri I yang menyertai penerbitan saham baru adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham biasa atas nama.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan Penawaran Umum yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang 10 saham baru Perseroan berhak memperoleh 13  waran dengan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portapel. Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama dua tahun. Adapun harga pelaksanaan waran Rp 300.

Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek PT Danatama Makmur Sekuritas. Selain itu, penjamin emisi efek antara lain PT Artha Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT Waterfront Sekuritas Indonesia, PT Panca Global Sekuritas, PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Nilai Inti Sekuritas.

Mengutip laman Pam Mineral, perseroan bergerak di bidang tambang yang berdiri sejak 2008. Perseroan memiliki dua wilayah operasional antara lain di Sulawesi Tenggara Desa Lameruru Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara dan Desa Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir Sulawesi Tengah.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja IHSG pada 9-13 Januari 2023

Sebelumnyam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kurang bergairah memasuki pekan kedua Januari 2023.  IHSG yang masih tertekan itu dibayangi aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham Indonesia dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/1/2023), IHSG merosot 0,64 persen ke posisi 6.641,83. Pada pekan lalu, IHSG merosot 2,4 persen ke posisi 6.684,55. Kapitalisasi pasar bursa pun terpangkas pada 9-13 Januari 2023. Kapitalisasi pasar saham susut 0,82 persen menjadi Rp 9.182,35 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.258,26 triliun. Meski demikian, pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian melompat tajam.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 24,04 persen menjadi Rp 11,53 triliun dari Rp 9,30 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian bursa bertambah 4,77 persen menjadi 17,23 miliar saham dari 16,45 miliar saham pada pekan lalu. Kenaikan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa 0,48 persen menjadi 1.109.809 transaksi selama sepekan dari 1.104.455 transaksi pada pekan sebelumnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Aksi Jual Investor Asing

Investor asing melakukan aksi jual Rp 551,59 miliar pada Jumat, 13 Januari 2023. Selama sepekan, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 2,97 triliun. Sepanjang 2023, investor asing sudah menjual saham Rp 5,16 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  IHSG masih melemah 0,64 persen dipengaruhi beberapa sentimen yang sama pada pekan lalu. Koreksi IHSG terjadi dipengaruhi shifting aset dari aset berisiko yang ke aset yang minim risiko karena ada kebijakan hawkish the Federal Reserve (the Fed) yang masih akan diterapkan untuk menekan laju inflasi.

“Kemudian ada re-opening China yang diperkirakan terjadinya outflow ke negara tersebut.,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Pada pekan depan, ia memperkirakan IHSG masih bergerak menguat untuk menguji 6.677-6.728.  Untuk sektor saham yang dapat dicermati yaitu sektor teknologi dan industri.