Liputan6.com, Jakarta - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mengincar pendapatan Rp 1 triliun dari sektor publik pada tahun ini. Hal itu merujuk pada masifnya transformasi digital di BUMN dan lembaga pemerintah yang membutuhkan solusi digital dari Perseroan.
Sejalan dengan kondisi tersebut, Presiden Direktur Metrodata Electronics, Susanto Djaja mengungkapkan, order kontrak di sektor ini sangat besar, mencapai tiga kali lipat. Pada 2021, perseroan memperoleh pendapatan Rp 232 miliar dan di akhir tahun 2022 diperkirakan akan mencapai Rp 700 miliar.
Baca Juga
"Diharapkan pencapaian ini akan terus meningkat sehingga di tahun 2023 target sebesar Rp 1 triliun dapat tercapai,” kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (18/1/2023).
Advertisement
Perseroan telah menetapkan target pendapatan dan pertumbuhan laba bersih sebesar 10 persen pada 2023. Target tersebut dicanangkan dengan mempertimbangkan dampak dari situasi ekonomi makro yang diperkirakan bergejolak tahun ini. Perseroan melihat peluang pertumbuhan tetap terbuka sehingga ekspansi bisnis tetap terus dilakukan.
“Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, pasti akan ada hal positif yang bisa kita ambil. Kita akan tetap menambah produk lebih banyak lagi dan lebih memperluas pasar, karena dalam masa sulit biasanya kompetitor akan memperlambat atau mengurangi investasinya, sementara kita ingin tetap agresif,” tambah Susanto.
Prospek Bisnis
Selain sektor publik, peluang bisnis Solusi dan Konsultasi di sektor digital native juga semakin terbuka. Ini dipicu oleh sejumlah startup dan unicorn yang harus melakukan efisiensi, termasuk di bidang IT sehingga membutuhkan solusi digital.
Salah satu solusi yang patut disorot karena pertumbuhannya yang cepat adalah bisnis Cloud karena mampu tumbuh 63 persen yoy pada kuartal III 2022. Pendapatan MTDL dari Cloud diperkirakan akan terus naik karena didukung oleh tren beralihnya ke langganan berbasis Cloud yang semakin banyak diminati.
Selain itu, peluang di consulting security juga semakin besar, karena tingkat serangan digital seperti ransomware yang semakin merusak bahkan bisa menghentikan bisnis perusahaan.
Sedangkan di unit bisnis Distribusi, perseroan mendistribusikan hampir 90 persen dari brand IT yang ada di Indonesia. Pada tahun 2022, terdapat penambahan lima produk IT yang ditangani, yang semakin melengkapi portofolio produk-produk MTDL.
“Dengan luasnya portfolio tersebut, risiko bisnis dapat tersebar sehingga bisnis Perseroan akan tetap stabil walaupun terdapat goncangan pada merek- merek tertentu,” kata Susanto
Advertisement
Target 2022
Sebelumnya, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), emiten Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Digital khususnya di bidang Solusi dan Konsultasi Digital serta Distribusi Digital, optimistis akan dapat meraih target pertumbuhan penjualan 15 persen pada 2022.
Perseroan melihat, peluang untuk meningkatkan penjualan makin terbuka seiring tren pertumbuhan industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang terus naik. Untuk itu, Metrodata Electronics akan terus memaksimalkan peluang pasar sekaligus mendukung ketahanan digital di Indonesia.
"Dalam kondisi pasar yang telah menunjukkan tanda-tanda kembali ke level sebelum pandemi, kami akan fokus untuk mengoptimalkan peluang pasar dengan cara- cara yang baik,” kata Presiden Direktur Metrodata Electronics, Susanto Djaja dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (24/11/2022).
Sementara itu, dengan tren meningkatnya tantangan ancaman serangan digital yang semakin canggih telah membuat isu ketahanan digital menjadi semakin penting dan mendesak.
Untuk itu, perseroan berharap bisa berperan dalam meningkatkan ketahanan digital nasional melalui layanan solusi dan konsultasi Perseroan yang inovatifdan relevan dengan perkembangan transformasi teknologi saat ini antara lain seperti IT Security di tengah serangan cyberyang mendunia, Cloud Hyperscaler (Azure,AWS, Google Cloud), serta software subscription dan SaaS (software as a service).
Semakin ketatnya kompetisi bisnis TIK membuat perseroan harus melakukan agile adoption terhadap teknologi-teknologi baru untuk menyikapi tuntutan dari perkembangan pasar yang terus berubah.
Agile adoption adalah metode pengembangan perangkat lunak atau software secara iterasi (berulang) dan bertahap sesuai kebutuhan klien.
Kontribusi Pendapatan
Sampai saat ini, MTDL telah membuat pijakan yang kuat untuk memaksimalkan pendapatan hingga periode Januari- September 2022. Pendapatan Perseroan meningkat 25,7 persen YoY menjadi Rp15,2 triliun.
Kontribusi pendapatan di bisnis distribusi terhadap total pendapatan tercatat sebesar Rp11,9 triliun, naik 24,7 persen YoY. Adapun pendapatan bisnis solusi dan konsultasi tercatat sebesar Rp3,6 triliun, meningkat 25,8 persen YoY.
Peningkatan pendapatan pada unit bisnis distribusi dikontribusikan terutama dari penjualan Notebook dan PC yang bertumbuh 13 persen, serta penjualan produk smartphone yang bertumbuh 51 persen dan produk gaming sebesar 16 persen.
Upaya diversifikasi produk pada unit bisnis distribusi yang dilakukan Perseroan diharapkan akan dapat terus mendukung pertumbuhan penjualan ke depannya. Sementara pertumbuhan di unit bisnis solusi terutama didukung oleh penjualan kepada sektor financial services yang bertumbuh 55 persen.
Perseroan telah membukukan laba bersih sebesar Rp371,4 miliar, meningkat 5,7 PERSEN hingga kuartal III 2022 dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Advertisement