Sukses

Deretan Perusahaan Tambang Emas Terbesar di BEI

Berikut deretan emiten tambang emas terbesar di Indonesia. Siapa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Emas merupakan salah satu sumber daya mineral yang diproduksi di Indonesia dan memiliki kadar kemurnian tinggi. Berdasarkan data Kementerian ESDM, total sumber daya emas Indonesia mencapai 16 miliar ton dengan cadangan 4 miliar ton. Mengutip data yang sama, terdapat 15 perusahaan penghasil emas yang beroperasi di Indonesia.

Berdasarkan data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, realisasi produksi emas paling tinggi tercatat pada 2022 yang mencapai 34,39 ribu ton. Realisasi penjualan 16,32 ton.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, setidaknya ada tujuh perusahaan tambang emas terafiliasi dengan perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lebih lanjut, berikut daftarnya:

- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam

ANTAM, anggota dari MIND ID (Mining Industry Indonesia), BUMN Holding Industri Pertambangan merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang tersebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral, kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, dan batu bara.

Produksi utama emas dan perak ANTAM berasal dari tambang bawah tanah Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten yang saat ini telah memulai fase pasca tambang. Pada 2021, total cadangan bijih emas konsolidasian ANTAM tercatat sebesar 1,02 juta dry metric ton (dmt) atau setara dengan 203 ribu troy oz (6,31 ton) logam emas. Sedangkan sumber daya mineral emas konsolidasian ANTAM pada 2021 tercatat sebesar 6,75 juta dmt atau setara dengan 1.037 ribu troy oz (32,25 ton) logam emas.

 

2 dari 3 halaman

United Tractors hingga Archi Indonesia

PT United Tractors Tbk(UNTR)

Perseroan mengelola bisnis penambangan emas melalui entitas anak, PT Agincourt Resources (PTAR). Di mana United Tractors memiliki saham sebesar 95 persen pada perusahaan tersebut. PTAR mengoperasikantambang emas Martabe yang berlokasi di daerah Tapanuli Selatan provinsi Sumatera Utara dengan area operasi seluas 479 hektar.

 

PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

ARCI menjalankan bisnis pertambangan emas melalui dua rntitas anak yang sepenuhnya dimiliki oleh perseroan yakni PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN). Keduanya merupakan pemegang Kontrak Karya (KK) dari konsesi pertambangan seluas 40.000 hektar yang berlokasi di Sulawesi Utara, Indonesia.

MSM memiliki area konsesi yang sangat prospektif seluas 8.969 hektar. Sementara TTN memiliki area konsesi yang sangat prospektif seluas 30.848 hektar.

 

3 dari 3 halaman

J Resources hingga Merdeka Copper

-PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)

PSAB mengelola tambang emas melalui dua rntitas anak yakni PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) dan PT Sago Prima Pratama (SPP). JRBM adalah anak perusahaan JRN dan memiliki Kontrak Karya (KK) seluas 58.150 ha di dua blok lahan terpisah, Blok Bakan dan Blok Lanut Utara. Keduanya berada di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Adapun SPP merupakan memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP) seluas 3.560 ha di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia.

Tenement tersebut terdiri dari satu blok tanah yang berisi tambang emas Seruyung yang telah berproduksi sejak Januari 2015.

-PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Perseroan melalui anak usaha, PT Amman Mineral Nusa Tenggara mengoperasikan 25.000 ha tambang tembaga dan emas yang terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara, Indonesia.

AMNT saat ini juga mengeksplorasi bagian-bagian lain di wilayah IUPK-nya seperti prospek eksplorasi Elang. Elang dengan estimasi sumber daya 12,945 juta lbs tembaga, 19,7 juta oz emas dengan potensi untuk menghasilkan 300-430 juta lbs tembaga dan 0,35-0,60 juta oz emas per tahun.

 

-PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Mengoeprasikan bisnis pertambagan emas melalui entitas anak yang dimiliki 99,89 persen, yakni  PT Bumi Suksesindo. BSI telah  memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi  (IUP OP) seluas 4.998 ha. Perusahaan ini terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur dengan kegiatan utama saat ini terfokus pada unit bisnis produksi emas dan tembaga di Tujuh Bukit Operation atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tumpang Pitu.

Kualitas sumber daya mineral pada Tujuh Bukit Operation diakui negara sebagai aset dengan nilai sangat strategis. BSI kemudian ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) pada tanggal 26 Februari 2016.