Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham, Selasa, 17 Januari 2023. Indeks Dow Jones anjlok seiring investor berjuang terus membangun awal momentum 2023 dan menimbang hasil laporan laba perusahaan.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones anjlok 391,76 poin atau 1,14 persen ke posisi 33.910,85. Indeks S&P 500 tergelincir 0,2 persen ke posisi 3.990,97. Indeks Nasdaq naik 0,14 persen ke posisi 11.095,11.
Baca Juga
Di sisi lain, saham Goldman tergelincir 6,4 persen setelah bank melaporkan kehilangan laba terburuk dalam satu dekade pada kuartal IV 2022. Dengan demikian, hasilnya ditekan penurunan pendapatan perbankan dan aset manajemen.
Advertisement
Morgan Stanley membukukan angka lebih baik dari perkiraan, sebagian berkat rekor pendapatan wealth management. Saham Morgan Stanley naik 5,91 persen.
Hasil tersebut muncul setelah bank besar lainnya antara lain JPMorgan dan Citigroup melaporkan laporan kuartalan yang beragam.
"Goldman dan Morgan Stanley hampir mencerminkan aksi harga hari ini setelah pendapatan mereka,” ujar Chief Investment Strategist BMO Wealth Management Yung-Yu Ma seperti dikutip dari CNBC, Rabu (18/1/2023).
Ia menuturkan, bahkan di dalam sektor keuangan, masing-masing lini bisnis memiliki nasib sangat berbeda dan segmen wealth management Morgan Stanley memberikan pemberat yang kuat.
“Perbedaan ini merupakan indikasi dari apa yang kami perkirakan pada musim laporan lab aini, kekayaan yang berbeda berdasarkan industri dan sub-industri,” ia menambahkan.
Adapun sekitar 7 persen dari hasil laba perusahaan yang masuk S&P 500 telah melaporkan laba hingga Selasa, 17 Januari 2023, menurut Facset. Dari perusahaan tersebut, 70 persen telah mengalahkan harapan. United Airlines akan melaporkan hasil kuartalan setelah bel.
Kinerja Mingguan Positif di Wall Street
Wall street menghasilkan kinerja mingguan positif berturut-turut untuk memulai tahun baru. Namun, menurut Chief US Equity Strategist Morgan Stanley Mike Wilson menuturkan, investor mungkin telah memposisikan ulang.
“Reli tahun ini dipimpin oleh kualitas rendah dan sangat pendek. Namun, itu juga menyaksikan pergerakan kuat dalam saham siklikal relatif terhadap saham defensif. Langkah ini khususnya meyakinkan investor kalau kehilangan sesuatu dan harus memposisikan ulang,” ujar Wilson.
Wilson menambahkan, ini merupakan perubahan yang kuat tetapi juga disadari kalau bear market atau pasar tren koreksi mengoceh pelaku pasar sebelum selesai. “Kami tidak gigit reli pasar palsu atau bear market karena pekerjaan dan proses kami sangat meyakinkan dan mempercayainya,” ujar dia.
Sepanjang tahun ini, indeks Nasdaq memimpin kenaikan 6,01 persen seiring investor membeli saham teknologi di tengah meningkatnya harapan membaik untuk growth stock. Indeks S&P 500 dan Dow Jones telah naik masing-masing 3,95 persen dan 2,3 persen sejak awal tahun.
Keuntungan telah datang di belakang rilis data inflasi yang telah ditafsirkan oleh investor sebagai indikasi ekonomi yang berkontraksi. Investor berharap ini akan memberikan pembenaran the Federal Reserve (the Fed) untuk memperlambat kenaikan suku bunga. Pekan lalu, indeks harga konsumen pada Desember 2022 menunjukkan inflasi melandai 0,1 persen dari bulan sebelumnya, tetapi inflasi masih lebih tinggi 6,5 persen dari bulan sama tahun lalu.
Advertisement
Penutupan Wall Street 13 Januari 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 13 Januari 2023. Penguatan wall street seiring investor mencerna laporan laba bank dan bertaruh inflasi akan berkurang pada 2023.
Pada penutupan perdagangan wall street, seluruh indeks acuan berjuang menuju zona hijau setelah memulai berada di zona merah. Indeks Dow Jones naik 112,64 poin atau 0,33 persen menjadi 34.302,61. Indeks S&P 500 menguat 0,40 persen ke posisi 3.999,09. Indeks Nasdaq bertambah 0,71 persen ke posisi 11.079,16.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing membukukan kinerja mingguan positif dalam dua minggu berturut-turut dan catat kinerja mingguan terbaik sejak November 2022. Indeks Nasdaq menguat 4,82 persen. Indeks S&P 500 mendaki 2,67 persen dan indeks Dow Jones bertambah 2 persen.
Analis Baird, Ross Mayfield menuturkan, laba bank membebani saham untuk memulai hari tetapi sentimen berbalik karena investor tampaknya mengabaikan berita negatif yang diharapkan sampai tingkat tertentu.
“Keuangan tidak benar-benar diharapkan memiliki kuartal blockbuster. Ini hanya memberikan sedikit gelombang sentimen, dan karena bank mengawali musim laporan keuangan, mereka dapat mengatur nada untuk bagaimana investor melihat gambarang yang lebih luas,” ujar dia seperti dikutip dari laman CNBC, Sabtu (14/1/2023).
Ia menambahkan, pasar telah reli dengan cukup baik selama beberapa minggu terakhir tanpa ada katalis. Melihat itu, ia menilai mungkin ada sedikit aksi ambil untung dari musim laba.
Di sisi lain, laba Wells Fargo telah menyusut pada kuartal terakhir. Pihaknya sedang mempersiapkan kondisi ekonomi yang menjadi lebih buruk daripada beberapa kuartal terakhir.
Kinerja Bank
Sementara itu, JPMorgan Chase membukukan pendapatan yang mengalahkan harapan, tetapi meski demikian, bank memperingatkan akan sisihkan lebih banyak dana untuk menutupi kerugian kredit karena “resesi ringan” adalah kasus utamanya. Bank membukukan penyisihan USD 2,3 miliar untuk kredit pada kuartal tersebut, meningkat 49 persen dari kuartal ketiga.
CEO Citigroup dan Bank of America juga mengatakan antisipasi “resesi ringan” Di sisi lain, Delta Air Lines melaporkan laba dan pendapatan yang mengalahkan perkiraan untuk kuartal terakhir pada 2022. Namun, saham turun 3,5 persen. Investor telah menunggu hasil ini untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang kesehatan ekonomi.
Dalam data ekonomi, survei sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan prospek inflasi dalam satu tahun turun menjadi 4 persen, alami penurunan bulanan ketiga berturut-turut dan level terendah sejak April 2021.
Hal itu mengikuti laporan CPI Desember yang dirilis Kamis pekan ini menunjukkan harga turun 0,1 persen selama November. Sementara itu, inflasi tercatat 6,5 persen dibandingkan tahun lalu. Rilis data ekonomi tersebut meningkatkan harapan the Federal Reserve akan segera memperlambat kenaikannya.
Advertisement